Nica juga tidak mengetahui apa yang terjadi, karena Nica orang yang cuek diapun diam saja terus berjalan dengan senyum manis di wajahnya, senyum itu hanya untuk Ellia dia tidak ingin anak itu marah padanya karena dia kembali dengan terlambat, walaupun ada sesuatu di tangannya yang membuat Ellia menunggu selain menunggu dirinya itu....
dengan cepat tangan kecil Ellia menggapai Nica, dan Nica langsung menggendong nya lalu mereka berdua berlalu pergi, seperti semua orang itu hanya peran Figuran saja...
ekspresi Arion yang menahan tawa itu, membuat Devanddra sedikit menyipitkan mata dan pandangan tajam pada Arion, di tambah masih ada pelayan di rumah itu, jadi dengan cepat Devanddra meminta Arion naik bersama...
Devanddra:"apa senang sekarang!!!!!" gumam nya dengan berjalan bersama Arion
Arion yang mendengar itu hanya bisa tertawa dalam hati, dan tidak bisa mengatakan apapun sekarang selain dia mengikuti berjalan di belakang Devanddra
Arion:" aahhh...aku sangat cemburu dengan Dokter itu, karena dia aku telah tengsingkirkan sekarang, bahkan gadisku tidak memperdulikan aku lagi" Arion menjawab dengan pelan dan hanya mereka berdua saja yang bisa mendengar nya, tapi telah mengundang lirikan tajam yang ke dua kalinya untuk Arion
Tapi ketika mereka sampai ruangan, tiba-tiba saja Devanddra berbalik arah dia meninta Arion untuk menunggu di ruangan dan dia sendiri pergi berjalan ke arah kamar putrinya, dimana ada Nica disana...
Arion:" eehhh, keceburuan sosial di mulai...hahahaha"
Devanddra:" diamm dan tunggu di ruangan " seketika Arion langsung diam tidak lagi ada suara dari mulutnya diam seribu bahasa
Di dalam kamar Ellia tidak sabar dia ingin sekali membuka apa yang sudah dia tunggu-tunggu, Nica lalu memberikan satu kotak yang sangat catik di tangannya kepada Ellia dan dengan sangat penasaran Ellia membuka kotak itu, di dalam nya ada Coklat warna-warni yang bentuk nama Ellia dan itu sangat indah, ini kali pertamanya dia mendaptkan hadiah Coklat yang sangat cantik selain dari sang ayah, walaupun Ellia selalu mendapatkan semuanya yang terbaik dari ayahnya tapi kali ini berbeda, karena ini sangat special menurutnya jadi, Ellia hanya memandangi dengan senyum manis dia tidak menyentuh atau memakan Coklat tersebut, dan hal itu juga membuat Nica sedikit terdiam, dan merasa aneh, jadi Nica berkata...
Nica:" sayang, apakah Coklat nya Tidak enak??" tanya Nica karena di melihat Elli hanya memandangi saja dan tidak menyentuh atau mengambil nya..
Ellia:" ini terlalu Cantik, aku tidak ingin memakan nya" jawab Ellia dan itu seketika membuat Nica bingung juga ingin tertawa tapi dia tidak bisa melakukan itu karena dia menjaga persaan Ellia
Nica:" tapi, sayang ini adalah makanan dan harus di makan karena akan rusak jika tidak di makan" jawan Nica dengan menjelaskan
Melihat anaknya sendiri yang seperti itu Devanddra lalu henghampiri, awalnya dia hanya ingin melihat saja apa yang sudah di belikan oleh Nica untuk anaknya, tapi melihat situasi yang seperti itu dia pikir ingin melakukan sesuatu
Devanddra:" Ellia, ayah bisa membelikan lagi coklat yang seperti itu dan itu bisa kamu makan sayang" ucap ayahnya dengan menghampiri anak kesayangan, Nica yang melihat itu dia memberikan ruang untuk mereka dan dia mejauh dari Ellia
Ellia:" ayah, ini terlalu cantik dan ini pemberian Dokter, ayah belikan lagi yang seperti ini tapi berbentuk bunga" pinta Ellia pada ayahnya, sontak itu membuat Devanddra kaget karena selama ini anaknya itu tidak pernah meminta apapun dan tidak bicara sebanyak ini padanya, ini adalah kali pertama dan hati Devanddra sangat bahagia tidak ada hal yang dapat menggambarkan kegembiriaan dirinya saat ini...
