"Bangsat!" umpat Max saat mengingat pengakuan dari adiknya sesaat lalu. Ia bahkan sama sekali tak bisa berkutik, hanya diam membatu tanpa sedikit pun kalimat posesif yang terlontar untuk membatas kepemilikannya.
Yang di khawatirkan, malah menjadi kenyataan, membuatnya frustasi dengan pesona Nathan yang keterlaluan hingga mampu membuat siapa pun bertekuk lutut.
Mencengkram kuat surai kecoklatan miliknya, meninggalkan bekas berantakan dengan beberapa helai miliknya yang mencuat tak beraturan. Terlebih dengan angin yang mulai menerpa tubuhnya kencang, makin memberikan siksaan dengan dingin yang mulai menusuk tulang.
Memejamkan mata, rahangnya lantas mengetat dengan gertakan giginya yang makin mengerat. Cengkramannya pada pembatas balkon bahkan tak sedikit pun mampu membuatnya keluar dari kemelut pikiran penuhnya. Menjadi bagian yang paling di benci, saat dirinya memaksa posisi jatuh dan melemah tanpa memiliki kuasa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者