Insting dan pengenalan wanita untuk amarah mereka itu sangat tepat, seperti sekarang walapun Nica sudah menggunakan penutup wajah seperti masker, tapi dalam sekali lihat saja Rebecca sudah dapat mengenalinya, untunglah orang-orang tidak melihat wajah Nica jadi kejadian tadi tidak begitu terpengaruh padanya dan bisa dengan cepat menghindar....
"ayolah Nica cepat, jangan membuang waktu lagi...HUhhhh" gerutu Nica yang sedang menunggu psesanan coklatnya di siapkan oleh kasir, Nica membeli beberapa kotak coklat dan permen yang dia janjikan pada Ellia, tapi tujuan penting dia pergi keluar hari ini tidak hanya untuk membli coklat atau mengambil barang di apartemen Nico, tapi Nica harus menemui seseorang yang sudah membuat janji dengannya di mall itu, setelah selesai dengan Coklat itu dia lalu masuk ke sebuah toko pakain ternama tentunya, dan semua orang sudah tahu merek itu, Nica masuk lalu seorang penjaga toko itu menghampiri dan berkata
" ruang ganti nomer 2 kosong"
Nica tidak menjawab dia lalu mengabil beberapa pakaian dan cepat masuk ke ruangan ganti nomer 2 tersebut, di dalam ruangan ganti itu ternyata ada sebuah ruangan lain yang tersembunyi siapa yang menyangka itu, dan dari luar sudah ada yang menutup hingga ruangan ganti nomer 2 itu tidak terlihat lagi...
Setelah masuk dan melewati sedikit lorong, Nica sampai di ruangan itu di dalam sudah duduk seorang pria tua, yang masih terlihat sangat tampan dan karismatik, seakan waktu tidak berjalan untuknya dan usia itu hanya angka belaka, karena tidak berpengaruh pada Fisiknya...pria itu adalah Profesor, orang yang selama ini dapat mengatur juga menundukan Nica hingga mampu menjadi tuan nya, itu karena cerita masa lalu yang penuh dengan Rahasia di antara mereka...
" bagaiamana kondisimu Nica??" sapa Profesor dan memeluk Nica dengan lembut, terlihat jika mereka memiliki hubungan yang baik dan dekat
Nica:" aku baik secara fisik, bagaiamana dengan Iren apa dia sudah aman, dan kenapa meminta bertemu langsung sepeerti ini??" tanya Nica langsung pada intinya
" Iren pulih dengan baik, sekarang sudah ada di tempat yang aman, suaminya tidak akan bisa menemukan dia tenang saja"
Nica:" itu bagus, tapi itu bukan alasan utama bukan???"
" benar, saya memiliki hal yang lebih bagus dari itu Nica"
Nica:" hal bagus!!... hal mengerikan apa yang akan anda katakan"
" Nica, tolong berhati-hati seseorang sedang mengikuti dan mereka sudah mendapatkan Sadiqah, sekarang beruntung dia masih selamat dan sudah ada di tempat saya"
Nica:" apa....??? bagaiaman ini mungkin, lalu apa yang sudah terjadi pada Sadiqah" Nica sangat kaget dan cemas untuk hal itu, bagaimana tidak ini sudah sangat lama terjadi tapi ternyata mereka masih mengejar dirinya dan Sadiqah
"tenang, Sadiqah aman sekarang dia berada di tempat saya, tapi suaminya amatiran dan tidak dapat selamat saya hanya bisa menyelamatkan dia, kejadian itu sangat cepat saya lengah karena sudah lama tidak ada pergerakan dari mereka" jawab Profesor dia menenangkan Nica karena bisa di lihat Nica sangat mencemaskan Sadiqah mereka sudah seperti saudara
Nica:" aku hanya memiliki Nico, jadi aku ingin jaminan untuk keselamatan Nico" tentu Nico sangat berharga untuk Nica karena sekarang hanya Nico saudara kandung yang dia miliki di dunia ini, tidak memperdulikan keselamatan diri sendiri orang-orang yang dia sayangi lebih berharga dari nyawa'nya sendiri...
