webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Action
Not enough ratings
205 Chs

186. Marah Besar

Topi hitam, kumis serta jenggot, seta kacamata hitam, lalu rambut panjang, "Ah, tidak mungkin itu Venus. Bisa saja lain orang yang memang penampilannya seperti itu," batin Riki, menepis semua anggapan yang memengaruhi pikirannya.

"Sayang," sebut Arumi, yang berhasil menyadarkan Riki dari lamunannya.

"Kamu lihat apa si, kok serius banget?" tanyanya penasaran, sambil memutar tubuhnya ke belakang, mencari tahu apa yang sedang dilihat Riki sampai fokusnya terpecah belah.

"Engga ada apa-apa, Sayang. Aku cuma lagi cari cara buat kita keluar dari sini, tanpa diketahui Venus. Itu aja si," elaknya beralasan.

Arumi tidak memerhatikan dengan jelas pria berkacamata hitam di sana itu. Padahal, kalau dia fokus, maka bisa saja penyamaran Venus terbongkar, untungnya Arumi tidak menyadarinya.

"Kamu ke sini bawa mobil engga?" tanya Arumi lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com