70 Cinta Yang Buruk

Situasi seperti ini tidak membuat Nica hilang akal, dia seorang wanita yang memiliki hati Tiran tentu saja mampu menghilangkan apapun, walaupun itu hati dan perasaan sendiri, di tambah Nica tidak ingin terlibat dalam ikatan apapun dengan seseorang sekarang ini, jadi dengan datar dan nada yang seolah tidak perduli dengan Sean, Nica berkata...

" sudah saya katakan sebelumnya Sean, jangan gunakan perasaan, itu hanya malam kita melampiaskan nafsu saja, saya bahkan tidak ingat lagi, wanitamu sudah kembali dan saya dengan kehidupan saya.... tidak ada apapun yang terjadi selanjutnya, saya harap kau mengerti"

Sean:" wanita seperti apa yang bisa mengatakan hal seperti ini, kau membohongi perasaan sendiri Nica"

" tidak Sean, saya berkata sebenarnya lagipula saya tidak tertarik dengamu Sean"

Sean:" jangan keterlaluan Nica, katakan apa yang harus aku lakukan, aku mencintaimu sekarang"

" ...???? Cinta" ya Tuhanku, apa aku terlalu jahat pada pria ini, aku pikir dia memiliki hati batu pada wanita, dan kita sepakat akan hal itu, tapi sekarang ini menjadi rumit, maafkan saya Sean saya harus melakukan ini padamu

Sean:" iya Nica, aku sadar aku ternyata mencintaimu, kejadian malam itu merubah hatiku dan aku tidak bisa melupakannya, hingga tahu aku mencintaimu" Sean berkata dengan jujur, untuk apa yang dia rasakan selama ini, dia mengatakan dengan penuh emosi dan pandangan tajam yang tidak teralihkan

"saya sudah mengatakan sebelumnya, saya tidak bisa Sean, maafkan saya itu kesalahan saya"

Sean:" jadi aku di tolak....???? Dengan seperti ini!!"

seketika mendengar jawaban Nica Sean menurunkan pandangan dan menarik nafas dalam-dalam, dia tidak tahu harus berkata apalagi pada wanita keras kepala dan kejam seperti Nica. tapi Sean juga merasa lega beban hatinya selama ini sudah dia lepaskan, untuk urusan di terima atau tidak Sean masih sadar dia juga tidak bisa memaksa Nica...

melihat reaksi dari Sean yang seakan menyerah, dan pasrah Nica juga masih diam saja, namun tanpa kata apapun Nica memeluk Sean dengan lembut....

Sean:" pelukan belas kasih" bisik Sean di telinga Nica dia juga sedikit kaget dengan pelukan yang tiba-tiba ini namun Sean menikmati pelukan Nica

Nica:" maafkan saya Sean, kecerobohan saya membuat kita saling menyakiti, saya ingin kamu lebih baik menjalani hidup, hilangkan sakit hatimu dan cobalah hal hal baru" ujar Nica dengan mengelus lembut punggung Sean, Nica sangat tahu harus menenangkan hati seseorang dalam kondisi seperti ini, dan Sean mengerti hingga apa yang di katakan Nica mampu membuat Sean puas dengan jawabannya, dan menerima penolakan Nica walaupun dengan berat hati Tapi Sean sangat tenang...

Sean:" sihir apa yang kamu lakukan padaku Nica... hahaha" celoteh Sean membuat mereka tertawa sesaat hingga pelukan itu selesai dan mereka memisahkan diri

Nica:" hhhmmmm.....ingin minum sesuatu, di dalam"

Sean:" tentu ini tawaran yang langka, dan tidak bisa di tolak"

Mereka lalu masuk ke dalam apartemen Nico, Sean sangat ingin tahu Dimana Nico sekarang dan apa yang di lakukan Nico, karena sekarang karena Sean sudah tenang dan mereka mengobrol, Nica menceritakan tentang Nico yang sedang berlibur ke pulau bersama Aldo, Nica juga mengatakan jika Sean bisa menyusul Nico, tapi dengan syarat harus merahasiakan tempat itu, karena ada sesuatu yang penting yang harus dilindungi... mendengar yang di katakan Nica , Sean jadi penasaran dan meminta penjelasan namun karena Nica tidak bisa memiliki banyak waktu dia harus bergegas untuk melakukan rencananya...

