webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · 青春言情
分數不夠
300 Chs

BERADA DI POSISI YANG SULIT

Sepulang dari Rumah sahabatnya, Calvin terus mondar-mandir memikirkan laki-laki itu membuat Dokter Bobby yang melihatnya merasa pusing sendiri. Ia menghela nafas beratnya, karena tidak tahan pria itu pun mulai berdiri dan menghentikan putranya.

"Calvin!"

Laki-laki itu yang mendengarnya langsung menoleh, ia melihat sang Ayah yang kini tengah menatapnya frustasi, sedangkan Calvin yang belum mengerti pun hanya bisa memandang pria itu dengan bodohnya.

"Duduk, kamu bikin pusing Papa," ujar Dokter Bobby dengan nada yang melembut.

Setelah mendengar perkaan dari sang Ayah, ia pun akhirnya mengerti. Kemudian laki-laki itu duduk di sofa tepat dihadapan pria itu.

"Jangan terlalu dipikirkan, John enggak seburuk itu."

Calvin langsung menghela nafas, laki-laki itu menatap lantai dengan lesu, berkata, "Dia bisa, Pa. John bakal gila kalau dia sampe gak bisa ngendaliin emosinya sendiri," ujarnya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者