webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

224. Contrary

Di parkiran itu, Fauzan dan Sherly masih saling duduk berdua. Selama lebih dari enam jam yang lalu, Sherly merasa dirinya dirundung kesedihan. Ia berada dalam tekanan yang cukup kuat.

Siapa yang tidak tHan untuk tidak menangis dengan keadaan yang seperti itu. Dan lagi, Sherly sendiri adalah seorang perempuan biasa. Ia tentu juga memiliki masa-masa yang rapuh.

Ia sempat menangis di kantor. Tapi, karena tuntutan profesi, ia masih harus menahannya tadi. Saat jam kerja selesai, ia merasa tidak bisa menahannya lagi. Ia merasa benar-benar sudah lelah. Selama tadi pagi, banyak yang membicatakannya soal hal buruk yang ia lakukan.

Tapi, saat ini hanya butuh waktu enam menit untuk Fauzan yang menenangkan Sherly. Fauzan bisa membuat Sherly menjadi tidak marah dan sedikit mengurangi rasa galaunya.

"Tapi, aku jadi merasa malas berada di kantor," kata Sherly pada Fauzan. "Aku merasa malas untuk berangkat kerja besok," lanjut Sherly lagi. Fauzan menoleh ke arah Sherly.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com