webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · 武侠
分數不夠
205 Chs

185. Rencana Pergi

Bukan hanya Resti dan Nawab yang mengungkapkan penolakannya, teman-teman lainnya pun turut menolak ajakan tersebut.

"Ih, kalian ini kepada? Tadi maksa aku buat ketemuan, eh pas udah ketemu kayak gini. Kalian nolak ajakan Riki. Aneh banget deh," kesal Arumi, seraya bersandar dengan kedua tangan melipat di dada.

Raut kekecewaan terlihat jelas dari gadis ayu dua puluh delapan itu. Bagaimana tidak kesal? Pertama-tama dirinya harus berdebat dengan Frans karena tidak diberikan izin. Setelah mendapat izin dan bisa bertemu, sikap teman-temannya malah berubah drastis. Tanpa alasan jelas.

"Sorry banget, Rum. Bukannya engga mau ikut, tapi mama suruh aku buat balik. Tentu kamu tahu sendiri mama aku tuh kayak apa? Kalau kata dia pulang, ya mau engga mau aku harus pulang," kekeh Resti beralasan.

Alasan Resti tidak jauh berbeda dengan teman-teman lainnya, hanya saja kasusnya dibedakan sedikit, tetapi Arumi bisa menebak, teman-temannya itu sengaja beralasan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者