Si pelayan dengan nama Rommy itu melayangkan pandangan nya mencari tuan Ken.
Saat melihat tuan Ken sedang bersama Ivannie di meja kasir, Rommy pun segera menghampiri tuan Ken.
Tanpa basa - basi lagi, Rommy segara mengeluarkan suara nya :
" Tuan Ken ... ada masalah !. Tamu di ruang VVIP No 01, ingin bertemu langsung dengan anda. "
" Apa ??? Masalah apa ??? Kenapa dia ingin bertemu dengan ku ??? Kamu membuat apa ???. " tuan Ken memberi banyak pertanyaan kepada pegawai nya.
" Sejujur nya ... saya juga tidak tahu. Dan setahu saya, tidak ada hal buruk yang terjadi. Tamu bahkan belum memesan apapun. Beliau hanya memanggil " pelayan ... " lalu saat saya mendekati nya, dia mengatakan ingin bertemu dengan pimpinan tertinggi di sini. " jelas Rommy.
" Kalau tidak ada masalah berarti bukan kabar buruk. Dia pasti nya ingin menyampaikan pesanan khusus. " ucap tuan Ken tersenyum membayangkan tamu pengguna ruang VVIP yang akan memberi kan pesanan khusus.
Tentunya bukan cuma pesanan biasa di lihat dari kemampuan nya memesan ruangan VVIP.
" Seperti nya tidak begitu juga, karena tuan itu terlihat marah ... " ucap Rommy dengan membayangkan amarah di wajah tamu tampan itu.
" Kamu ... sudah lah, biarkan aku ke sana untuk menemui mereka langsung. " ucap tuan Ken kesal lalu berjalan meninggalkan Ivannie yang tetap di area kasir.
Rommy berjalan di belakang tuan Ken dengan berharap agar semua nya baik - baik saja.
Setelah mengetuk pintu dengan sopan, tuan Ken lalu berjalan mendekati tamu VVIP nya. Tuan Ken mendekati Hendry sesuai dengan arahan dari Rommy.
" Maaf tuan, nama saya Ken. Saya yang bertanggung jawab di sini untuk saat ini. " ucap tuan Ken menatap Hendry.
" Aneh wajah pria tampan ini seperti nya tidak asing. Di mana aku pernah melihat nya ?. " benak tuan Ken saat bertatap muka dengan Hendry.
" Aku ingin memesan menu - menu termahal di sini, tapi ... aku ingin mengganti pelayan nya. " ucap Hendry tajam menatap tuan Ken.
" Baik lah, tuan. Saya akan memanggil pelayan yang lain nya. Mohon tunggu sebentar tuan. " ucap taun Ken pada Hendry.
" Rommy ... panggilkan Maya !. " ucap tuan Ken pada Rommy.
Belum sempat Rommy menjawab ia, suara Hendry terdengar lagi.
" Aku tidak ingin Maya !. " ucap Hendry pada tuan Ken.
" Lalu ... jika anda berkenan bagaimana jika saya secara pribadi yang melayani anda di sini ?. " tuan Ken menawarkan diri nya sendiri pada Hendry karena berpikir mungkin tamu nya hanya ingin di layani oleh nya sebagai penanggung jawab di situ.
" Apa jabatan manager mempunyai tugas sama seperti seorang pelayan ?. " tanya Hendry masih dengan wajah datar dan sinis.
" Apa ?! Tidak tuan ... tapi saya tidak keberatan jika bisa memuaskan tamu. " ucap tuan Ken dengan sopan.
" Lalu jika saya boleh tahu, apa ada seseorang yang anda inginkan untuk bertugas di sini, tuan ?. " ucap tuan Ken lagi.
" Aku ingin Ivannie !. " ucap Hendry.
" Baik ! Ivannie segera kami panggil tuan. " ucap tuan Ken spontan.
" Rommy ... panggilkan Ivannie ... ehhh tunggu dulu !. " ucapan tuan Ken tertahan saat menyadari yang di minta sang tamu adalah Ivannie bagian kasir.
" Maaf tuan, tapi Ivannie tidak bertugas di bagian melayani. Dia bertugas di bagian kasir. " ucap tuan Ken yang di tunjukan pada tamu nya.
" Brakkkk !!! Aku ingin Ivannie !!!. " Hendry membuat meja makan besar itu bergetar dan menimbulkan suara yang cukup keras karena pukulan telapak tangan nya pada meja di depan nya itu.