Tidak kok. Yuka tidak melanjutkannya sejauh itu. Dia hanya membuat Shunsuke merasakan jantungnya masih hidup dengan debaran gila karena tak ingin disentuh wanita lagi. Selebihnya... Yuka tertawa kesenangan. Dia membiarkan Shunsuke sesak nafas dan terebah pasrah di bersandar di sofanya, menatap langit-langit dengan mata menerawang panas, lalu mengecup pipinya sebelum pulang dengan uang begitu banyak.
"Ah... Begitu rupanya," desah Yuka sepanjang jalan. Dia bahkan hanya memikirkan ekspresi sakit di wajah Shunsuke saat bercerita tentang Aoki Ken yang selama ini hanya dianggapnya teman baik. Padahal... Mana ada teman lelaki yang dikejar-kejar sampai sejauh itu. Dan mana ada trauma menyentuh wanita lagi jika dia tidak merasakan putus asa?
Mungkin Shunsuke sudah berpindah haluan sejak Leon Carl menyentuhnya. Dan mungkin... Yuka juga cukup bersyukur pria itu menyadarkan Shunsuke akan hasratnya sendiri.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者