Zeta World, sebuah dimensi dengan tingkat kepadatan mana yang tipis. Di dimensi tersebut ada sebuah benua dengan satu pulau besar di dekatnya. Pulau besar itu adalah wilayah dari Kekaisaran Nigreos yang dipimpin oleh Black Emperor atau Kaisar Hitam.
Setelah pertempuran selama ratusan tahun melawan aliansi Ras Manusia dan Demi-human atau Allied, Kekaisaran Nigreos beserta Allied akhirnya menandatangani perjanjian perdamaian. Kekaisaran Nigreos bisa dikatakan sangat mirip dengan Darkness World karena mayoritas penduduknya ialah Ras Iblis, serta beberapa ras minoritas lainnya.
Di sebuah kamar dengan interior kelas atas, terdapat seseorang dengan rambut hitam serta memakai jubah panjang tengah menatap ke arah jendela. Bisa dikatakan kamar itu sangat mewah, mulai dari segi perabotannya hingga dindingnya.
Wujud dari seseorang itu memiliki penampilan wajah sangat tampan, dengan mata berwarna merah menyala yang cukup mirip dengan mata milik Alice. Ia memiliki bentuk tubuh cukup kekar serta sangat mirip dengan manusia, walaupun ia bukanlah seorang manusia.
Bisa dibilang ia adalah pencetus untuk membentuk pasukan ekspedisi ke Darkness World setelah kedua gerbang antar dimensi terbuka yang diakibatkan oleh hancurnya dua Tabula Spatium dari kedua sisi gerbang. Tentu saja ekspedisi itu bukan tanpa tujuan, ekspedisi itu dilakukan demi keberlangsungan dari Zeta World.
Zeta World sepertinya saat ini sedang mengalami kondisi terancam oleh beberapa hal yang sangat buruk.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka ia harus melakukan ekspedisi ke banyak tempat, selain di Darkness World. Tetapi, Kekaisaran Nigreos belum menemukan koordinat dimensi dengan sumber daya melimpah selain Darkness World.
Semenjak menjadi Black Emperor, ia juga bersumpah untuk melindungi Zeta World dari berbagai ancaman, baik dari internal ataupun eksternal.
Mungkin komitmen seperti itu dianggap gila atau tidak logis karena bertekad untuk melindungi sebuah dimensi yang sangat luas.
Tetapi hal itu diperlukan. Jika saja dimensi hancur, bukankah usaha kita selama hidup akan sia-sia begitu saja?
Bagaimanapun juga kelangsungan dari suatu dimensi merupakan tanggung jawab bersama, terutama para pemimpin negara.
Begitulah hal yang dipikirkan oleh Black Emperor saat ini. Tetapi realitas terkadang cukup jauh dari ekspektasi.
Banyak pemimpin negara yang enggan, atau bahkan tidak percaya tentang kelangsungan hidup dari suatu dimensi. Tentu saja hal tersebut membuat Black Emperor harus mencari cara lain untuk memperpanjang masa hidup dari Zeta World.
Walaupun Zeta World adalah salah satu dimensi termuda dibandingkan dengan dimensi α (Alpha), β (Beta), Γ (Gamma), Δ (Delta), dan ε (Epsilon), tetapi Zeta World bisa dikatakan sangat tidak beruntung. Karena Zeta World memiliki umur yang cukup pendek, sehingga seseorang harus memperpanjang umur dari dimensi tersebut. Jika tidak maka Zeta World akan meledak lalu hancur menjadi debu, serta seluruh isi Zeta World termasuk yang tinggal di dalamnya dipastikan akan hancur serta binasa.
Sekuat apa pun suatu entitas, ia akan dipastikan tidak akan bisa menahan ledakan dari suatu dimensi. Bahkan, God Item, Magic, Skill serta Para Dewa tidak akan sanggup menahannya. Bisa dikatakan ledakan dimensi karena termakan usia adalah kiamat yang sangat mengerikan.
Di tengah kamar yang cukup gelap, Black Emperor terus berpikir sembari merenung menatap ke arah jendela.
Kamar tersebut gelap dikarenakan hanya memiliki penerangan berupa lilin.
"Hahhh...." Black Emperor menghembuskan napasnya.
"Semoga saja Tim Ekspedisi berhasil menjelajahi, serta menemukan letak sumber daya yang melimpah,"
"Sialan para manusia kotor itu!, Aku pasti akan membinasakan mereka semua setelah masalah sumber daya teratasi,"
Black Emperor sangat geram ketika mengingat para pemimpin manusia yang seolah-olah tidak peduli tentang umur dimensi yang semakin pendek. Bahkan karena sangat geram, Black Emperor sampai pada titik dimana ia ingin membantai habis ras manusia.
Tetapi jika ia melakukan itu, maka akan ada kepunahan ras.
Ia juga sampai menekan kedua rahangnya satu sama lain, serta kedua tangan Black Emperor mengepal dengan erat.
"Jika saja terjadi perlawanan hebat, maka Aku harus menjadi pemimpin pasukan, dan mengerahkan seluruh pasukan ke Darkness World,"
"Tuan, apakah maksud Anda, Anda ingin melakukan perang total jika ada perlawanan sengit?"
