" kenapa kau terburu-buru ?" tanya Lea yang melihat Vira bergegas memasukan seragam kerja nya ke dalam tas.
" aku lupa sekarang ada acara pertemuan wali murid.aku hampir terlambat Lea" terang Vira.
" kan ada Alan yang akan datang" sahut Lea
Vira menghentikan gerakan nya.
"kenapa? kemarin kan kamu bilang seperti itu kan?" tanya Lea heran.
" Alan tadi malam tidak pulang. dia tidur dirumah orang tuanya" kata Vira Lirih.
" ada masalah apa lagi?" tanya lea
"Clara hamil dan mertua ku datang menjemput Alan karena Clara berada di rumah mertua ku.
" trus kamu masih mau mempertahankan Alan demi anak mu?" tanya Lea.
Vira terdiam tak bisa menjawab pertanyaan dari Lea.
" aku pergi dulu Lea, aku sudah terlambat" ucap Vira mengalihkan pembicaraan Lea. dan bergegas keluar dari restoran tersebut.
Vira berjalan cepat supaya tidak tertinggal bus tujuan nya. namun saat Vira hampir sampai halte bus tujuan nya bergerak pergi meninggalkan Vira.
" tunggu...pak tunggu saya" teriak Vira yang berlari mengejar bus itu. namun suara teriakan Vira tak terdengar oleh supir bus.
Vira terengah-engah mengejar bus itu. pada akhirnya Vira menyerah untuk mengejar bus itu. Vira berhenti di tepi jalan mengatur nafasnya yang terasa pendek. "lebih baik ku Cari taxi" gumam Vira sambil mencari taxi yang lewat.
Vira melirik jam tangan nya. dia sudah hampir terlambat.
seorang pria mengenakan motor nya berhenti di samping Vira
" kau butuh tumpangan?" tanya pria itu yang masih mengenakan helm di kepalanya
Vira menoleh ke arah pria tersebut dia mengamati dengan seksama.
pria itu lalu membuka helm di kepalanya " hai Vira!" sapa pria tersebut.
" Edy " sapa Vira dengan senyuman.
" kau ingin kemana?" tanya Edy kepada Vira
" aku akan ke sekolahan anak ku. tetapi, aku ketinggalan bus sekarang ingin mencari taxi" jelas Vira kepada Edy.
Edy mengangguk mengerti.
" ayo ikut dengan ku , ku antar kau sampai ke sekolah an anak mu" tawar Edy.
tanpa pikir panjang Vira mengangguk setuju, karena di rasa dia sudah terlambat kesekolah.
" kau dari mana?" tanya Vira saat motor melaju menuju sekolahan Luna.
" aku akan pergi bekerja " jawab Edy . yang masih fokus menatap jalan.
" aku minta maaf telah merepotkan mu, apa kau tidak terlambat jika harus mengantar kan ku dulu?" tanya Vira tak enak hati.
" santai saja Vira, waktu ku masih banyak untuk mulai bekerja. kau tak usah khawatir" balas Edy.
motor berhenti, di depan sekolah.
Vira turun dari motor Edy.
" terimakasih Edy atas bantuan mu" ucap Vira saat turun dari motor nya.
" sama-sama Vira" ucap Edy dan pergi melaju motor nya kembali.
Vira berbalik dan segera menuju gerbang sekolah. Alan menatap Vira tepat di depan pagar.
" kau datang?" tanya Vira saat mereka saling tatap.
" siapa dia?" tanya Alan tanpa menghiraukan pertanyaan Vira.
" oh.. dia edy" jawab Vira singkat.
" apa hubungan mu dengannya" ucap Alan penasaran.
Vira menatap tajam ke arah Alan." apa aku harus memberi penjelasan pada mu?" tanya Vira dan berjalan melewati Alan.
" tunggu aku belum selesai bicara!" cegah Alan memegang tangan pergelangan tangan Vira.
" kenapa? kau cemburu?" tanya Vira mengejek.sambil menghentakkan tangan Alan di pergelangan tangan nya. lalu dengan cepat menuju kelas Luna. saat berbelok Vira menghentikan langkah nya dia menyenderkan tubuhnya. dan menghela nafas panjang nya untuk mengatur hati nya yang terasa perih.
"aku harus berpisah dengannya. aku tidak ingin menderita sendirian" gumam Vira menguatkan hatinya.