webnovel

BAB 35 BELANJA KEBUTUHAN RUMAH

Setelah mendapatkan pelukan hangat dari Bondan akhirnya Hikma bangkit setelah merasa hatinya jauh lebih tenang dari sebelumnya. Hikma akhirnya turun kebawah untuk pulang kerumahnya, bukan kepulangan yang dia tangisi tetapi sebuah perjuangan yang harus kembali dia lalui dengan sangat terpaksa demi utuhnya kehidupanya juga smeua adiknya.

Sebuah perjuangan yang memang sangat berat untuknya, seorang gadis yang menjadi tulang punggung bagi adiknya, yang dipaksa untuk tetap tabah dan tegar dibalik semua umpatan juga keluhan yan berhasil dia sembunyikan.

Bondan :" Aku akan mengajak kalian untuk berbelanja terlebih dahulu ke supermarket untuk kebutuhan kedepanya agar tidak tertalu berat"

Hikma :" Tidak perlu, aku tidak ingin merepotkanmu dan juga bibi. Simpan saja uangmu tersebut, ku mohon jangan tambah membuatku semakin bersalah seperti ini. Sungguh aku tidak sanggup"

Bondan :" Aku tidak pernah merasa terbebani olehmu, entah drai segi apapun. Kalau kamu tidak mau anggap ini sebagai rezkeki adikmu yang mau tidak mau harus kamu terima dengan lapang dada. Ini akan membantumu kedepanya walau tidak sepenuhnya"

Hikma hanya trediam dan Bondan mulai melajukan mobilnya menuju ke supermarket terdekat untuk membeli sedikit kebutuhan yang nantinya akan membantu Hikma beserta keluarganya agar Hikma tidak terlalu keras dalam berjuang menghidupi mereka semua.

Setelah sekitar 15 menit lamanya akhirnya mereka sampai di supermarket, Hikma yang canggung memilih untuk tetap di dalam mobil dan membiakan Bondan serta adiknya sendirian masuk ke supermarket. Bondan akhirnya menyetujuinya, Hikma tetap tinggal di mobil.

Setelah menunggu beberapa saat betapa terkejutnya Hikma ketika pintu jendelanya sempat digedor orang. Hikma kebingungan, apakah dia harus membukanya atau bahkan sebaliknya. Dibalik dia sangat ketakutan karena hal tersebut.

Hikma :" Siapa kamu? Mau apa?"

Preman :" Buka saja atau aku akan pecahkan kaca ini secara paksa"

Hikma akhirnya membuka jendela tersebut, dan ternyata preman tersebut adalah pesuruh dari Yusuf yang hendak membawanya pergi untuk bisa Yusuf nikahi. Yusuf sangat teropsesi dengan Hikma karena sebuah tekad Hikma yang berhasil membuat Hikma sangat kaget.

Setelah Hikma membuka kaca tersebut, ada lelaki yang berdiir di belakang preman yang tadi menggedor pintu jendelanya. Dan itu adalah lelaki tua yang selalu mengganggunya dan selalu ada dimanapun Hikma berada.

Hikma :" Apa keperluanmu denganku"

Yusuf :" Nona terimalah cintaku, aku berjanji untuk membahagiakanmu dan memberikan semua yang kamu mau termasuk semua yang aku punya. Aku juga sanggup menerima semua adikmu dan aku akan membiayai mereka sampai ke universitas"

Hikma terkejut dengan ungkapan orang tua tersebut, sungguh Hikma tidak memiliki sedikitpun rasa dengan lelaki ini, Hikma sellau menghormatinya sebagai orang yang lebih tua darinya tidak lebih dari itu.

Hikma :" Maaf tuan, tetapi sungguh aku tidak memiliki rasa apapun denganmu, dan bisakah kamu melihat dirimu sendiri yang sudah tua renta seperti ini. Apakah kamu masih menginginkan wanita muda bersamamu? Jika memang yang kau mau adalah menikah, carilah wanita yang memang seumuran denganmu, bukan wanita yang jauh lebih muda denganmu"

Yusuf :" Tetapi aku terlanjur jatuh hati kepadamu, kamu itu adalah sosok wanita pekerja keras yang tidak hanya menikmati harta saja, kamu tidak memerlukan harta itu. Beberapa bulan ini aku sudah menngetahui secara keseluruhan mengenai dirimu, aku mengikuti semua gerakanmu"

Hikma semakin terkejut mendengar ucapan lelaki tua, walau diirnya terlihat masih muda dengan pakaian casual yang terlihat snagat keren. Tetapi tidak ada namanya di dalam hati Hikma, hanya Bondan kini yang menjadi pujaanya dan berhasil merebut hatinya.

