webnovel

Rahasia Gubuk Belakang Rumah Mertua

Author: Khanna
Horror
Completed · 69.6K Views
  • 40 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Fira dan Ubay sudah lama tidak bertemu dengan Bu Diyah. Dia adalah mertua Fira. Saat akan pergi ke rumahnya, Fira dan Ubay selalu dilarang. Alasannya tidak jelas. Mereka akhirnya nekat datang ke sana dengan harapan akan bersenang-senang bersama. Namun, banyak kejadian aneh yang menimpa. Bu Diyah melarang mereka masuk ke gubuk di belakang rumah. Sebenarnya ada rahasia apa yang Bu Diyah sembunyikan?

Chapter 1Part 1

“Nda, minggu besok apa jadi ke rumah Ibu?” tanya Mas Ubay.

Dia suamiku. Sedangkan namaku Fira. Kita berdua berada di dapur. Dia duduk di belakangku, tepatnya di meja makan. Aku sedang memasak mumpung jagoan kecilku terlelap tidur.

Jam di dinding menunjukkan pukul setengah enam sore, sudah hampir maghrib tapi Arsya—putraku belum juga bangun. Dia tidur dari jam setengah empat tadi. Mungkin dia kelelahan habis main dengan teman-temannya.

“Jadi dong, Yah. Kita sudah lama lho, nggak ke sana. Sejak aku hamil Arsya, kita belum pernah bertemu sama ibu lagi. Apa kamu nggak kangen, Yah?”

Aku memasukkan bumbu-bumbu ke dalam wajan.

“Kangen sih pasti, Nda. Tapi ibu ‘kan yang menyuruh kita nggak main ke rumahnya. Apa lebih baik kita menuruti apa kata ibu saja?”

“Yah … kok ngomong gitu sih? Kita sudah lima tahun lho nggak main ke sana. Apa kamu nggak kasihan sama ibu? Mungkin di sana beliau sangat kesepian. Bapak juga udah lama meninggal. Ibu pasti ingin ketemu sama kita dan cucunya, Yah. Apa kamu tega, Arsya dari bayi nggak pernah lihat neneknya lho, Yah.”

Aku terpaksa menghentikan pekerjaan untuk sesaat dan melihat Mas Ubay.

“Bukan begitu, Nda. Ibu ‘kan sudah nggak tinggal di rumah yang dulu. Semenjak bapak meninggal beliau pindah ke rumah yang ada di desa terpencil. Ibu juga sering titip pesan sama paman, kalau kita dilarang pergi ke sana. Mangkanya, aku nggak pernah ajak Bunda ke sana lagi.”

Perkataan mas Ubay memang benar. Namun, rasanya tak tega jika harus seperti itu terus. Aku rasa ibu mertua pun ingin melihat anak-anak dan cucunya, tapi entah apa alasannya kami dilarang untuk mengunjungi beliau. Aku pun sebenarnya ingin membawa beliau untuk tinggal di rumah ini bersama kami. Namun, beliau menolak.

“Tapi Yah … aku kasihan sama ibu. Sekali-kali kita kasih kejutan nggak apa-apa ‘kan? Pasti beliau akan sangat bahagia.”

Aku kembali sibuk dengan wajan penggorengan.

“Bunda yakin, mau tetap ke sana? Kalau ibu justru nggak suka kita ke sana gimana, Nda?”

Mas Ubay berkata seolah enggan datang ke rumah ibu. Padahal beliau adalah ibu kandungnya sendiri dan kami khususnya mas Ubay tidak pernah ada konflik besar yang terjadi. Jadi, kenapa mas Ubay sepertinya mempersulit kedatangan kami ke rumah beliau?

“Ayah, kamu kenapa sih? Beliau ‘kan ibu kandungmu, Yah? Kenapa kamu seolah malas menemui beliau. Jangan gitu dong, Yah. Nggak baik.”

Terpaksa, aku kembali memalingkan badan dan menatap mas Ubay dengan tatapan tak suka. Keningku mengerut agar dia tahu perasaanku.

Mas Ubay yang kutatap sedemikian rupa hanya bergeming. Mungkin dia merasa bersalah. Karena ekspresinya seperti itu, aku kembali menyibukkan diri dengan masakanku yang tak kunjung usai.

