webnovel

Bertemu Protagonis Pria

Dibawa perawatan asal-asalan Ling Yao, Ling Chu sembuh cukup cepat. Selama periode ini keluarga Ling hidup dengan damai sampai Ling Chu keheranan kenapa Ling Yao tidak mencari gara-gara.

Pertanyaan Ling Chu terjawab oleh kedatangan beberapa remaja ke rumah keluarga Ling. Ada empat remaja laki-laki diantara mereka ada dua orang yang Ling Chu kenal.

Kedua remaja yang dia temui saat pesta ulang tahun putra keluarga Guo. Ling Yao berlari paling cepat, dia merapikan gaun kesayangannya sebelum pintu terbuka.

Ayah Ling menyambut tamu dengan ramah, "Aku tidak berharap anak-anak keluarga Guo dan keluarga Jiang datang kemari"

Ling Chu mengerutkan alis kecilnya, menjelang pertemuan kedua protagonis tidak ada plot pertemuan anak-anak keluarga Guo, Jiang dan Ling. Dia tidak berpikir akan bertemu protagonis pria hari ini.

Ayah Ling memanggil Ling Chu yang masih mengenakan piyama merah muda dengan sandal kucing berbulu.

Dia berdiri dengan wajah memerah malu, dengan cemberut menatap Ling Yao yang tersenyum malu-malu saat keempat remaja itu menyapanya.

Jelas Ling Yao tahu akan kedatangan anak-anak keluarga kaya ini.

"Ini adalah putri sulungku, Ling Yao dan putri bungsuku adalah Ling Chu" kata Ayah Ling yang mengusap kepala mereka, "Maaf aku akan merepotkan tuan muda Guo dan Jiang untuk bermain dengan kedua putriku"

"Jangan khawatir paman, kami akan bermain dengan baik" kata remaja yang menertawakan Ling Chu terakhir kali. Dia tersenyum anggun membuat pipi kedua putri Ling memerah.

Ayah Ling tersenyum lega saat mendengar ucapan remaja itu. Meski Ayah Ling menyambut mereka dengan ramah tidak berarti tidak waspada pada kehadiran empat remaja keluarga raksasa di kota A ini.

"Xiao Yao, Xiao Chu bermain dengan patuh, jangan membuat masalah" kata Ayah Ling sebelum meninggalkan sekelompok anak-anak itu.

Keheningan mengisi ruang tamu ini, tidak ada yang memulai percakapan. Ling Chu hanya ingin segera kabur dari situasi canggung ini.

"Ah, kami belum sempat memperkenalkan diri. Dari ujung kiri adalah temanku Jiang Mu dan Jiang Shu. Ini adikku Guo Yan dan aku adalah Guo Chen" kata Guo Chen memperkenalkan diri mereka.

Guo Chen tersenyum lembut dan mata pheonix itu menambah pesona anggun seorang remaja muda terpelajar.

Ling Chu gemetar saat mendengar nama 'Guo Chen', dia tidak berpikir bahwa remaja yang memberinya jas itu adalah Guo Chen. Dalam novel karakter Guo Chen lebih mirip pria dingin seperti Jiang Mu.

"Ah, senang bertemu dengan tuan muda Guo dan Jiang hari ini" kata Ling Yao malu-malu.

Penampilan Ling Yao hampir membuat Ling Chu ingin memutar bola matanya. Dia sangat suka berpura-pura menjadi gadis murni.

"Xiao Chen berkata putri keluarga Ling sangat menarik. Senang bertemu kalian" kata Jiang Shu sambil memandang main-main pada kedua gadis di depannya.

Ling Yao menanggapi Jiang Shu dengan antusias, dia banyak berbicara daripada yang lainnya. Dalam pertemuan ini Ling Chu tidak banyak berbicara, dia tidak mengerti pembahasan sekolah mereka.

Ya, mereka berempat yaitu Guo Chen, Jiang Mu, Jiang Shu dan Ling Yao akan masuk ke sekolah yang sama.

Guo Yan memandangi Ling Chu yang bosan, dia adalah gadis yang dia selamatkan saat tenggelam di kolam ikan kakeknya, "Hei, apakah kamu bosan?"

Ling Chu memiringkan kepala, tidak menanggapi Guo Yan. Dia memang bosan tapi dia dengan patuh tetap duduk manis menunggu pertemuan ini berakhir.

"Ayo main di luar," ajak Guo Yan dengan nada seperti memerintah, dia membuka pintu ruangan.

Ling Chu mengangguk kecil, dia tidak menolak ajakan bermain Guo Yan. Sebelum pergi Ling Chu mengangguk sopan pada keempat remaja yang memandangi kepergian mereka berdua.

"Adikmu benar-benar manis, tidak seperti adik kami yang liar" Ucapan Jiang Shu disetujui oleh anggukan Jiang Mu, adik mereka benar-benar liar.

"Ah, benarkah? Kalau begitu aku sangat beruntung mendapat adik yang menggemaskan" Meski Ling Yao kesal atas pujian Jiang bersaudara yang ditujukan untuk Ling Chu. Dia masih memuji Ling Chu sebagai tanggapan ucapan Jiang Shu.

