"Udah Steff?" Tanya Vallen sambil memakai tas ranselnya di punggung.
Steffani mengangguk. "Udah. Yuk.. eh, tunggu deh."
Vallen mengernyit. "Kenapa?"
Steffani celingukan ke sana sini sambil mencari sesuatu. Bahkan gadis itu sampai mengacak-acak bantal dan guling Audy saking paniknya.
"Kenapa?" Tanya ulang Vallen.
"Len, gue baru sadar ponsel Audy gak ada."
Kedua mata Vallen melebar. "Kok bisa?"
Tanpa mau mendengar jawaban dari Steffani, Vallen langsung berlari ke luar kamar. Padahal pagi ini masih jam setengah enam pagi. Seharusnya Audy belum bangun.
Benar saja, ketika Vallen berhenti di depan kamar Bita, kamar itu sudah kosong dan rapi. Karena pintu kamar tersebut sudah terbuka. Steffani kebingungan menyusul Vallen. Gadis itu mau tak mau meninggalkan kamar Audy dalam keadaan berantakan. Ah, itu tidak apa. Mereka masih akan menginap hari ini.
Setelah sampai di lantai satu, Vallen langsung menghampiri Mbak Arum yang terlihat mengelap keramik bawah kompor di dapur.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者