webnovel

Bab 39 SASARAN YANG ENAK

Setelah malam yang sangat larut dan Bondan masih terjaga dari tidur nyenyaknya tersebut. Bondan masih membayangkan tadi ketika Hikma memberikanya ciuman yang sangat menenagka hatinya hingga sata ini. Sebuah perasaan yang bahkan tidak mampu hanya dijelaskan dnegan kata biasa karena Hikma saat itu juga mengungkapkan perasaanya kepada Bondan secara jelas dan terbuka. Betapa bahagianya Bondan ketika mengetahui bahwa Hikma memiliki perasaan kepadanya.

Begitu ucap salah satu perawat yang menemui orang tua Bondan yang berada di dalam ruang tunggu lain di pesawat tersebut. Pesawat ini memang pesawat yang dilengkapi dengan beribu fasilitas yang sangat menawan. Seperti hotel yang bahkan sudah tersedia apapun yang kita inginkan.

Dengan sangat bahagia orang tua Bondan beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruangan tempat Bondan anaknya itu sedang diperiksa. Mereka belum di izinkan masuk karena memang dokter sedang emmeriksa perkembangan kesehatan Bondan. Hal baik selalu yang mereka harapkan, tetapi walau sudah membaik, orang tua Bondan tidak akan pernah megizinkan Bondan kembali ke Indonesia lagi apalagi hanya untuk menemui wanita yang sangat mereka benci tersebut.

Orang tua Bondan masih akan tetap terhadap pendirianya yaitu menjodohkan Bondan dengan anak rekan kerjanya yang berada di Luar Negeri yang bahkan sudah memiliki beberapa perusahaan besar yang berada dibawah naunganya.

Dokter : Silahkan masuk ke dalam, tetapi jangan terlalu lama karena Bondan masih sangat butuh waktu untuk istirahat. Ada kabar baik tentang kesehatan Bondan yaitu tentang peningkatan kebaikan yang kini berada di diri Bondan. Segala bentuk peningkatan itu kini berada di tubuh Bondan. Bahkan jika saya boleh saran, Bondan sudah tidak memerlukan lagi perawatan dari rumah sakit di luar negeri. Sekarang dirinya hanya utuh istirahat juga hal positif yang akna membantu kesembuhanya"

Orang tua Bondan : Aku merasa sangat lega ketika mendengar putra kami kini telah siuman dan hanya menunggu pemulihan saja. Baik dok, kami tidak akan membawanya ke rumah sakit. Kami akan menjaganya di apartemen kami yang kebetulan juga berada di daerah kota tersebut. Nanti jika ada sesuatu kepada Bondan saya akan menghubungi dokter dengan segera. Apakah kami boleh masuk menjenguk anak kami?

Dengan senyum yang sangat lebar akhirnya dokter tersebut memberikan izin kepada orang tua Bondan untuk masuk kedalam dan melihat bagaimana kondisi Bondan saat ini. Anak satu-satunya tersebut kini terlihat lemas dan tidak berdaya hanya karena membantu sebuah wanita yang bahkan sangat tidak pantas untuknya, katanya.

Hikma terbangun dan keluar, ketika keluar betapa terkejutnya ketika melihat Bondan ternyata belum tertidur dan masih terjaga di dalam malamnya.

Hikma :" kenapa kamu belum tidur? Apa yang membuatmu tidak bis atertidur hingga selarut ini? Apakah disini kurang nyaman? Kamu bisa masuk ke kamarku dan aku akan tidur bersama dengan Hasan malam ini, dikamarku setidaknya sedikit memberikan kenyamanan untuku. Coba ceritakan apa yang menjadi penyebab hingga kamu tidak bisa tidur"

Bondan :" Kamu"

Hikma terkejut saat mendengar jawaban dari Bondan tersebut. Tetapi Hikma juga kebingungan apa yang sebenarnya Bondan maksud hingga dia mengatakan bahwa aku yang menjadi penyebabnya mengapa kini dia belum bisa tertidur hingga malam selarut ini.

Bondan akhirnya bangkit dan mendekati Hikma yang masih berdiri mematung. Bondan menarik tubuh Hikma yang bergetar dengan sangat cepat.

