webnovel

BAB 31 SEBUAH PENGAKUAN

Setelah berbagai hal yang telah Hikma lalui bersama dengan Bondan. Hikma kini telah memutuskan untuk pulang ke rumah bersama adiknya untuk melanjutkan kehidupan mereka. Hikma sudah cukup membaik sehingga memutuskan untuk kembali ke rumahnya tersebut. Pertimbangan yang sangat berat untuknya karena sebenarnya Hikma yang sangat suka tinggal bersama Bondan disana.

Itu mempunyai arti bahwa Hikma bahagia menjadi satu atap dengan Bondan.

Hikma :" Aku mau kembali ke rumah hari ini, dan aku harap kamu tidak keberatan dengan keputusanku ini"

Ucap Hikma setelah selesai makan siang dan hanya tertinggal dirinya juga Bondan, karena bibi sedang peri ke pasar sedangkan semua adiknya telah pergi bersekolah dengan jalan kaki seperti biasanya. Hanya tertinggal Hasan yang sedang sibuk di taman untuk menyiram bunga yang berada disana.

Bondan terlihat snagat keberatan dengan ucapan Hikma tersebut, tetapi demi keamanan bersama Bondan juga harus melepaskan Hikma untuk melanjutkan hidupnya demi keindahan masa depan semua adiknya.

Bondan :" Aku ingin jujur dahulu kepadamu sebelum kamu meninggalkan rumahku"

Hikma terlihat sangat penasaran, bahkan fikiranya sangat tidak karuan dengan memikirkan apakah Bondan akan mengungkapkan bahwa diirnya sedang mencintai Hikma. Atau bahkan sebaliknya, jantungnya seperti berdegup kencang dengan nafas yang seperti berhenti di kerongkongan. Sangat menyakitkan.

Hikma :" Katakan saja, aku akan mendengarkan semuanya"

Bondan :" Maaf karena kau telah lancang..."

Perkataan terputus dan Hikma sangat penasaran juga kebingungan dengan apa yang Bondan maksud. Jantungnya sangat kencang membunyikan detaknya. Bahkan hatinya terasa ingin copot karena sebuah tekanan yang kini sedang dijalaninya.

Hikma :" Mengapa harus meminta maaf?"

Tanya Hikma yang pura-pura demi menutupi segala gugupnya di depan Bondan , agar yang terlihat hanya sebuah wajah yang biasa saja tanpa ada apapun yang terjadi kepadanya.

Bondan :" Aku telah lancang,, maafkan aku...."

Hikma semakin kebingungan dengan ucapan Bondan tersebut. Apa yang sebenarnya Bondan maksud dan apa tujuanya mengucapkan hal yang demikian.

Bondan :" Semalam kamu tertidur dengan sangat nyenyak di mobil ketika kita pulang jalan, dan ketika aku sampai rumah aku sudah mencoba untuk membangunkanmu dengan memercikan air dan juga banyak cara lain, tetapi tidak juga berhasil hingga kahirnya Hasan memberikan usul untuk mengangkatmu hingga ke kamar"

Hikma :" Apa? Kok aku bisa sesusah itu ya ketika dibangunkan. Maafkan aku jika telah merepotkan. Aku janji tidak melakukan hal itu lagi"

Bondan hanya nyengir dengan wajah yang sangat pucat, jawaban Hikma yang dengan sangat cepat memotong ucapanya tersebut.

Hikma :" Mengapa wajahmu terlihat sangat pucat? Apakah kamu sakit, tolong kalau sakit kamu lebih baik istirahat dan kita bisa sambung cerita lagi esok hari, aku berjanji utnuk tetap mendengarkan semua ceritamu tersebut."

Bondan akhirnya melirik kaca yang tepat berada di belakang hikma dan tepat menghadap kearahnya. Bondan memastikan apakah wajahnya memang tampak pucat atau itu hanya sebuah pancing yang sengaja dibuat Hikma untuknya.

Bondan :" Kemudian...."

Hikma :" Jangan membuatku penasaran seperti ini,jika kamu lelah dan belum siap untuk bercerita sekarang kamu dapat menceritakanya nanti dan tidak harus sekarang. Aku akna sangat maklum"

Bondan mendengarkan ocehan Hikma dengan seksama, Bondan sangat takut jika nantinya Hikma tau maka yang akan terjadi adalah Hikma meninggalkan Bondan dengan alasan tersebut. Bahkan takutnya nanti mereka tidak akan bisa berteman lagi seperti sekarang.

