webnovel

BAB 32 HIKMA BERSALAH

Sungguh cerita yang sangat tragis

Mendengar ucapan penjelasan yang Bondan berikan tersebut, Hikma hanya mampu memandangi dirinya bahkan memegang bibir yang katanya itu merupakan bekas ciuman dari Bondan. Jauh dilubuk hati Hikma sangat menyukainya tetapi karena sebuah harga diir Hikma hanya memilih untuk diam membisu seribu bahasa.

Hikma tersenyum dnegan terus memegang bibirnya yang bahkan semlama sudah dinikmati dengan Bondan.

Bondan :" Ku mohon maafkan aku, sungguh aku kelepasan dan sudah tidak bisa menahan nya lagi, tapi kumohon percayalah aku hanya menciumnya sebnetar tanpa melakukan hal lain siluar itu"

Hikma :" Benar tidak ada yang lain kan? Kamu hanya mencium bibirku saja tanpa mencium hal-hal yang bahkan tertutup oleh diriku"

Bondan :" Sungguh, percayalah kepadaku karena aku hanya mencium bibirmu tanpa mencium hal lain yang katanya itu hal yang sensitif bagi perempuan"

Hikma akhirnya bangkit dari duduknya dan berjlaan menuju kamarkarena sudah sangat tidak tahan menahan malu dengan semua yang Bondan katakan. Hikma berjalan menuju kamarnya sedangkan Bondan terlihat sangat ketakutan karena belum mendapatkan maaf dari Hikma. Bahkan sekarang Hikma sedang pergi meninggalkanya.

Bondan :" Hikma pasti sangat marah kepadaku sehingga dia tidak menjawab maafku bahkan hanya langsung pergi menuju ke kamar dan meninggalkanku sendirian"

Ucap Bondan didalam hatinya yang hanya di dengar oleh dia seorang dan juga alam semesta saja.

Tidak lama dari hal tersebut, handphone Bondan berbunyi. Notif pesan yang dia kira itu dari ibunya sehingga membuat Bondan sangat malas mengangkatnya. Ibu atau ayahnya memang sering bahkan setiap harinya memberinya kabar untuk segera pindah ke negara mereka atau semua aset akan di blokir.

Tetapi memang bondan itu merupakan sebuah pemuda yang cerdas, apapun yang dirumah ini adalah hasil dari apa yang selama ini Bondan usahakan, hanya bertinggal sebuah toko yang bahkan tadinya mati dan dikontrakan kepada orang, dan juga sebuah gerobak dengan 4 roda yang sering disebut dnegan nama mobil, selebihnya Bondan yang mengumpulkan setiap dana hingga diirnya juga sudah menjadi orang yang berpunya seperti saat ini.

Jadi ketika ayah serta ibunya mengancamnya, itu sudah tidak mampu lagi mematahkan apapun yang Bondan putuskan termasuk tetap hidup di indonesia dan mencintai negara ini dengan perasaan bangga walau jauh dari situ banyak sekali hal yang merugikan warganya.

Handphone terus berbunyi dan suara pesan masuk tanpa henti hingga membuat Bondan penasaran sebenarnya apa siapa dan ingin mengatakan hal apa.

" Kesini ke kamar, aku ingin mengobrol sesuatu denganmu"

Sebuah pesan singkat yang membuat jantung hati Bondan seperti ingin copot dan melarikan diri begitu saja. Ternyata itu merupakan sebuah pesan singkat dari Hikma yang menyuruhnya untuk masuk ke dalam kamar dan katanya ingin mengobrol denganya.

Melihat hal demikian Bondan dengan sangat cepat menjawab pesan tersebut dengan sebuah tulisan "siap laksanakan" . Namun sebelum mendekati Hikma dan meg

Ngobrol denganya, Bondan lebih dulu mengatur nafasnya dengan menghidup udara sebnayak banyaknya dan menahan kemudian dikeluarkan dengan sangat pelan.

Setelah merasa tenang Bondan segera menuju ke kamar Hikma dengan berlari karena saking semangatnya, setelah tadinya Bondan mengira bahwa Hikma akan snagat marah terhadapnya dan tidak akan memberikan maafnya lagi kepadanya, tetapi ketika beberapa detik berlalu Hikma akhirnya menerima maaf dari bondan dnegan sebuah tanda kini Bondan diajak mengobrol di kamarnya.