Hikma :" Maaf tuan, mengertilah bahwa aku tidak menyukaimu dan kamu pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku"

Yusuf :" Nona, cinta bisa tumbuh ketika kita sudah bersama dan cinta mampu tumbuh ketika kita sudah terbiasa"

Hikma kehabisan kekata dan memilih untuk diam, karena bagaimanapun Hikma tidak memiliki sedikit rasapun pada lelaki yang kini sedang berada tepat dihadapanya ini.

Tidak lama lelaki tersebut pergi bersama pengawalnya ketika melihat bayangan Bondan dan semua adiknya telah keluar dari supermarket tersebut. Entah karena alasan apa yusuf sangat menghindari Bondan yang bahkan tidak memiliki niat buruk padanya.

Bondan yang sedikit melihat ada orang yang berkerumun dimobilnya akhirnya berlari mendekati Hikma untuk memastikan bahwa Hikma tetap pada kondisi aman dan tidak terjadi apapun yang buruk kepadanya. Hikma yang melihat kekhawatiran Bondan berlari dengan menggunakna belanjaan hanya terkekeh, ekspresi yang Bondan tampilkan sungguh sangat menggemaskan.

Bondan :" Apa yang dia lakukan kepadamu? Apakah dia menyakitimu dan membuatmu merasa tidak aman? Jika iya aku akan mengejar dan menghajarnya agar tidak kemari lagi mengganggumu"

Hikma hanya terkekeh melihat ucapan Bondan yang ditambah dengan mulutnya yang monyong dan terlihat dibuat-buat. Sungguh sangat menggemaskan hingga Hikma mencubit hidung Bondan yang kini berada tepat dihadapanya.

Bondan nyengir kesakitan dan terlihat cemberut, mungkin karena pertanyaanya yang tidak dijawab oleh Hikma malah dia mendapatkan cubitan yang terasa sangat menyakitkan.

Hikma :" Tenanglah pangeran, aku baik-baik saja dan tidak terjadi apapun kepadaku. Jangan mengkhawatirkan aku seperti itu. Tetananglah "

Bondan akhrinya membuang nafasnya dengan sangat lega karena Hikma tidak mengalmai sbeuah kejadian yang buruk dan tetap di dalam kondisi yang baik-baik saja. Bondan sangat lega dengan jawaban yang hikma berikan kepadanya.

Bondan akhirnya berjalan kembali dan mengambil belanjaanya yang tadi ditinggal dan masih dijaga oleh ke-4 adik Hikma yang masih melongo melihat tingkah Bondan yang sangat membingungkan. Mereka kebingungan dengan semua tingkah Bonda yang bahkan sangat sulit ditebak itu.

Bondan mengangkat kembali barangnya dan menarohnya di bagasi mobil paling belakang, diluar dugaan Hikma ternyata Bondan berbelanja banyak hingga menghabiskan banyak uangnya, ada bebrapa karung beras dan juga kebutuhan lainya yang bisa membantu Hikma.

Hikma nyengir dan murung karena kini dia merasa tidak berguna lagi, matanya kembali meneteskan air mata melihat semua belanjaan yang Bondan belikan tersebut.

Hikma :" Aku memang tidak berguna"

Ucap Hikma saat Bondan masuk ke dalam mobil, Bondan terkejut dan mulai melihat Hikma yang trenyata sedang menangis. Bondan merasa sangat kebingungan dengan apa yang terjadi pada Hikma, katanya tadi tidak terjadi apapun tetapi kini Hikma dengan sangat tiba-tiba menangis tanpa sebab.

Bondan :" Apa yang terjadi kepadamu"

Hikma :" Aku tidak berguna! Bahkan sampai kamu membelikan semuanya kepadaku, itu karena aku tidak berguna, andai aku berguna aku akan dengan sangat mudah membelinya tanpa harus merepotkan siappaun termasuk diirmu"

Hikma akhirnya mendapatkan pelukan kembali dari Bondan untuk menenangkanya.

Bondan :" Jangan mengatakan hal yang tidak, kamu itu sangat hebat terkhusus bagiku"

Wanita yang selalu menarik untukku dan mampu membuatku semakin tergila olehmu.