webnovel

Biarkan Mata Berbicara

Berawal dari kisah cintanya Anjani semasa SMK , yang takut untuk jatuh cinta, semua itu dikarenakan dia selalu melihat konflik antara kedua orang tuanya . Obsesinya untuk menjauhi arti cinta yang akhirnya membuat dia terpuruk akan cintanya sendiri. Ketika Anjani belajar untuk mencintai seseorang , Anjanipun menjalani kisah nya , ternyata dia hidup terombang ambing oleh bayangan dari pria yang dia cintai , membuatnya menjadi depresi dan mengambil jalan terakhir untuk masa depannya . " Akankah aku mengakhiri hidup ku ? atau aku harus bangun dari tidur panjangku ??... Anjani berkata dalam hati , matanya memandang lautan luas yang berada dihadapannya . cerita Anjani ini adalah awal novel saya, mohon kawan kawan berikan ulasan , saran dan kritiknya ya... agar saya bisa lebih baik lagi dalam menulis dan bercerita..(◍•ᴗ•◍) terima kasih , salam hormat penuh cinta dari saya. Chandrawati.

Chandrawati · 都市
分數不夠
239 Chs

Kamu Pacarku..

Bikin Pusing...

Sepanjang hari ini , aku sudah pusing dengan kabar berita yang di buat oleh Oman dan Antoni.

Mereka berdua benar benar seperti bocah lima tahun yang baru mengenal mainan .

Anthoni sibuk dengan pengakuannya kepada teman teman tentang dia dan aku sekarang sudah resmi pacaran.

Dan Oman sibuk dengan semua pertanyaan tentang keberadaan ku 2 hari kemarin aku tinggal di mana, sama siapa , makan ku , tidurku , bajuku , huuuufff...

seperti mama ku yang ke 2 saja dia ini...

" Anjani..." waaah... selamat yaaa... kamu dah resmi pacaran ternyata.. manaaa niih PP nyaa... maauuu doonk akyuuu.... " dengan gaya dan nada centil Putri pun menggodaku , akhirnya kini aku kalah... biasanya aku yang meminta PP ( Pajak Pajaran ) sama dia , tapi saat ini dia yang memalak ku... hehehehe..tersenyum aku dalam hati, sungguh aku merasa ada keanehan yang terjadi pada diriku kini.

" Hahahaha... Put , kamu mintanya jangan mahal mahal ya... aku beliin permen karet aja mau yaa...!

ku balas Putri dengan nada guruan juga.

Tiba tiba Putri menatapku dan bertanya kepadaku.

" Eh Anjani.. kalo aku bicara padamu.. janji kamu jangan marah yaaa...

" Aku mau bertanya pada mu, tapi takut kalo kamu marah dan merasa tersinggung ..."

Putri menghampiriku dan duduk didepanku kulihat

Wajah Putri sangat serius menatapku sehingga membuatku jadi penasaran apa sesungguhnya yang mau dia katakan.

" Ada apa Put ? " Aku pun menatap wajahnya,

Jangan bikin gue takut donk...?

Akupun menjadi penasaran dan sedikit was was tentang sikap Putri ini.

Putripun berdiri , dia berpindah tempat dan duduk disampingku seraya berkata pelan kepadaku...

" Anjani , kemarin lo pergi kemana, soalnya nyokap ama bokap lo , nyariin lo kesekolah kemarin.

Gue denger denger nyokaplo ampe nangis dikantor.

Bagaikan aku ini ditampar oleh Putri , mendengar cerita ini, sungguh didalam hatiku ini aku tidak tahu , apakah aku harus merasa malu dengan semua ini , ataukah aku harus bahagia mendengar papa dan mama mencariku.

Aku hanya bisa terdiam memandangi wajah Putri yang masih dengan wajah polosnya menunggu jawaban dariku. Sedangkan aku merasakan pikiranku melayang jauh tanpa tujuan apa yang harus aku simpulkan dan aku ucapkan kepada Putri untuk membalas pertanyaanya.

" Put , siapa aja yang tau tentang masalah ini " Tanya ku kepada Putri.

" I don't Know .... " jawab Putri polos .

Rencana hari ini yang sudah kusiapkan seakan buyar semua,

Karena hari ini aku banyak mendengar kabar yang membuat isi kepalaku rasanya mau pecah.

" Ya sudah ayook kita pulang Put.." Gue duluan yaa..

Ku ajak Putri agar segera pulang , karena aku tak mau nanti ini semua jadi pembahasan yang panjang baginya dan aku.