" Tok tok tok... Permisi"

Suara pintu yang sedang Bondan ketuk dnegan snagat pelan agar Hikma tidak kembali marah dan mendiamkanya begitu saja.

Hikma :" Silahkan masuk, pintu tidak aku kunci"

Bondan akhirnya membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam kamar ibunya yang sekarang menjadi tempat untuk istirahat Hikma.

Jantung Bondan terasa begitu cepat karena bagaimanapun dia juga sangat ketakutan akan hal termasuk ketika nantinya Hikma marah dan mengamuknya di dalma kamar ini.

Hikma :" Silahkan duduk di tempat manapun yang kamu suka, kalau mau disini sebelahku di sofa depan tv. Kita sambil nonton sebelum aku balik ke rumah lagi"

Bondan akhirnya menuruti perkataan Hikma untuk duduk disampingnya dan mereka akan menonton fil bersama.

Tanpa kekata apapun, mereka berdua hanya fokus kepada film yang mereka lihat sekarang ini, sbeuah fil dengan judul lokal yang bahkan snagat memiliki arti yang sangat mendalam.

Bondan menghela nafas sangat panjang agar hatinya mampu untuk tetap tenang di dalam kondisi yang sebenarnya sangat panas baginya. Bondan harus mengatakan hal yang bahkan sbeenarnya tidak perlu dikatakan.

Bondan :" Dan ketika sampai di kamar, dan aku berusaha meletakanmu di atas ranjangmu. Tanganmu dengan pegangan erat memelukku....."

Hikma terlihat yengir mendengar cerita yang lagi dan lagi Bondan potong, sebuah cerita yang akan snagat panjang selesainya karena hanya selalu terpotong oleh banyak hal yang membuat cerita ini tidak selesai-selesai.

Tetapi saat Bondan bercerita sampai disitu Hikma terlihat tersipu malu karena ternyata dialam bawah sadarnya Hikma bisa melakukan hal demikian.

Bondan :" Kemudian saat aku meletakanya tiba-tiba tanganmu menyeret tubuhku hingga jarak kita tidak terlalu jauh, aku sudah snagat berusaha membangunkanmu dengan banyak cara tetapi belum juga kamu etrbangun, bahkan saat kamu pindah posisi juga badanku dengan gerakan cepat langsung ketarik..."

Hikma semakin malu karena hal tersebut ternyata membuatnya sangat merasa bersalah sampai membuat Bondan masuk dan memegang tubuhnya.

Bondan :" Kemudian tanpa sengaja aku mencium bibirmu dan aku menikmati bibirumu sebentar. Maaf seklai, aku sangat menyesal. Setelah hal itu aku marah terhadap diriku sendiir bahkan memukul kepalaku dengan sangat keras di tembok karena sangat menyesal tidak bisa menahan nafsuku sendiri.Aku bahkan semalaman tidak bisa tertidur karena penyesalan ini, kumohon maafkan aku dan jika kamu ingin menghukumku, aku akan snagat terima."

Hikma yang sebenarnya memiliki maksud tersendiir akhirnya memancing Bondan dnegan caranya yaitu berdiri dan tiba-tiba jatuh dipangkuan Hikma.

Sebeuah drama yang sangat mengerikan, seorang Hikma yang terlihat sangat keras juga bisa melakukan hal yang demikian.

Sedangkan Bondan terkekeh melihat tingkah Hikma yang seperti anak kecil meminta sesuatu dan wajib dituruti. Bondan sangat melihat bagaimana Hikma berjuang hingga detik ini, bagaimana dirinya melakukan segala hal untuk perputaran waktu yang memang harus dirinya penuhi tersebut.

Bondan tersadar dari tidur panjangnya, perawat yang memang sebelumnya sudah di siapkan dnegan matang oleh orang tua Bondan kini mulai melakukan pekerjaanya yaitu memeriksa Bondan, memeriksa dari semua hal yang berada di dalam diri Bondan. Segala bnetuk alat medis sudah dibawa dari Rumah Sakit di Yogyakarta tersebut.

Bondan bahkan tidak pernah menyangka kalau hikma bisa melakukan hal demikian, Bondan melongo melihat tingkah Hikma tersebut.