Bab 3: Kembali ke Ardoria
Perjalanan Arion menuju ibu kota Ardoria tidaklah mudah. Dia harus melewati hutan lebat, sungai yang deras, dan gunung yang terjal. Namun, dengan bimbingan kenangan Seraphin dan kekuatan Elysium di tangannya, Arion mampu mengatasi setiap rintangan yang menghadangnya. Di perjalanan, dia bertemu dengan berbagai orang yang memberikan bantuan dan nasihat. Salah satunya adalah seorang penyihir muda bernama Lyra.
Lyra adalah seorang penyihir berbakat yang memiliki kemampuan luar biasa dalam sihir elemen. Dia dapat mengendalikan elemen api, air, tanah, dan udara dengan mudah. Saat bertemu dengan Arion, Lyra merasa ada sesuatu yang istimewa dalam diri pemuda itu. Setelah mendengar kisah Arion tentang reinkarnasinya sebagai Seraphin dan ancaman Malakar yang kembali, Lyra memutuskan untuk bergabung dengan Arion dalam perjalanannya.
"Jadi, kau benar-benar reinkarnasi dari Seraphin?" tanya Lyra dengan penuh rasa ingin tahu saat mereka beristirahat di tepi api unggun.
Arion mengangguk. "Ya, aku masih berusaha memahami semuanya. Rasanya seperti hidup di dua dunia yang berbeda."
Lyra tersenyum tipis. "Aku percaya padamu. Kekuatan yang kau miliki tidak bisa disangkal. Aku akan membantumu menghancurkan Malakar."
Selain Lyra, Arion juga bertemu dengan seorang prajurit tangguh bernama Kael. Kael adalah mantan kapten pasukan Ardoria yang kini hidup sebagai pemburu hadiah. Kael memiliki dendam pribadi terhadap Malakar karena keluarganya dibunuh oleh pasukan bayangan Malakar beberapa tahun lalu. Setelah mendengar tentang rencana Arion untuk menghancurkan Malakar, Kael merasa inilah saatnya untuk membalaskan dendamnya dan memperbaiki kesalahan masa lalu.
"Aku mendengar kau ingin melawan Malakar," kata Kael suatu malam di sebuah penginapan. "Aku punya dendam pribadi dengannya. Biar kutebak, kau butuh prajurit seperti aku."
Arion menatap Kael dengan mata penuh tekad. "Kau benar. Kami butuh semua bantuan yang bisa kami dapatkan. Apakah kau bersedia bergabung dengan kami?"
Kael mengangguk. "Tentu saja. Aku akan melakukan apa pun untuk melihat Malakar jatuh."
Bersama-sama, mereka bertiga membentuk tim yang kuat dan tak terkalahkan. Mereka berlatih dan bertempur bersama, saling melengkapi kekuatan dan kemampuan masing-masing. Dengan setiap langkah, mereka semakin dekat ke ibu kota Ardoria, di mana Malakar telah mengambil alih kekuasaan dan menindas rakyat dengan tirani yang kejam.
Saat tiba di Ardoria, Arion dan teman-temannya menemukan bahwa kekuatan Malakar berasal dari sebuah artefak kuno yang disebut Orb Kegelapan. Artefak ini memungkinkan Malakar untuk mengendalikan bayangan dan memanipulasi pikiran orang lain. Dengan bantuan Lyra dan Kael, Arion menyusun rencana untuk menghancurkan Orb Kegelapan. Namun, tugas ini tidaklah mudah. Mereka harus melewati banyak rintangan, termasuk labirin bawah tanah yang dijaga oleh makhluk-makhluk gelap dan jebakan mematikan.