webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 现代言情
分數不夠
1020 Chs

III-53. Sudah Jangan Menangis

[3 jam sebelumnya] 

"Apa-apaan ini!!" Mata Nana melebar mendapati foto pernikahan Mahendra yang terpajang demikian sempurna di belakang meja kerja lelaki yang digilai. 

Perempuan dengan paras menawan ini menyedekapkan tangan. Sambil berdecak kesal, amat kesal setengah mati. Bagaimana bisa foto pernikahan yang menampilkan Mahendra memeluk perempuan berbalut gaun biru mengembang dari arah samping terekspos demikian besar pada dinding. receptionist

Sungguh sialan rasa-rasanya, foto pernikahan BlueOceans yang katanya bukan main mewahnya tersebut tersaji nyata di hadapannya. 

Nana berjalan gusar menuju telepon kantor, dia membuat panggilan untuk OB. Sesaat berikutnya dua orang office boy datang menyapa Nana. 

Nana langsung saja mengarahkan telunjuknya pada foto berukuran besar di belakang meja kerja Mahendra. Meminta ke dua office boy tersebut menurunkannya. Lebih parah lagi dia meminta foto itu dibuang secepatnya. 

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者