Nica:" Sean ini nomer ponsel Nico, kau bisa tanyakan padanya, sekarang saya memiliki pekerjaan"

Sean:" baik dokter Nica"

setelah mengatakan itu Sean dengan langkah yang berat pergi meninggalkan Nica, sekarang Sean harus berusaha bagaimana caranya untuk melupakan Nica dan kembali pada hatinya yang seperti dulu.....

Setelah mengambil barang-barang yang di butuhkan, Nica lalu bergegas menuju sebuah Mall dia ingin membeli sesuatu untuk Ellia, karena dia sudah berjanji akan membelikan sesuatu yang spesial, Nica mencari toko coklat dia berjalan di dalam Mall tapi tidak sengaja Melawai Starbucks dan berpikir ingin membeli kopi, dia sudah lama tidak minum kopi sambil berjalan seperti ini.....

" kenapa harus saya yang melihat itu" keluh Nica dalam hatinya, dia tidak ingin melihat atau mendengar apapun yang bukan urusan dia, tapi seseorang yang melihatnya langsung mengenali dan matanya menatap Nica dengan tajam, sekarang Nica ingin bergegas pergi karena tidak ada gunanya jika terjadi sesuatu, itu akan membuang waktu saja.... tapi langkah Nica kalah cepat, wanita itu tidak lain adalah Rebecca yang sedang minum kopi bersama temannya, begitu dia melihat Nica langsung tertuju, menghampiri dan menahan langkah Nica....

" kenapa buru-buru sekali dokter"

Nica:" maaf nona saya memiliki hal penting... permisi" karena ini di tempat umum Nica berusaha bersabar dan tetap tenang

" penting yah ... owhh rupanya menggoda calon suami saya itu sangat penting " ucapan Rebecca cukup kencang hingga semua orang yang ada di tempat itu melihat ke arah Nica dan mulai berbisik

Nica:" jaga ucapan anda nona " jawab Nica dengan acuh dan berlalu meninggalkan Rebecca, untuk Nica dia tidak tertarik meladi hal seperti itu, tapi seperti Rebecca masih tetap meminta perhatian dan memancing keributan dengan Nica

di rasa ada yang salah dengan Rebecca temannya juga datang dan menghampiri dan bertanya..

" Becca apa yang terjadi, siapa wanita ini"

Rebecca:" wanita ini adalah PELAKOR "

" apa ini benar Becca, wanita ini berani sekali ingin mendekati Devandrra apa dia tidak tahu, siapa kamu dan Devandrra itu" ucapan temannya membuat suasana semakin panas, orang yang mendengar sudah bersiap untuk sebuah tontonan yang menarik

Nica:" kalian berdua seperti parasit, yang tidak berguna" ujar Nica kini sudah menuruti keinginan Rebecca, yang ingin keributan bersama dirinya

" apa kamu bilangggg..." teriak Rebecca dengan semosi dan mengangkat tangan ingin menampar Nica, namun Nica lebih dulu melemparkan minuman kopi yang ada di genggaman tangan, ke arah Rebecca.....

" Aaaaaaa... wanita brengsek, apa yang kau lakukan...aarrrhhh" Dengan marah Rebecca sangat kaget karena sekarang dia basah oleh kopi, dan tentu membuat dia harus membersihkan diri karena penampilan lebih penting dari apapun, atau dia akan malu karena berantakan dan kotor, jadi dengan begitu perhatian Rebecca teralihkan, dan dengan cepat Nica mengambil sekempatan pergi. untung kopi itu dingin bukan yang panas...

Nica merasa jika harinya cukup lelah, dan berkata dalam hati " kenapa sulit sekali aku hidup dengan tenang, seharusnya saya tidak menerima perintah profesor, ini sudah keluar dari bidang saya. beranda di Medan perang lebih baik daripada menghadapi wanita-wanita seperti itu"

avataravatar
Next chapter