Vian mencoba bersikap tenang, menjelaskan rancangan taman hiburan kepada Monika. Di ruangan itu mereka hanya berdua. Jo pamit pergi karena ingin menelfon seseorang.
"Vi, berhentilah membahas masalah pekerjaan. Kita makan dulu, oke," ucap Monika memegang lengan Vian. Tersenyum manis pada pria itu.
"Baiklah," ucap Vian pada akhirnya.
Monika tersenyum senang karena Vian menuruti kemauannya. Ia segera mengambil garpu dan pisau, mengiris steik menjadi potongan kecil lalu menyodorkannya pada Vian. Pria itu awalnya menolaknya, namun Monika memaksa dan akhirnya mau tidak mau Vian menerimanya.
"Enak, 'kan? Aku sering datang ke restoran ini akhir-akhir ini," celoteh Monika tersenyum.
Vian tak mengacuhkannya dan sibuk dengan ponselnya. Pria itu mengetik pesan untuk seseorang.
Vian
│Datang ke restoran Heaven sekarang juga.
Send.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者