webnovel

Skip Progres Plot

Semenjak kedatangan pertama bersama putra keluarga Jiang, Protagonis pria akan mengunjungi kediaman Keluarga Ling seminggu sekali.

Ayah dan Ibu Ling sangat senang dengan kedatangan protagonis pria dapat meningkatkan reputasi dan bisnis keluarga Ling namun Ayah Ling tetap khawatir dengan keberadaan Guo Chen. 

Beberapakali dia memperingatkan kedua putrinya untuk lebih berhati-hati pada Guo Chen agar tidak menyinggung keluarga Guo.

Desas-desus kedatangan tuan muda keluarga Guo dan keluarga Jiang yang sering bermain ke kediaman keluarga Ling menyebar dengan cepat.

Beberapa anak keluarga kaya dikirim keluarga mereka mengunjungi kediaman keluarga Ling untuk menemukan kesempatan menjalin hubungan dengan keluarga raksasa kota A.

Menyebabkan kediaman keluarga Ling sebagai salah satu taman bermain versi keluarga kaya tahun ini.

Liburan sekolah berlalu dengan cepat, pembukaan plot novel XXXXX telah dimulai.

Ling Chu mengemasi buku pelajaran sebelum berangkat sekolah. Sekarang Ling Chu memasuki kelas 6 semester ganjil. Setiap kenaikan kelas akan ada perubahan tempat duduk, kali ini bangku Ling Chu berada di barisan tengah.

Sungguh sial bagi Ling Chu di kelilingi oleh orang-orang yang terkenal nakal dan suka membully para murid lain. Ling Chu ingin menukar nomer tempat duduk tapi semua anak di kelas menolak bertukar dengannya.

Ling Chu tersenyum kecut saat seorang gadis manja berkuncir kuda memandangi Ling Chu dengan main-main.

Dia adalah Shen Fei yang akan membully Ling Chu ketika SMA dalam plot novel tidak disebutkan alasan mengapa Shen Fei merundungi 'Ling Chu' jadi dia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Hei Ling Chu kemarilah! Mulai hari ini kita adalah teman sebangku!" Kata Shen Fei yang bertepuk tangan dengan antusias. Tahun lalu mereka erada ada di kelas yang sama walaupun tidak dekat satu sama lain.

Bulan lalu keluarga Ling menjadi surga tempat bermain anak-anak keluarga kaya. Shen Fei tidak ketinggalan dia beberapa kali hadir untuk berkumpul dengan anak kaya lainnya. Shen Fei berharap dia bisa berteman lebih akrab dengan Ling Chu.

"Hai Shen Fei, senang sekelas denganmu. Btw gimana liburanmu di Swis?" Agar tidak canggung Ling Chu mencoba mencari topik.

"Oh, kamu masih ingat?! Kakak mengajakku bermain seluncur es dan melihat bintang-bintang di tengah hutan. Dia membelikanku banyak cokelat, nanti akan kuberikan padamu" kata Shen Fei dengan antusias menepuk pundak Ling Chu.

"Terima kasih, aku menantikannya" Ling Chu mengucapkan dengan tulus, dia tersenyum membuat Shen Fei dan murid lain yang melihatnya memerah oleh pesona Ling Chu.

Ling Chu tidak sadar bahwa di hari pertama masuk kelas dua, dia telah memenangkan beberapa hati teman sekelasnya.

Hari-hari Ling Chu di sekolah berjalan sangat mulus, dia berhasil berteman baik dengan Shen Fei.

Ketika dia berbicara dengan gadis itu, Ling Chu tidak merasakan perasaan negatif padanya secara bertahap mereka menjadi dekat satu sama lain.

Kembali dari sekolah Ling Chu merebahkan tubuh kecilnya. Merasa bosan Ling Chu menekan kalung ruby dan panel besar muncul menunjukkan progres plot novel berjalan masih jauh dari 20%.

Teks baru terus bermunculan seperti mencatat ulang isi kegiatan dunia paralel di sekitar ruang lingkup kedua protagonis.

Ling Chu melihat tombol skip di bawah bar plot novel, penasaran apa guna dari tombol skip itu Ling Chu menekannya dengan santai.

Tiba-tiba kamar Ling Chu bergetar hebat, gempa bumi menjatuhkan dekorasi kecil dalam kamar.

Sebelum Ling Chu dapat sembunyi,  tubuhnya berkeringat dingin, dia terjatuh lemah dan mengalami sesak nafas.

