Ivannie yang menyadari bahwa tamu meraka sedang marah dan bisa saja terjadi keributan jika tidak segera di atasi, maka dengan segera Ivannie pun mengambil tindakan.
" Maaf kan kami tuan, rekan saya hanya bermaksud melakukan tugas nya dengan baik. Ijinkan saya mengantar anda dan relasi anda ke ruangan yang telah di pesan. " ucap Ivannie dengan mengunci meja kasir nya dan melangkah maju meninggalkan meja kasir nya lalu berjalan memimpin para tamu itu.
Langkah Ivannie segera di ikuti oleh Hendry, di ikuti empat orang pria lain nya dan rekan Ivannie juga mengikuti paling belakang setelah mendapat kode dari Ivannie.
Tuan Ken yang melihat dari kejauhan segera berjalan menuju arah meja kasir, karena beliau telah melihat tanda dari Ivannie juga yang memberi tahu nya bahwa Ivannie harus meninggalkan meja kasir.
Tuan Ken pun menggantikan Ivannie menjaga meja kasir sementara Ivannie mengantar para tamu.
Empat pria lain nya sempat saling berpandangan melihat keanehan teman nya itu.
" Seorang Hendry yang bisa dengan segera melupakan amarah yang hendak meledak ???.
Tentu nya bukan Hendy yang biasa !!! Hendry yang biasa mereka kenal tentunya akan melanjutkan kekesalan nya, setidak nya dengan memarahi pelayan itu.
Tapi ini ... wajah nya langsung kembali datar bahkan mereka sempat menangkap senyum Hendry walau hanya tipis dan sesaat saat mendengar suara si kasir itu.
Dan Hendry bahkan dengan patuh mengikuti langkah gadis muda itu. "
Ivannie pun membuka pintu ruangan VVIP itu di bantu rekan nya. Lalu mempersilakan tamu nya untuk duduk dengan nyaman.
" Tuan - tuan ... silakan. Menu sudah tersedia di meja, anda sekalian bisa melihat - lihat terlebih dahulu. Saat siap memesan anda bisa memanggil kami. "
Hendry yang sedang dalam kepatuhan nya, mengikuti apa yang Ivannie instruksi kan.
Hendry lalu melihat menu dan memilih, tanpa menyadari Ivannie sudah keluar ruangan VVIP itu.
" Pelayan ... " terdengar suara Hendry yang menggantung.
Hendry melihat ke belakang dan tidak menemukan wajah yang di cari nya. Dia hanya melihat pelayan tadi yang membuat nya marah.
Hendry lalu melayangkan pandangan nya ke sekitar nya, pandangan mata nya menyapu ke seluruh ruangan itu tapi gadis manis itu memang tidak tampak di dalam ruangan itu.
" Ada yang bisa saya bantu tuan ?. " . Pertanyaan dari pelayan itu membuat Hendry kembali menatap nya dengan sinis.
" Panggil manager mu atau siapa in dia yang punya kekuasaan tertinggi di sini !. " ucap Hendry.
" Maaf tuan ... tapi apa ada masalah ?. " tanya si pelayan itu ketakutan karena tamu nya meminta bertemu dengan pimpinan.
Hal ini biasa nya terjadi karena dua hal. Kabar baik dan kabar buruk.
Di sebut kabar baik karena tamu biasa nya ingin memesan tempat khusus untuk suatu acara tertentu yang arti nya akan ada banyak pesanan untuk mereka.
Dan kabar buruk nya yaitu tamu merasa tidak puas dan ingin mengajukan keluhan.
Melihat sikap tamu nya, sudah jelas itu bukan kabar baik, hal ini tentu saja membuat si pelayan ketakutan.
" Panggilkan saja atasan mu !!! Sekarang !!!. " ucap Hendry dingin.
" Baik tuan. " ucap si pelayan dengan gugup dan dengan segera berjalan cepat menuju pintu ruangan untuk keluar dan memanggil tuan Ken atasan nya.
Si pelayan hanya bisa mengikuti perintah tamu nya dan pasrah akan nasib yang akan di terima nya nanti.