“Kita silaturahmi sama ibu, Yah. Aku yang mantunya saja kangen, masa Ayah yang anak kandungnya sendiri biasa saja. Jangan begitu dong, Yah … Arsya juga pasti ingin bertemu sama neneknya. Kasihan kalau sampai ibu sudah nggak ada di dunia kita baru menyesal. Nggak mau begitu ‘kan, Yah?”

Ocehan di mulutku tak mau berhenti. Padahal tadi aku sudah melihat ekspresi bersalah dari wajah mas Ubay. Namun, aku masih saja belum puas jika hanya berdiam diri mengetahui suami sendiri yang enggan datang ke rumah ibunya. Bagiku itu salah.

Bagaimana pun orang tua yang kadang menyebalkan, mereka tetap orang yang sangat berjasa di hidup kita. Apalagi seorang ibu yang merawat kita dari dalam kandungan sampai bisa berdiri tegak menyongsong dunia. Sepertinya durhaka jika sampai melupakan jasanya begitu saja.

“Nda, masaknya nggak selesai-selesai? Dari tadi aku sudah menunggu di depan lho. Biasanya Bunda nyamperin kalau sudah selesai masak, ini kok lama banget. Sudah hampir maghrib, jadi aku masuk saja nemuin Bunda di dapur.”

Bibirku yang belum lama terdiam, dikagetkan dengan suara seseorang yang sangat kukenal. Kumatikan kompor dan memalingkan badan melihat seseorang yang baru saja berbicara padaku.

Aku kaget saat melihat mas Ubay berdiri di ambang pintu pembatas dan berjalan perlahan menuju ke tempatku berdiri. Sepertinya mas Ubay baru datang dari arah depan. Padahal dari tadi dia sedang duduk di meja makan yang jauh dari sana. Kami pun berbicara panjang lebar, tapi kenapa mas Ubay terlihat seperti baru saja datang?

Beberapa kali mataku melihat ke arah meja makan yang belum lama ini diduduki olehnya. Namun sekarang dia sudah berada di dekatku berjalan dari arah depan. Padahal meja makan ada di sisi sebelah kanan ruangan ini, sedangkan pintu pembatas ada di sisi sebaliknya.

“Yah, dari tadi kamu duduk di sana ‘kan?”

Aku menunjuk ke meja makan.

Kini giliran mas Ubay yang mengerutkan keningnya.

“Maksud kamu apa, Nda?”

“Iya, tadi ‘kan kita bicara membahas soal pergi ke rumah ibu. Kamu duduk di sana ‘kan?”

Aku kembali memastikan.

“Apaan sih, Nda? Aku baru datang ke sini lho?” ucapnya seraya menatapku aneh.

“Ayah nggak usah iseng ya sama Bunda. Dari tadi kita berbicara lho, Yah. Kamu kayak nggak mau pergi gitu ke rumah ibu. Aku protes dong sama kamu. Terus sekarang kamu mau isengin aku, Yah? Kamu nggak terima sama ucapanku?”

“Bunda, jangan aneh-aneh deh. Aku dari tadi di depan nungguin kamu selesai masak tapi lama banget nggak kelar-kelar. Aku susul saja ke sini. Dan lagi, aku nggak pernah ngomong kalau aku nggak mau pulang ke rumah ibu. Padahal aku sudah kengen banget sama beliau. Mana mungkin aku ngomong begitu sama kamu, Nda. Kamu kecapekkan kali, butuh istirahat biar nggak ngehalu gitu, Nda.”

“Yah! Jangan iseng ya! Kamu dari tadi duduk di sana kok!”

Aku kembali menunjuk ke tempat duduknya tadi.

“Aku nggak mungkin salah, Yah. Jelas-jelas kamu duduk di sana ngobrol sama aku. Ayah jangan iseng, sok-sokan akting datang dari arah depan!”

“Bunda ini aneh. Aku baru saja datang ke sini sudah dituduh macam-macam,” ucapnya seraya mencomot masakanku dan pergi mengambil piring.

“Tadi kamu duduk di sana, Yah. Nggak mungkin aku salah lihat. Kita ngobrol juga kok.”

