webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · 青春言情
分數不夠
194 Chs

Part 118 - Makna Sebuah Nama

"Bagaimana mungkin aku kembali bermimpi?" Gumam Ayya.

"Dan ini masih ada kaitannya dengan nama. Kumala? Ah, akankah aku kembali bermimpi?" Lanjut Ayya sebelum memejamkan mata.

***

Kumala tertidur begitu saja di ruang tengah. Sebuah gulungan kertas penuh tanda tanya masih tersimpan di saku baju hijaunya. Rambutnya tergerai panjang. Ikat rambutnya terlepas percuma. Seakan bosan di jerat-jerat rambutnya yang panjang.

"Kamu! Kamu siapa? Kenapa di dekat Kumala? Kenapa tahu namaku?"

"Adik? Aku bukan adikmu! Aku putri satu-satunya dari Aksa Pramudya dan Sabrina Lova. Orangtuaku. Ya, itulah aku."

"Bukan, Nak. Kamu bukan anak mereka." Perempuan paruh baya itu berkata lembut dan sedikit batuk.

"Tidak! Mereka memang orangtuaku! Kamu yang siapa? Ibu ini siapa?"

"Kamu Kumala Sastra 'kan? Kamu sendiri siapa?"

"Apa kamu pernah bertanya kamu ini siapa anak manis?" Tutur perempuan paruh baya itu.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者