POV Ibu
Flashback on.
***
Sosok nenek berwajah penuh luka dan berambut putih panjang, melayang dihadapan kami, tepatnya di sisi ruang tamu yang gelap. Ya, Nyai Astuti berani menampakkan dirinya saat aku bersama dengan suami. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi. Hanya karena aku lupa tidak memberikannya sesajen, kini ia bertindak seperti ini.
Susah payah aku menyembunyikan segalanya. Tentang ibadah pun aku berakting sangat cantik. Tapi hanya kelalaianku yang baru satu kali, dia sudah menghancurkan segalanya dengan menampakkan diri dihadapan suami.
Kini hari memang sudah gelap, jam di dinding menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Penerangan rumah sebagian sudah kumatikan. Hanya ruang tengah, teras dan kamar yang lampunya masih benderang. Kami berada di ruang tengah.
“Astaghfirullah! Makhluk apa itu!”
Suamiku mendadak beristighfar dan ucapan itu tak disukai oleh Nyai Astuti.
Brak!
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者