webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-239. Anak Nakal

"Dia Gesang, dan tak memiliki panggilan lain" Gibran melepas genggaman tangan Hendra dari lengannya. 

"Tapi aku lebih suka dipanggil Juan," kalimat ini mendorong Gibran untuk memalingkan wajahnya, menatap lekat Gesang yang detik ini tengah berbaring lemah dan masih berusaha menarik tangannya dari Syakila. 

"Bicara apa kau ini?! Syakila.. bantu aku mengemas barang-barangnya" Ucap Gibran memberi panduan kepada gadis di dekat Gesang, sejalan caranya bergerak lebih dekat untuk meraih tombol panggilan kepada suster. 

"Sorry.." lagi-lagi Mahendra menghalangi keinginan Kakak Juan. "Apa bedanya kamu dengan Rio? Oh' aku lupa, kalian anak dan ayah hehe.. mana mungkin kalian berbeda!" nada pengucapannya terdengar santai, tapi sarat akan makna sindiran.

"Aku tidak datang untuk menyulut api. Aku hanya ingin membawa adikku" Gibran berusaha untuk tetap tenang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com