" sudah saya buat, nama Nico tidak akan pernah di temukan bersangkutan dengamu, data dirimu sudah saya ubah dan tetap aman, jika mereka mencari tidak akan bisa mereka temukan, kecuali ada orang yang mengenal kalian lalu membocorkan" semua hal itu di lakukan agar Nica dan Nico tetap aman
Nica:" lalu apa selanjutnya??"
" mulai sekarang, berhentilah bertemu atau menghubungi Nico, Iren, dan orang kamu sayangi. karena semua itu akan membahayakan mereka.....untuk saat ini, kau berada di tempat yang benar tinggal dan bekerja di bawah perlidungan Devanddra, sementara menunggu informasi dari saya selanjutnya"
Nica:" baiklah, tapi aku tidak mungkin bersembunyi selamanya, ini harus di selesaikan profesor"
" saya mengerti, ini juga dalam penyelidikan saya dan sepertinya ini adalah ulah dari anggota yang tersisa dan mereka memulai kembali untuk balas dendam"
Nica:" apakah anak itu?? " Nica ingat sesuatu sekarang
" anak apa Nica???"
Nica:" aku pernah melihat ketuanya, dia menggendong anak balita, dan balita itu tidak ada ketika kita melakukan pembersihan"
" jika anak itu masih ada, dia pasti masih muda dan tidak mungkin bisa memimpin, kecuali ada yang membantu dan memberikan dana yang kuat"
Nica:" aku menunggu informasi nya, aku ingin cepat ini sangat berbahaya jika terlalu lama"
" saya mengerti, negara ini di luar kendali mereka dan mereka tidak akan mudah melakukan sesuatu disini Nica" tenang Dear saya akan menepati janji untuk melindungi semua yang berharga dalam hidupmu, Nica kau seperti anakku sendiri...
tanpa terasa waktu terus berjalan, dan perbicangan Nica dengan profesor baru saja selesai, tapi ada hal yang Nica lupakan dia tidak tahu jika Ellia sudah menunggu dirinya....
Arion:" manis apa yang kamu tunggu di depan pintu"
tanya Arion yang baru saja masuk tapi di kagetkan dengan Ellia yang berdiri tanpa bergeming, pandangannya tertuju ke keluar, juga di ikuti beberapa pengasuh'nya yang berdiri di belakang Nona kecil mereka
"tuan Arion, nona kecil sedang menunggu Dokter " jawab salah satu pengasuh itu
Arion:" eeeehhh.... tidak bagus berdiri seperti ini, ayo kita duduk dan aku temani menunggu Dokter mu sayang" Arion lalu membawa Ellia dan menemani menunggu Nica di riuang Tamu
Ellia menuruti Arion dan mereka duduk menunggu Nica, waktu terus berjalan ini sudah satu jam mereka duduk tapi masih belum ada tanda-tanda Nica sudah kembali dan Arion melihat wajah cantik itu mulai cemberut sekarang...
Arion:" sayangku, mungkin dokter Nica terkena macet karena ketika aku di perjalanan aku juga terjebak macet" dia berusaha membuat Ellia mengeerti dan tidak merasa kesal karena menunggu
Ellia lalu berbisik kepada Arion
" aku akan menunggu, aku tidak marah"
mata Arion terbelalak, dia mendengar Ellia berbicara padanya bahkan dia rela menunggu untuk dokter itu, sedangkan dia yang selama ini menyayanginya tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu, tapi Hari ini dengan mendengar Ellia bicara padanya itu sangat membuat bahagia
" hahaha, kalian dengar nona kalian berbicara padaku, oh Tuhan sayangku aku adalah pria paling bahagia saat ini" teriak Arion pada pengasuh di sekitar mereka dan mencium Ellia dengan gemas suara terdengar keras hingga terdengar oleh Devanddra yang baru saja masuk dan berdiri di belakang mereka...
" apa yang kalian lakukan disini???" tanya Devanddra dia masih tidak tahu apa yang Terjadi hingga membuat berisik di satu rumah
mendengar suara ayahnya, Ellia lalu menghampiri ayahnya tapi ternyata bukan sang ayah yang dia datangi, tapi seseorang yang sudah dia tunggu sedaritadi yang sekarang berdiri di belakang ayahnya