webnovel

Hujan Matahari

"Gakyoung-a, kamu tidak boleh pergi meninggalkan ibu begitu saja" teriak Seojin ketika melihat anak gadisnya itu hendak keluar dari rumah sambil menggeret koper besar miliknya. "Aku hidup seperti ini karena Eomma dan Appa! Semua orang yang ada didekatku tidak tulus karena mereka mengetahui status keluarga kita. Lalu kapan aku bisa bahagia dengan orang-orang yang memang tulus padaku, Eomma!" teriak gadis cantik itu tidak kalah kencangnya. Gakyoung menatap sang ibu dengan wajah yang basah karena airmatanya "Aku akan memaafkan Eomma, jika Eomma mengijinkan aku untuk hidup seperti teman-teman ku yang lainnya. Biarkan aku menemukan kehidupanku sendiri" tegasnya. Sama seperti Hujan dan Matahari yang membawa suka dan duka bagi siapa saja yang melihatnya. Gakyoung ingin menjalani hidup layaknya Matahari yang bisa melakukan apapun tanpa diatur/diperintah oleh siapapun. Kecuali Tuhan. Gadis cantik itu juga ingin dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar tulus ada untuknya, layaknya Matahari yang selalu dikelilingi bintang, bulan, dan kedelapan planet lainnya yang diciptakan oleh Tuhan yang tulus menemani Matahari agar tidak kesepian. Namun kehidupan Gakyoung selama ini layaknya Hujan yang akan datang saat ada angin yang membawanya. Hidupnya seperti Hujan tidak akan bisa pergi kemanapun tanpa adanya angin yang membawanya untuk pergi. Sehingga Hujan tidak akan bebas pergi kemanapun. Hingga suatu ketika hadirlah kedua lelaki yang memiliki sifat layaknya Hujan dan Matahari, di kehidupan Gakyoung. Kedua lelaki itu seolah membawa Gakyoung kedalam kebimbangan ketika Gakyoung harus memilih antara Hujan dan Matahari yang akan membawanya kedalam hidup yang lebih baik dari sebelumnya, tanpa merusak hubungan persahabatan keduanya. Lalu apa yang harus Gakyoung lakukan untuk bisa menemukan kehidupannya yang sesungguhnya tanpa mengorbankan apapun?

Leebita · 青春言情
分數不夠
398 Chs

Merelakan bukan berarti melupakan

"Bagaimana kabar mu, rasanya sudah lama sekali aku tidak datang kesini sepertinya terhitung dua tahun yang lalu ya."

"Iya, memang sudah dua tahun kau tidak datang kesini."

"Iya, aku hanya datang ketika merindukan Dongsuk saja, sebenarnya setiap hari aku merindukan namun jika aku datang disitulah aku sudah tidak bisa menahan rindu ku padanya."

"Kau berjanji untuk tidak bersedih setelah mengunjungi makam Dongsuk." Ingat Suho sembari mengusap pundak istrinya dengan lembut, "Kau harus sudah bisa ikhlas dengan kepergian Dongsuk, sudah terhitung 20 tahun sejak kepergiannya kenapa kau belum bisa merelakan kepergiannya?"

Jinyoung menundukkan kepalanya, "Aku sendiri juga tidak tahu, Suho-ya. Sebenarnya aku sendiri juga menginginkan untuk bisa merelakan kepergian Dongsuk tapi entah mengapa setiap aku mencoba untuk mengikhlaskannya tapi disaat yang bersama aku tidak bisa melakukannya."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者