Pemuda itu masih kesal kepada L sehingga ia memutuskan tidak membalas panggilan telepon gadis itu.
"Uhm.. Tuan, ada missed call ke ponselku dari Nona L." Tiba-tiba Jan mengangkat ponselnya sendiri dan memperlihatkannya kepada London.
Ah, ya... tentu saja. L pasti akan menghubungi Jan dulu sebelum ia menghubungi London. Pria itu sudah mengatakan kepadanya untuk menelepon Jan kalau ada perlu apa-apa.
"Lalu?" tanya London. "Kenapa kau tidak telepon dia balik?"
"Nona L minta berbicara kepada Tuan."
London memutar matanya dan hendak mengabaikan permintaan Jan ketika tiba-tiba terdengar suara tangis Lily meledak.
"Ehh... ada apa? Kenapa kau menangis, Sayang?" tanya London kebingungan. Ia malah tidak tahu Lily sudah bangun dari tidurnya.
Lily tidak peduli, ia menangis semakin keras dengan suara yang mengguncang langit.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com