Aku melangkah dengan terburu terburu menuju gerbang sekolah , perasaanku menjadi was was , aku takut kalau kalau mereka bergunjing di belakang ku.

Akupun berlari lari kecil, sambil Kulihat kanan dan kiri .

" Gue harus ketemu Oman "

" Gue mo nanya sebenarnya apa aja yang terjadi selama gue pergi "

Ku tunggu Oman di depan Gerbang , karena hanya Oman yang dapat bercerita panjang lebar , karena sebelumnya Oman pernah berkata kalo papa dan mama datang kerumahnya mencariku saat itu.

" Anjani .. ayo kita pulang " aku terkejut akan suara Antini disampingku

ternyata Antoni datang lebih dulu ketimbang Oman.

Aku menjadi bingung , haruskah aku bercerita kepada Antoni tentang masalahku ini.

Atau masih harus kusimpan sendiri....

" Anjani ! ada apa .... wajah lo keliatan gusar , lo takut sama siapa sih ?

jangan lo simpan masalah lo dari gue ya...

Antoni turun dari motornya dan menghampiriku .

Dia merasa cemas akan diriku.

Dalam hati aku masih berharap untuk ketemu Oman , dan aku masih tetap menunggunya.

Tiba tiba aku melihat Oman jalan keluar gerbang sekolah , entah apa yang terjadi dengan motornya, sehingga dia pulang tanpa motor hari ini.

" Maaan... Oomaaan... " Aku berteriak memanggil manggil Oman.

" Eh .. Anjani , ada apa ini..? Antoni bertanya kepadaku.

" Antoni , nanti gue ceritain , ini tentang nyokap bokap gue ... " Kujawab Antoni dengan tegas.

" Ok .. ok.. tapi boleh gue ikut yaa... " nada Antoni seakan meminta kepada ku agar diapun boleh tau permasalahanku.

" Iya..boleh ! ayook kita kejar Oman..." Aku menjawabnya dengan berlari , karena aku tidak mau kehilangan Oman.

" Omaaan.... maan.." aku berlari dan berteriak memanggil nama Oman. tapi anak itu rasanya memang agak budeg ! sedikitpun tidak dengar dan menoleh ku panggil . padahal tenggorokan ini sudah serak memanggil namanya.

" Aduuch... ! " Oman pun berhenti sambil memegang kepalanya.

" Woiii ... siapa sih yang nimpuk gue...!!! SIALAN..!!!

Oman berteriak sambil mengumpat.

" Gue... !! gue yang nimpuk palalo pake batu ! hahahaha.... makanyee jangan budeeg..!!

hanya dengan cara ini aku bisa membuatnya berhenti berjalan. dan

Akupun akhirnya bisa berbicara dengan Oman , walaupun aku menimpuknya , aku tau dia tidak akan marah kepadaku.

jadi sedikitpun aku tidak merasa bersalah akan hal ini.

" Hadeeeh... jahat amat lo ama gue..!

Emang gue punya dosa apa siih...? ntar kalo otak gue bocor gimane... " Oman berkata dengan mimik wajahnya yang memelas dan tanpa dosa.

membuat aku tertawa melihatnya..

" Ha ..ha..ha..ha... eloo siih lagiaan , punya kuping cuma buat pajangan ! BUDEG !

" Eh.. kok elo berdua nyari gue..! mang pada mo minta tanda tangan gue yee...! gaya jaim Oman mulai keluar dari sangkarnya.

" Hahahaah... Oman , kita cari tempat nongkrong yuk, Anjani ada perlu ma lo katanya ....

Antoni pun tertawa melihat wajah polosnya Oman

" Tenang Gue yang bayariin.. lo mo makan apa aja ...gue terserah asal perut lo mampu...!

Antoni menyarakan kepada kami untuk mencari tempat buat kami bisa berbicara bersama.

" Eeeiit.. jadi Kalian berdua beneran ini ? Oman pun bertanya kepada Antoni.

" Udaaah ayook kita jalan... crewet amat sih lo jadi laki ! Antoni merangkul pundak ku sambil menjawab pertanyaan Oman.

Akhirnya , kita pun pergi mencari tempat yang enak buat ngobrol.

Ada sedikit rasa ketakutan didalam hatiku, kalo aku memikirkan apa nanti yang akan Oman bicarakan kepadaku.

dan ada sedikit rasa bahagia di jiwaku , jika aku melihat Antoni yang selalu berusaha melindungiku.

 

========== °°° ==========