Bondan :" Aku juga menyayangimu"

Begitulah ucap Bondan yang juga di iringi dengan pelukan yang sangat eraat. Hikma maish juag belum sadardnegan ada yang sebenarnya terjadi saat itu. Hikma maish melongi tetapi hatinya terasa begitu dingin dan nyaman sehingga dia tidak memberontak sediktikpun.

Setelah menyadari akhIrnya Hikma membalas pelukan Bondan tersebut dnegan pelukan yang sangat erat. Tubuh mereka kini menyatu bahkan tanpa sebuah pembatas yang berarti kecuali hanya sehelai pakaian yang mereka pakai.

Bondan akhirnya memegang kedua pipi Hikma yang sangat tembem, Hikma merasakan sebuah aura bahkan diirnya juga kini terasa tarangsang dengan sentuhan yang Bondan berikan tersebut kepadanya. Hikma akhirnya menyentuh bibir Bondan dengan bibirnya.

Menjadi sebuah sentuhan yang sangat mengejutkan bagi Bondan karena tadinya ia yang akan memberikan hal tersebut kepada Hikma tetapi ternyata Hikma sudah terlebih dahulu memberikan hal tersebut kepadanya sehingga mmebuat Bondan semakin terangsang kepadanya.

Bondan akhirnya membalas sentuhan bibir tersebut dnegan sebuah ciuman yang sangat ganas hingga mendorong Hikma masuk kembali ke kamarnya, demi menjaga keamanan Bondan memilih membawa Hikma ke kamar karena jika diluar ada adiknya yang terbangun dan mengetahuinya.

Bondan yang memang sudah snagat muncak akhirnya membanting tubuh Hikma ke ranjang dnegan di ikuti tubuh Bondan yang ia letakan tepat diatas tubuh Hikma, ciuman mereka sangat ganas dan panas. Bahkan Hikma mampu melepas pakaian Bondan saat itu juga, membuat Bondan semakin bergejolak perasaanya ditambah rasa yang kini sudah tidak mampu ia tahan setelah dari tadi Bondan menahan ketika mengambilkan baju untuk Hikma.

Hikma memutar tubuh Bondan sehingga ia kini berada di atas tubuh Bondan. Hikma sengaja membuka pakaianya dan memperlihatkan keseksianya. Sedangkan kini Bondan sangat terangsang hingga tidak mampu menahanya.

Belum Hikma melakukan apapun tubuhnya sudah dibalik kembali oleh Bondan, dnegan gerakan cepat Bondan menghisap payudara Hikma sehingga Hikma mengeluarkan suara desahan yang sangat nyaman di telinganya. Bukan malah jijik tetapi ternyata hal tersebut mampu membuat bondan semakin nafsu dan tidak terkendali.

Bondan menjilat smeua tubuh bagian Hikma hingga ia berhasil membuka celana dalam Hikma saat itu. Bondan menggesekan kelmainya dengan kelamin kepunyaan Hikma . Mereka berdua kini beradu desahan yang sangat hebat. Sungguh ini merupakan sebuah malam yang sangat panjang bagi mereka berdua.

Jari Bondan dimasukan kedalam kelamin Hikma hingga pojok dalam sehingga desahan Hikma kini terdengar sangat kuat.

Selesai ibu mengambilkan air utnuknya, ayahnya membantunya untuk minum dengan mengangkat sedikit tubuhnya agar berada di posisi sedikti duduk untuk memeudahkanya.

Teguk demi tegukan Bondan hisap dari sebuah sedotan yang hany berisi air putih tersebut. Hingga tidak terasa satu gelas sudah berhasil masuk ke dalam perutnya. Ternyata Bondan merasakan sangat kehausan hingga satu gelas ini begitu saja raib denga cepat masuk ke dalam mulut Bondan.

Bondan : Sudah etrima kasih. Oh iya, aku mau dibawa kemana? Aku tidak ingin pergi dari Indonesia, dan aku tidak akan pernah setuju dnegna keputusan perjodohan apapun itu alasanya, aku tidak akan menyetujuinya.

Ayah dan ibu Bondan pun baelum bisa menjelaskan apapun karena takut anakanya akan berontak dan akan terjadi sebuah hal yang tidak mereka inginkan.

Bondan, terbang bersama sebuah harapan, melayang jauh mengangkasa jauh meninggalkan Hikma. Indah