Topi hitam, kumis serta jenggot, seta kacamata hitam, lalu rambut panjang, "Ah, tidak mungkin itu Venus. Bisa saja lain orang yang memang penampilannya seperti itu," batin Riki, menepis semua anggapan yang memengaruhi pikirannya.
"Sayang," sebut Arumi, yang berhasil menyadarkan Riki dari lamunannya.
"Kamu lihat apa si, kok serius banget?" tanyanya penasaran, sambil memutar tubuhnya ke belakang, mencari tahu apa yang sedang dilihat Riki sampai fokusnya terpecah belah.
"Engga ada apa-apa, Sayang. Aku cuma lagi cari cara buat kita keluar dari sini, tanpa diketahui Venus. Itu aja si," elaknya beralasan.
Arumi tidak memerhatikan dengan jelas pria berkacamata hitam di sana itu. Padahal, kalau dia fokus, maka bisa saja penyamaran Venus terbongkar, untungnya Arumi tidak menyadarinya.
"Kamu ke sini bawa mobil engga?" tanya Arumi lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com