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari arah kegelapan. Wanita tersebut hanya tampak memakai jubah hitam yang menutupi seluruh bagian tubuhnya. Karena jubah itu cukup panjang, menyebabkan penampilan wanita itu baik dari kulit atau bagian tubuh yang lain tidak tampak sedikit pun.
"Iyap jika itu diperlukan... Bukankah lebih baik sedikit pengorbanan tapi membawa keselamatan dibandingkan tidak melakukan apa pun sehingga semuanya binasa?"
"Perkataan Anda sungguh bijak Tuan, baiklah kalau begitu Aku pergi dahulu,"
"Silahkan,"
Wanita tersebut kemudian menghilang begitu saja dari kamar sang Black Emperor.
"Saatnya menunggu laporan berikutnya,"
Black Emperor tersenyum tipis sembari berharap agar seluruh rencananya berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan.
∆∆∆∆∆∆∆
Ruang Pemantauan, Lantai 11, Great Castle Azaroth.
19.30 pm.
Ruang Pemantauan, adalah sebuah ruangan khusus yang digunakan untuk memantau seluruh Darkness World.
Tidak seperti CCTV dalam dunia nyata, Ruang Pemantauan memiliki mekanisme yang sangat berbeda, karena ruangan itu bisa menemukan entitas asing dengan cara mendeteksi mana mereka.
Hal itu dinilai cukup efektif, karena hampir seluruh entitas yang memiliki kekuatan umumnya memiliki mana walaupun entitas tersebut tidak bisa menggunakan sihir. Setiap peningkatan level juga akan meningkatkan kapasitas mana seseorang hingga batas tertentu.
Sehingga dengan mendeteksi menggunakan mana, Azaroth akan langsung mengetahui seberapa besar kekuatan orang tersebut.
Tetapi kali ini berbeda, mereka semua mendeteksi entitas dengan mana jauh dari kata wajar karena memiliki sedikit mana. Tetapi jumlah mereka cukup banyak.
Di tengah ruangan pemantauan, ada sebuah meja berukuran persegi dengan ukuran cukup besar. Serta di atas meja tersebut ada sebuah layar yang menampilkan peta dari seluruh Darkness World beserta banyak titik merah yang menandakan adanya entitas tidak dikenali.
Tetapi mengapa penduduk Darkness World mampu dikenali dengan mudah?
Setelah Alice berkuasa, Alice menyuruh seluruh kerajaan di Darkness World untuk mengumpulkan seluruh sampel mana dari semua penduduk dengan batas waktu tertentu. Hal itu bertujuan untuk mendaftarkan mana dari para penduduk agar tidak terdeteksi sebagai entitas tidak dikenali.
Tetapi jika ada seseorang yang belum memberikan sampel mananya kepada Azaroth, maka mereka akan langsung segera dilacak dan langsung dieksekusi atau menjadi bahan eksperimen.
Seluruh Eptagram Guardian saat ini sedang berkumpul di Ruang Pemantauan, beserta Floor Guardian atau Penjaga Lantai 8 dari Great Castle Azaroth, yaitu Karen.
Atau nama panjangnya adalah Karenade Ω.
Mereka semua berkumpul dengan posisi mengelilingi meja.
Arina berada di utara meja.
Eques dan Aeter berada di timur meja.
Astaroth dan Azami berada di selatan meja.
Exypno dan Karen berada di barat meja.
Mereka bertujuh adalah entitas terpenting di Azaroth, atau bisa dikatakan adalah petinggi Azaroth.
"Maaf menganggu waktu kalian, tetapi Aku ingin mendiskusikan ini kepada kalian semua," Arina membuka pembicaraan.
"Cukup banyak makhluk tidak dikenali secara tiba-tiba muncul di Rebellion Hiil, tetapi anehnya makhluk tersebut memiliki mana yang sedikit. Jadi bagaimana menurut kalian?" Arina meminta pendapat para Eptagram Guardian beserta Karen.
Setelah Arina mengatakan itu, seluruh orang seketika langsung berpikir tentang kejadian tersebut.
"Sepertinya.... Mereka.... Lemah.... Jadi... Kekaisaran..... Nagrand.... Pasti.... Bisa.... Menyelesaikannya...." Dengan terbata-bata, Eques mengungkapkan pendapatnya.
"Sepertinya perkataan Eques benar Arina," Astaroth menambahkan.
"Kita juga saat ini tidak bisa menggerakkan pasukan, karena Yang Mulia sedang berada di kamarnya," Azami berpendapat.
"Menurutku, bisa saja ini sebagai pengalih perhatian, apakah kalian ingat tentang insiden beberapa jam lalu? Asumsiku mengatakan jika insiden itu ada hubungannya dengan itu," Exypno menyipitkan mata sembari melihat ke arah peta di wilayah Kekaisaran Nagrand.
"Atau kondisi terburuknya entitas tersebut ingin menginvasi Darkness World," Ujar Karen dengan santai.
Seluruh Eptagram Guardian kecuali Exypno seketika menoleh serta menatap ke arah Karen. Hal itu disebabkan karena mereka tidak menyangka bahwa akan ada yang berani untuk menginvasi dimensi dari pencipta mereka.
Jika saja itu benar, maka tindakan itu adalah hal yang sangat bodoh.
Para Eptagram Guardian selain Exypno juga memasang ekspresi cukup terkejut dengan pendapat Karen. Mereka juga tidak heran mengapa Karen dipilih sebagai perwakilan para Floor Guardian.