Bondan juga masih memikirkan apakah sebaiknya dia jujur atau tidak, tetapi bangkai sellau tercium bahkan ketika bangkai itu dibiarkan maka aromanya akan sangat membunuh bagi hidung yang menciumnya. Itu yang Bondan takutkan, karena bagaimanapun Hikma juga berhak mengetahui hal ini.

Bondan :" Kemudian aku dengan sangat terpaksa menggendongmu ke dalam kamar, tadinya mau di dalam mobil saja tetapi ketika aku mencoba tidur di dalam mobil ternyata tidak bisa terlelap bahkan badanya malah sakit semua, kemudian dengan sangat berat hati aku memutuskan untuk menggendongmu...."

Cerita kembali terjeda lagi karena Bondan belum terlalu siap untuk mengatakan hal ini, sungguh sangat membingungkan baginya dengan pilihan ini.

Hikma terlihat sudah sangat gemas bahkan wajanya sudah berubah menjadi seorang anak yang cuek yang bahkan seperti sedang bad mood. Bondan juga takut jika diirnya jujur maka hal buruk akan menimpanya dengan juga menimpa semua adik Hikma yang kini sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Hikma :" Ceritamu itu seperti sinetron di tv, kebanyakan iklanya"

Dengan kekeh kecil Bondan menunjukan giginya dan tersenyum, baru saat itu dirinya merasa sedikit rileks dan lebih tenang dari sebelumnya.

Bondan :" Dan ketika sampai dikamar ketika aku akan meletakan tubuhmu di aats kasur...."

Cerita terjeda kembali, ternyata dada Bondan terasa sesak mengakui hal ini kepada Hikma. Bahkan ketika Hikma tidak tahu maka tidak akan ada orang yang mengetahuinya.

Tetapi Bondan memang sangat kental dengan agama, hal ini menyebabkan dirinya sellau ingat bahwa ada yang selalu mengawasinya bagaimanapun keadaanya.

Hikma :" Ahh kalau begini kelamaan , mau aku tinggal mandi?"

Bondan :" Ya jangan lah, aku belum selesai masa mau ditinggal begitu saja"

Hikma :" Kalau begitu cepat cerita dan tidak boleh ada lagi episode yang bersambung"

Bondan menghela nafas sangat panjang agar hatinya mampu untuk tetap tenang di dalam kondisi yang sebenarnya sangat panas baginya. Bondan harus mengatakan hal yang bahkan sbeenarnya tidak perlu dikatakan.

Bondan :" Dan ketika sampai di kamar, dan aku berusaha meletakanmu di atas ranjangmu. Tanganmu dengan pegangan erat memelukku....."

Hikma terlihat yengir mendengar cerita yang lagi dan lagi Bondan potong, sebuah cerita yang akan snagat panjang selesainya karena hanya selalu terpotong oleh banyak hal yang membuat cerita ini tidak selesai-selesai.

Tetapi saat Bondan bercerita sampai disitu Hikma terlihat tersipu malu karena ternyata dialam bawah sadarnya Hikma bisa melakukan hal demikian.

Bondan :" Kemudian saat aku meletakanya tiba-tiba tanganmu menyeret tubuhku hingga jarak kita tidak terlalu jauh, aku sudah snagat berusaha membangunkanmu dengan banyak cara tetapi belum juga kamu etrbangun, bahkan saat kamu pindah posisi juga badanku dengan gerakan cepat langsung ketarik..."

Hikma semakin malu karena hal tersebut ternyata membuatnya sangat merasa bersalah sampai membuat Bondan masuk dan memegang tubuhnya.

Bondan :" Kemudian tanpa sengaja aku mencium bibirmu dan aku menikmati bibirumu sebentar. Maaf seklai, aku sangat menyesal. Setelah hal itu aku marah terhadap diriku sendiir bahkan memukul kepalaku dengan sangat keras di tembok karena sangat menyesal tidak bisa menahan nafsuku sendiri.Aku bahkan semalaman tidak bisa tertidur karena penyesalan ini, kumohon maafkan aku dan jika kamu ingin menghukumku, aku akan snagat terima."

Mendengar penjelasan tersebut Hikma tertunduk dan hanya membalas dengan nyengir. Cerita yang sangat mengerikan