Mendadak kepala Ling Chu terasa berat otak kecilnya seperti ditusuk ribuan jarum. Memori masa depan dari dunia ini, memukul otak Ling Chu hingga dia tak tahan dan pingsan akibat rasa sakit yang menjalar dari kepala ke seluruh tubuh.

.

.

.

.

Langit jingga menyapa Ling Chu yang terkapar di lantai dingin. Ling Chu mengatur nafas kelelahan, otak kecilnya dipaksa menerima memori kehidupan selama enam tahun di dunia ini.

Ling Chu mengerut alis dengan cemberut dia membuka layar progres plot dimana sudah berjalan 70% Ling Chu menatap ngeri tombol skip itu layaknya barang terkutuk.

Kini dia tahu fungsi tombol skip dapat mempercepat alur novel secara paksa, dengan resiko yang baru saja Ling Chu alami.

Ling Chu merinding bahwa kehidupan kecilnya bisa dipercepat secara brutal oleh tombol sistem. Dia masih terngiang sensasi jarum menusuk keras otak.

Berkat kejadian tombol skip, Ling Chu lebih berhati-hati tidak menekan tombol milik Xiao Qiu secara acak.

Menutup layar Ling Chu kembali memperhatikan lingkungan dimana dia berada, Ling Chu ingat sekarang dia ada di tangga koridor sekolah dengan luka lebam di seluruh tubuh.

"Ah.. pada akhirnya aku tetap dibully dia" gumam Ling Chu kecewa saat mengingat Shen Fei tersenyum licik mendorong dirinya dari tangga.

Shen Fei dan dua pengikutnya panik tidak menyangka Ling Chu akan pingsan tak sadarkan diri.

Mereka ketakutan segera melarikan diri, tidak menyadari tubuh Ling Chu yang pingsan tiba-tiba gemetar hebat memegang kepalanya.

Ling Chu menggerakkan tubuhnya yang menjerit kesakitan. Rasa sakit tumpul di bagian kakinya membuat Ling Chu mengerang pelan.

Ia terpaksa jalan menuju halte bus, sungguh sial dia lupa membawa ponsel ke sekolah hari ini. Ling Chu tidak bisa menghubungi supir untuk menjemputnya pulang.

Turun dari bus, Ling Chu berjalan sedikit terseok-seok. Kaki putih yang bengkak kebiruan dan dahi yang benjol menarik perhatian pejalan kaki yang berpapasan dengannya.

Ling Chu tidak peduli dengan orang sekitar. Mata merah itu hanya fokus memandang jalan yang tidak rata namun dari sudut pandang orang lain, dia seperti melamun di tengah jalan.

Sebenarnya Ling Chu sedang berpikir keras tentang apa yang terjadi saat ini. Muncul banyak pertanyaan kenapa protagonis pria tiba-tiba jatuh cinta dengan antagonis?

Tiga tahun lalu, Guo Chen dan keluarga Guo mengunjungi kediaman keluarga Ling. Mereka mendiskusikan sesuatu yang penting, sayang sekali Ling Chu terlalu jauh dia tidak bisa menguping pembicaraan mereka.

Akhir diskusi mereka menunjukkan raut wajah gembira semua tetua. Besoknya saat sarapan Ayah Ling memberitahu Ling Yao akan bertunangan dengan putra tertua keluarga Guo, Guo Chen.

Ling Chu hampir mati tersedak bakwan karena ucapan bangga Ayah Ling.

Ling Chu melirik Ling Yao yang memasang wajah bersukacita ala gadis murni namun kesombongan di mata Ling Yao tidak bisa menipu Ling Chu. Dia hanya ingin pamer pada Ling Chu karena berhasil memenangkan jackpot di dunia ini.

Ling Chu : "..." Apa yang kau sombongkan?

Setelah itu Ling Chu mencoba menemukan bug lain yang menyebabkan plot menyimpang dari alur asli novel XXXXX.

Ling Chu berkeliling di universitas semua karakter novel kuliah. Ketika dia haus mencari mesin minuman samping taman, Ling Chu melihat protagonis wanita berpelukan mesra dengan Jiang Mu.

Jiang Mu yang dia kenal pria balok es tersenyum lembut merapikan poni protagonis wanita.

Ling Chu : "....." Kini aku mengerti dimana bugnya.

Meski kedua protagonis tidak bersama satu sama lain, anehnya dalam progres bar tetap berjalan meski plot dunia telah berubah.

Ling Chu : "Tunggu.." Lalu apa gunanya aku datang ke dunia ini?!

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius

LeyleyHeadcreators' thoughts