webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · 青春言情
分數不夠
405 Chs

365. Suprapto Yang Meresahkan

Pradita merasa lega karena ayahnya tidak memberitahu si Suprapto itu kalau ia sedang psikotes. "Ah, syukurlah. Papa emang top deh. Terus dia bilang apa lagi?"

"Ya, cuman itu doang," jawab ayahnya. "Kamu gimana psikotesnya? Lancar?"

"Lancar, Pa. Cuman sekarang kepala aku jadi panas, kayak keluar asep. Psikotesnya lama banget. Semoga aku langsung keterima deh."

"Amin," ujar ayahnya dengan khidmat. "Ya udah, kamu mau kerja lagi apa langsung pulang?"

"Kayaknya aku mau langsung pulang aja. Mau istirahat di rumah, terus masak buat Papa."

"Oke deh. Sampai ketemu nanti sore ya."

Pradita pun pulang ke rumahnya dengan perasaan yang tidak menentu. Ia kesal sekali dan tidak menyangka karena si berengsek Suprapto berani-beraninya menelepon ayahnya. Itu benar-benar tidak sopan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者