webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 现代言情
分數不夠
1020 Chs

III-240. Doktrin Konyol

Dua orang yang dulu memiliki ikatan kuat dan hampir menikah, sekarang berakhir seburuk ini. Hati si lelaki maupun perempuan yang duduk di kursi pesakitan, berdetak sama menyakitkannya.

.

.

Ruang interogasi berukuran 8 kali 8 meter yang mungkin kini lebih tepat disebut sebagai tempat penghakiman, terhadap rasa yang dulu membumbungkan keduanya, berujung dongeng. 

Negeri dongeng impian mereka kini sebatas imajinasi, pernikahan impian yang indah dan harapan panjang untuk masa depan, sirna sudah. 

Leona menyibakkan rambutnya ke belakang. Lalu sebuah pukulan meluncur ringan dari jari tangan mengepal, membentur kursi di hadapannya. Geramannya yang berat, memenuhi kehampaan ruang interogasi tersebut. 

Thomas duduk membatu, dan terlihat lebih siap dengan mengangkat pandangannya menatap ke arah Vian. Rasa kepercayaannya kepada kepala divisi yang sekaligus seorang saudara, telah cukup dan lengkap.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者