Devandrra:" ayah akan segera membelinya sayang " seketika itu juga Devanddra memberikan ciuman dan pelukan lalu ingin segera pergi untuk membeli apa yang di inginkan putrinya dengan semangat tinggi Devanddra ingin beranjak dari samping anak nya....tapi
Nica:" eeuumm...Tuan, Mall sudah tutup di jam ini"
Devanddra:" aaa apa??? tutup" Zonkkkk mendengar itu langsung membuat semangat nya runtuh
Ellia:" tapi Coklatnya"
Hal ini membuat pemandangan dan perasaan semua orang yang berada di kamar itu buruk, bagaimana tidak ini sedikit aneh, karena Ellia ingin makan coklat dan ingin yang baru anak itu tidak ingin coklat yang sudah ada di hadapan nya....
Sejenak membuat mereka terdiam tapi bukan Devanddra jika tidak dapat memenuhi apa yang di inginkan malaikat kecilnya, namun Nica memiliki pandangan yang berbeda saat ini dia tersenyum dengan manis dan menunjukan gestur pada Ellia, yang membuat Devanddra berpikir apa yang saat ini ada dalam Otak Nica??....
Nica:" sayang, bagaimana jika kita membuat saja Coklat yang kita inginkan???" ucap Nica yang membuat Ellia semakin melihat dengan tajam ke arah dirinya juga ayahnya itu
Ellia:" membuat tapi, bagaimana Caranya. apa aku bisa membuat yang seperti ini juga" jawab Ellia dengan menunjukan jarinya kearah kotak coklat
Nica:" iya tentu saja, tapi kita akan membuat itu besok sayang. karena sekarang sudah malam dan waktunya kita untuk istirahat" ucap Nica dengan harapan anak itu dapat memahami waktu saat ini yang sudah malam
Ellia:" baiklah besok aku ingin membuat yang banyak" jawab Ellia dengan polos dan sangat manis pada Nica di tambah Ellia juga seperti tidak memperdulikan kehadiran sang ayah yang masih berdiri dengan ekpresi yang terlihat aneh
Nica:" iya kita akan membuat yang banyak, sekarang harus tidur dan aku juga harus tidur sayang" kata kata Nica dengan cepat di tanggapi Ellia yang langsung menunjuk pada pengasuh yang harus menyiapkan dirinya untuk segera tidur
Ellia:" selamat malam Dokter Cantik" ucap Ellia yang memeluk Nica
Nica:" malam sayang" setelah mengucapkan itu Nica lalu peranjak keluar dari kamar Ellia dan bergegas kembali ke kamarnya sediri, dalam sekejap mata mimik wajah Nica berubah sangat drastis dari yang sangat manis dengan senyum di wajahnya, seketika saat membalikan badan langsung datar seperti Batu nisan
" ada wanita seperti itu, di jaman sekarang saya meragukan jika dia juga adalah manusia" ucap Devanddra dalam hati...
Ellia:" ayahhhhhh....." panggil anaknya yang sudah meminta untuk di temani
" iya sayang, ayah datang" lalu seperti biasa Devanddra menidurkan anak semata wayangnya....
berbeda kondisi saat ini Nica yang memiliki wajah tidak menyenangkan menatap layar ponselnya, dan menggretakan gigi karena menahan diri dan emosi akan sesuatu, tapi saat ini Nica dalam situasi yang rumit yang sangat tidak menguntukan dirinya....
" jika terus seperti ini, aku tidak bisa terus diam dan mengandalkan orang lain aku sungguh tidak bisa terus diam di tempat nya" ucap Nica