Guo Chen memicingkan mata seolah dia sedikit terganggu dengan kepergian Ling Chu. Selang beberapa detik Guo Chen kembali normal, mengobrol dengan lainnya seperti tidak terjadi apa-apa.

Ling Chu menyusul Guo Yan yang berlari menuju air mancur di halaman depan rumah.

Di dalam air mancur terdapat berbagai jenis ikan hias kecil, meski ikan-ikan ini tidak seindah dan semegah ikan koi keluarga Guo.

Guo Yan naik di air mancur, berdiri dengan bangga menunjuk pada ikan hias di air, "Ayo lomba menangkap ikan!"

Guo Yan melihat pohon apel besar di halaman samping rumah, menunjuk pada apel merah besar yang menggoda, "Bantu aku mengambil apel itu!"

Guo Yan berlarian menyodorkan Ling Chu ranting berisi ulat bulu hijau yang gagah perkasa, "Hei, lihat ini sangat keren!"

Ling Chu : "!!!!!" #@*&€!! What the-!

Ling Chu mengatur nafasnya yang berantakan akibat berlari seperti dikejar hantu. Dia benar-benar frustasi dengan remaja bodoh yang arogan ini. Bermain liar di rumah orang lain dengan polos.

Ling Chu ingat Guo Yan menyindir dirinya yang berkeliaran di rumah keluarga Guo lalu bagaimana dengan kelakuan bocil ini sekarang?!

"Ling Chu, kemari lihat ini ada-" Sebelum Guo Yan selesai bicara, Ling Chu langsung menyela.

"Bisakah kamu duduk diam!" Teriak Ling Chu dengan garang, jika diijinkan dia ingin memukul keras kepala landak Guo Yan.

Guo Yan yang awalnya berdiri ingin mengajak main Ling Chu segera berjongkok di tempat. Dia hanya menatap kesal Ling Chu tapi tidak berani menggonggong.

Guo Yan cemberut duduk bersila sambil menggambar lingkaran dengan ranting di ubin.

Ling Chu tidak peduli pada Guo Yan, dia mengambil bantal besar dari sofa yang tidak jauh dari mereka. Meletakkan beberapa bantal di sudut koridor sehingga membentuk kasur kecil.

"Aku lelah, mari kita istirahat" kata Ling Chu melebarkan selimut dari lengan sofa. Ling Chu menepuk bantal disampingnya, mengundang Guo Yan untuk berbaring bersama.

Tindakan Ling Chu membuat pipi Guo Yan memerah tapi dia dengan patuh berbaring di sebelah Ling Chu.

.

.

.

Keempat remaja keluar dari ruangan berniat makan sore namun mereka berhenti ketika melihat dua gundukan besar di ujung koridor.

"Hei, Xiao Chen lihat adikmu disini" kata Jiang Shu yang sudah membuka selimut lalu menggoda Guo Yan yang tidur pulas.

Guo Chen memperhatikan Guo Yan dan Ling Chu tidur berdekatan. Mata Guo Chen menggelap tapi dia tersenyum lembut, "Bangunkan dia, aku ingat kakek akan kembali sore ini. Maaf Nona Ling, kami harus segera kembali" ucap Guo Chen mengakhiri acara hari ini.

Guo Chen tidak tinggal untuk makan di rumah keluarga Ling jadi Jiang bersaudara juga mengikuti jejaknya.

Ling Yao tidak bisa memaksa mereka untuk tetap tinggal, dia dengan enggan menyetujui kepergian mereka.

Jiang Shu membangunkan Guo Yan dengan hati-hati agar tidak membangunkan adik kecil di samping Guo Yan.

"Apa kamu akan membiarkannya tidur di sini?" tanya Jiang Mu

"Aku tidak tega membangunkannya" kata Jiang Shu dengan ekspresi menyedihkan.

"Jangan bangunkan dia, aku akan menggendong Nona Ling ke kamarnya" kata Guo Chen menarik perhatian mereka.

Ling Yao terkejut segera menolak, "Ah, tidak perlu repot-repot. Aku akan meminta pelayan membawa Xiao Chu"

"Terlalu lama menunggu pelayan datang. Adikmu akan jatuh sakit jika tidur di sini" kata Guo Chen menggendong Ling Chu dengan lembut.

Ling Yao tidak bisa tidak terkejut saat melihat Ling Chu digendong dalam pelukan Guo Chen. Dia hanya bisa menanggung keluhan di dalam hati, "Maaf merepotkan Tuan muda Guo, tolong lewat sini"

"Sangat ringan" bisik Guo Chen dengan tersenyum lembut.

Dalam tidurnya Ling Chu mencium aroma mint menyegarkan, dia mencari posisi yang nyaman dengan mengusap kepala kecil ke dalam pelukan hangat Guo Chen.

Ling Chu tidak menyadari bahwa dia telah digendong tuan muda keluarga Guo yang digilai banyak orang termasuk Kakak tirinya Ling Yao.