Memeluk

"Ya, aku berencana buat meresmikan hubungan kita." Aya membulatkan matanya mendengar hal itu. Sungguh hal yang tidak di sangka.

"Maksud kamu Yan?" Aya mengangkat kedua alisnya. Apakah yang di maksud oleh Tian ini sama dengan apa yang dimaksud oleh otaknya? Aya ingin memastikan itu.

"Aku ingin kita menikah. Hanya pernikahan kecil. Aku, kamu dan keluarga. Teman-teman juga. Cuman itu Ya. Kita lakukan resepsi besar-besaran saat kondisi kamu lebih baik. Kamu mau Ya? Menikah denganku?"

"Sama seperti selama ini aku menjagamu. Aku juga akan terus menjaga dan mencintaimu sampai akhir hidupku." Tambah Tian, membuat Aya tidak bisa berkata-kata. Aya mengatupkan kedua tangannya menutupi mulutnya yang terkejut.

Jika memang begini jalan dan takdirnya. Aya harus menerimanya.