webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · 现代言情
分數不夠
372 Chs

223. Same Fauzan

Sherly yang tadinya tertunduk itu, mengangkat kepalanya. Kedua matanya nampak sembab. Ia melihat ke arah laki-laki yang baru saja memanggilnya. Ketika itu, Nadia bisa dengan jelas Fauzan-lah yang telah memanggilnya.

Sherly begitu terkejut saat melihat Fauzan di sana. Ia hanya mengerjap dengan sekitar mata yang masih basah. Masih sama dengan ekspresi yang terkejut pula.

"Fauzan?" sapa Sherly dengan setengah sesenggukan. Ia melihat Fauzan yang masih berdiri di sana dengan menatapnya.

Fauzan merasa, ia hanya kasihan saja melihat Sherly sendirian menangis di parkiran. Karena sebelumnya Fauzan juga mendengar dari temannya rumor yang beredar soal Sherly. Untuk Fauzan, mungkin itu sangat menguntungkan baginya. Karena dia sudah terlepas dari gosip yang mengatakan buruk tentangnya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者