Aku tak mau kalah.

“Nda ….”

Arsya memanggilku dari kamar.

“Itu Nda, Arsya udah bangun. Kamu itu ada-ada saja. Sebelum pergi ke rumah ibu, kamu harusnya istirahat dulu, Nda. Perjalanan kita panjang lho, Nda. Aku lapar, mau makan dulu.”

“Ah Ayah, aku tuh nggak mungkin salah lihat,” dengusku sambil pergi ke kamar jagoan kecilku.

“Padahal jelas-jelas kami mengobrol, tapi kenapa mas Ubay kayak nggak tau apa-apa. Aneh banget sih,” gumamku seraya berjalan menemui Arsya di kamarnya.

“Nda ….”

Kembali Arsya memanggilku.

“Iya Sayang. Bunda datang.”

“Nda … hiks!”

Aku segera mendatangi Arsya yang tiba-tiba saja menangis. Tak biasanya dia bangun tidur seperti ini.

You May Also Like

Watcher: In the Glass Realm

Anastasia dan Bianca merupakan anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan bernama "Happy Life". Akan tetapi, hidup mereka tidak seindah yang pikirkan. Mereka tiap hari harus mengejarkan pekerjaan yang cukup melelahkan dari pemilik panti. Suatu ketika, Anastasia ditugaskan untuk membawa binatang peliharaan pemilik panti di taman. Saat dia membawa binatang itu, tiba-tiba dia mendengar seorang anak yang tampaknya sedang di bully oleh beberapa anak lainnya. Anastasia membantu anak itu dan mereka kemudian menjadi teman. Dia lalu berterima kasih dan meninggalkan Anastasia. Anastasia kembali ke panti, tetapi masalah lain kembali muncul. Salah seorang anak panti lainnya tiba-tiba menghilang. Anastasia ditugaskan untuk mencari anak panti itu dan berhasil menemukannya. Anak itu ternyata disekap oleh sosok mahluk yang aneh. Mereka akhirnya menemukan cara untuk meloloskan diri dan segera kembali ke panti. Akan tetapi, mahluk itu tampaknya tidak melepas mereka dengan mudah. Anastasia sempat ditangkap oleh mahluk itu menggunakan tentakelnya, tetapi dengan perlawanan singkat Anastasia bisa meloloskan diri. Namun, mahluk aneh itu meninggalkan sebuah luka aneh di kaki Anastasia. Suatu ketika, seorang donatur datang yang ternyata adalah orang tua dari anak yang dibantunya ketika di taman waktu itu. Mereka menawarkan anak-anak panti untuk bermain di karnival berjalan milik donatur. Semuanya tampak aman-aman saja, tetapi Bianca yang merupakan sahabat karibnya tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Anastasia berusaha mencari keberadaan temannya itu. Setelah diteliti lebih lanjut, temannya ternyata diculik oleh satu satu mahluk yang sama persis menyerangnya waktu itu. Anastasia mulai berkeliling mencari sahabatnya di karnaval tersebut dan berhasil menemukan sahabatnya. Namun, Anastasia terlambat karena temannya seketika menghilang ketika berada di dalam sebuah ruangan yang penuh kaca. Tiba-tiba luka milik Anastasia seketika bereaksi hingga Anastasia mampu membuka sebuah portal ke dimensi lain yang bernama Mirland. Anastasia memutuskan untuk masuk ke dunia itu untuk mencari sahabatnya yang menghilang. Akan tetapi, setiap tindakan ada resiko yang harus ditanggung. Di saat yang bersamaan, Anastasia juga secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada mahluk jahat dari dunia Mirland untuk ke luar dan menguasai dunia. Anastasia harus cepat mencari keberadaan Bianca serta mencegah mahluk jahat itu untuk menguasai dunia atau semua yang dikenalnya akan menghilang.

