"Kau yakin orang tuamu akan menerima diriku dengan baik?" Luna menyela fokus milik Damian. Taksi melaju membelah padatnya jalanan kota untuk membawa Luna juga Damian sampai ke tujuannya kali ini. Langit di atas sana sudah gelap. Tak ada lagi cahaya jingga yang agung menyinari bumi. Mentari sudah memutuskan untuk pergi dari kedudukan agungnya. Menyelesaikan tugas hari ini dan purna untuk satu malam berlalu. Giliran sang dewi malam yang memencarkan cahaya kuningnya. Gemerlap bintang di atas sana menjadi saksi betapa indahnya malam ini.
"Memangnya mengapa orang tuaku harus menolak dirimu?" tanya Damian tertawa ringan. Ia meraih pergelangan tangan gadis cantik berbalut gaun merah padam di sisinya itu.
"Aku seorang gadis yang tak baik. Orang tua mana yang mau menerima gadis tak baik untuk putra tertuanya?" Luna menyahut. Ia melirik genggaman tangan Damian yang mulai menghangat permukaan kulitnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者