Tuan Ken yang mendengar ucapan terakhir tamu nya, membuat nya sulit untuk menolak.
Karena benar ada nya, pemesan ruangan VVIP mempunyai hal istimewa, apalagi yang di sewa nya adalah ruangan termahal.
Dan sebenar nya permintaan dari tamu nya pun bukan lah hal yang sulit.
Tapi melihat bagaimana keras nya usaha si tamu untuk bisa di layani Ivannie membuat tuan Ken berpikir buruk.
" Apa pria tampan ini adalah pria mesum dan punya maksud tidak baik pada Ivannie ?. " Benak tuan Ken .
" Apa yang sedang anda pikirkan ?. Teman saya bertanya pada anda tuan !. " ucap Daniel.
Suara Daniel membuat tuan Ken tersentak lalu dengan segera menjawab sopan.
" Maafkan saya tuan, saya hanya berpikir agar tidak membuat tuan - tuan semua kecewa dengan pelayanan kami. Saya kuatir Ivannie membuat tuan - tuan sekalian merasa tidak nyaman. " ucap tuan Ken masih berusaha melindungi Ivannie.
" Heiiii ... teman ku sudah dengan jelas dia sendiri yang meminta nya, jadi sudah pasti dia sangat menyukai dengan kinerja Ivannie. Apa lagi yang kamu takut kan orang tua ?!. " ucap Charles.
" Ku rasa orang tua ini takut kita menyakiti pegawai nya, benar begitu orang tua ?. " tanya Mark.
" Tidak tuan ... bukan begitu maksud saya. Saya percaya anda sekalian adalah orang terhormat yang tidak akan membuat keributan. " ucap tuan Ken gugup.
" Jadi ??? Apa lagi yang kamu tunggu ?. " tanya Richard.
" Baik lah tuan - tuan, sebentar Ivannie akan datang. Dan untuk membantu nya, Rommy akan tetap di sini sehingga pelayanan kami bisa tetap maksimal. " ucap tuan Ken dengan tujuan Rommy bisa melapor jika terjadi hal buruk dengan Ivannie.
" Tidak masalah !. " ucap Hendry singkat lalu duduk kembali dengan santai.
Tuan Ken segera keluar untuk memanggil dan menugaskan Ivannie ke ruangan VVIP itu sesuai permintaan tamu.
" Silakan di lihat dulu menu kami sambil menunggu Ivannie. " ucap Rommy membagikan daftar menu pada ke lima pria tampan itu.
Ke empat pria lain nya bisa melihat perubahan wajah Hendry. Yang awalnya penuh amarah kini langsung terlihat jelas, jika saat ini suasana hati nya sedang bagus.
Mereka bahkan menangkap senyuman di wajah Hendry.
Richard yang merasa Penasaran tidak dapat menahan diri lagi pun membuka mulut nya.
" Hendry ... apa kamu kenal dengan wanita yang bernama Ivannie ini ? Di mana kalian bertemu ?
Jadi maksud ku, bukan kah kemarin itu adalah pertemuan pertama kalian ? Kenapa kamu terobsesi ingin dia yang melayani kita ?. "
" Ia ... aneh sekali. Walaupun pelayanan dia bagus tapi bukan kah semua pelayan juga bersikap yang sama terhadap para tamu nya. " Ucap Daniel.
" Kalian bodoh sekali, buat kita dia biasa saja tapi seperti nya Hendry punya penilaian sendiri tuh. " ucap Mark.
Sementara Hendry sendiri tidak ambil pusing dengan pertanyaan teman - teman nya. Dia hanya mengangkat kedua bahu nya di hadapan teman - teman nya.
Tapi di dalam pikiran nya, Hendry sedang merencanakan hal - hal yang bisa di lakukan nya saat Ivannie tiba nanti.
Hendry sudah merasa senang walau baru membayangkan bertemu Ivannie lagi.
Di tambah beberapa hal yang sudah di rencanakan nya saat Ivannie tiba pun sudah ada di kepala nya.
Membuat wajah nya tersenyum terus dan membuat ke empat teman nya semakin penasaran.