Little_BlackHorse · Horror
Not enough ratings
27 Chs

SEANCE

Nada adalah seorang pelajar yang masih duduk di bangku SMA. Dia adalah anak yang humble, baik dan periang. Meski dirinya memiliki sikap penakut, namun banyak orang yang peduli padanya dan menjadi teman baiknya. Termasuk enam orang yang selalu bersamanya juga menemaninya. Suatu malam, ketika ia sedang tinggal sendirian di dalam rumah. Ada sebuah suara yang memanggil-manggil namanya dan mengetuk pintu rumahnya di tengah malam. Nada yang memang penakut itu pun tak berani keluar dan hanya mengintip lewat jendela rumahnya. Sesosok wanita berbaju putih dengan rambut yang panjang, juga keadaan tubuh yang basah itu berdiri tepat di depan pintu masuk rumahnya. Mengetuk berkali-kali sehingga semakin lama ketukan itu semakin kencang. Membuat Nada merasa ketakutan dan panik hingga ia menelephone temannya untuk meminta bantuan. Predictia, salah satu temannya yang memang dapat berkomunikasi dengan makhluk-makhluk tak kasat mata itu pun memberitahu Nada jika wanita yang malam tadi menemuinya bukanlah sosok manusia, melainkan sebuah arwah gentayangan yang meminta bantuan pada Nada. Awalnya Predictia hanya memberikan beberapa cara untuk mengusir arwah tersebut, namun semakin lama arwah itu semakin mengganggu dan bahkan menghantui mereka bertujuh. Akhirnya Predictia pun memutuskan untuk mengajak seluruh temannya melakukan SEANCE, sebuah ritual pemanggilan arwah. Ritual itu di lakukan dengan sebuah cara yang berbeda dari cara yang lain, di mana mereka harus berdiri melingkar dan tak boleh merusak lingkaran tersebut. Predictia yang memang sudah biasa melakukan itu mengajak mereka semua berkomunikasi dengan arwah gentayangan itu, namun sebuah kesalahan terjadi di saat mereka melakukan ritual tersebut. Hingga mereka tak sengaja membuka sebuah pintu untuk makhluk-makhluk lainnya berkomunikasi dengan mereka termasuk sang iblis. Siapa sebenarnya hantu tersebut? Bagaimana cara mereka untuk mengatasi semua itu, termasuk menghadapi Iblis yang datang? Apakah mereka akan berhasil membantu arwah gentayangan yang menghantui Nada?

Nara_Eander · Horror
4.9
325 Chs

(In)Sanity

*(R-18)!!! Yuna Akari, Sejak kecil sudah sendiri. Dia selalu sendiri dan tidak pernah ada seorang pun yang ingin bersamanya. Dia selalu di nilai aneh dan sangat Misterius dengan perban yang membalut beberapa bagian tubuhnya. Dia di jauhi, Tidak dicintai, dan tidak di pedulikan. Kedua Orang tuanya mencampakkannya. Orang-orang menjauhinya. Membuatnya selalu..Menyendiri. Yuna Akari memiliki masalah Mental yang sudah ada di dalam dirinya semenjak kecil, Yaitu merasakan rasa bosan yang amat cepat. JikaYuna tidak melaksanakan Hobinya setiap waktu yang sudah ia tentukan, Maka Yuna akan..Menjadi…GILA! Dan jika ada yang berani untuk menyakitinya, Yuna juga akan menjadi…GILA! Dari kecil ia sudah memiliki hati yang Kosong, Hampa, yang tidak dapat di isi oleh siapa pun. Lalu, Dia bertemu dengan seorang Malaikat. Seseorang yang dapat mengisi hatinya yang kosong dan hampa. Seseorang yang dapat menenangkan dirinya dari masalah Mentalnya. Tapi jalan untuk mendapatkannya tidak lah mudah. Selalu saja ada seseorang yang ikut campur dengan Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang mendekati Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang menghalangi jalannya untuk mendapatkan Malaikatnya. Dan orang-orang itu membuat Yuna Akari iritasi. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan Malaikatnya. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk menghentikan orang-orang yang mencoba untuk mendekati Malaikatnya. Itupun jika dia harus.. MENYAKITI MEREKA SEMUA! Itupun jika Yuna harus… MEMBUNUH MEREKA SEMUA! ..Mereka tidak punya pilihan lain. ..Malaikatnya Harus menjadi miliknya. ..Menjadi milik Yuna Akari.

FHNorai · Horror
Not enough ratings
41 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT