"Coy, maafin gua ya. Gua gak ngeuh sama tempat pensil lu," ujar Danu merasa bersalah.
Pradita melihat ke arah Arini yang sedang berjalan bersama Lilis, Yuan, dan Opi. Setidaknya, ia jadi bisa berkata lebih leluasa.
"Emangnya siapa yang beresin tas gua terus seenak jidat aja nyimpen tas gua di meja kosong?" cecar Pradita.
"Itu … uhm … Gua janji bakalan gua cariin sampe tempat pinsil lu ketemu. Lagian juga gak ada isinya kan. Cuman pinsil, penghapus, bolpen, sama penggaris. Oh, sama sleper andalan lu."
Pradita mengerutkan dahinya. "Lu ya! Lama-lama gua getok lu pake mikroskop! Itu namanya tempat pinsil ada isinya biar kata cuman seuprit juga! Gimana sih lu?!"
"Sori, Coy."
"Lu gak jawab pertanyaan gua tadi! Siapa yang berani nyentuh-nyentuh barang gua?"
"Gua, Coy. Itu tadi gua yang beresin," ungkap Danu.
Entah mengapa Pradita tidak percaya dengan pengakuan Danu. "Beneran?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者