webnovel

SPHINXI RUSALKA

Apa yang kalian pikirkan tentang psikopat? pembunuh yang kejam, berwajah dingin dan datar. kebanyakan mungkin akan berfikir seperti itu. tapi bagaimana mana jika psikopat yang satu ini memiliki wajah yang cantik dan sifat bobrok nya. gadis yang terkenal dengan kecerdasan juga tingkah absurd yang membuat guru naik darah. gadis psikopat yang saat membunuh pun masih mengeluarkan tingkah absurd nya. mungkin dia gila? ya mungkin saja. gadis ini adalah psikopat yang kejam dan tidak akan membiarkan korban nya mati begitu saja. entah bagaimana dia menyembunyikan semua kehidupan nya pada teman dan juga sahabat nya. kalo penasaran baca terus ya

Mayang_268 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
13 Chs

SR|Rahasia

Belum pulang sekolah baru saja berbunyi tepat pada saat sphinxi keluar kedua sahabat nya langsung menyambut nya. Sphinxi tidak berada di kelas yang sama pada sahabat nya.

Sphinxi di kelas 11 ips 2 sedangkan Elaksi dan Hidra di kelas 11 ips 4.

"Sphinxi sang ratu sudah keluar dari neraka"

"Berikan hujatan untuk nya"

Ucap Elaksi dan Hidra.

"Setan lo pada ga ada waras nya" Ucap sphinxi.

"Gue cuma ngikutin babon gue doang" Ucap Elaksi. Sphinxi yang tidak mengerti hanya memasang wajah bingung nya. Saat ingin bertanya ucapannya terpotong oleh Hidra.

"Siapa babon lo" Tanya Hidra.

"Lah babon gue kan sphinxi" Ucap Elaksi dengan watados nya.

"Lantam mulut kekeyi kalo ngomong ya" Ucap Sphinxi.

"Apa sih kakak nya istana" Ucap Elaksi.

"Kalian tu satu spesies gausah debat" Ucap Hidra.

"DIEM LO ADEK POPO BOHAY" Ucap Sphinxi dan Elaksi bersamaan.

"Eh anjing, santai kali, jantungan nih gue" Ucap Hidra sambil mengelus dada.

"Gausah di elus-elus dada lo rata" Ucap Elaksi.

Hidra yang di ejek seperti itu pun tidak Terima.

"Heh mata lo minus apa katarak, dada lo sama dada gue masih besaran dada gue" Ucap Hidra.

"Mana ada, besaran gue ya" Ucap Elaksi.

Mereka terus saja memperdebatkan masalah ukuran. Sphinxi yang di Tengah-tengah mereka hanya menonton tanpa niat melerai.

Sampai akhir nya Sphinxi yang mengantuk mendengar ocehan sahabat nya pun berkata.

"Gue balik ya,kalo kalian mau baku hantam silahkan. gue cape mau pulang nanti malem gue ada acara" Ucap sphinxi sambil tersenyum karna membayangkan apa yang harus ia lakukan.

"Acara apaan?" Tanya Hidra.

"Hanya bersenang-senang" Ucap Sphinxi.

"Gue ikut ya" Ucap Elaksi.

"Gue juga" Ucap Hidra.

"Apaan sih gak, gak boleh ada yang ikut, gue bareng sama Eska, Gemi juga ikut" Ucap Sphinxi.

"Ah, lo mah gak asik" Ucap Hidra.

"Sekarang gue tanya emang lo berdua boleh keluar malem hah" Tanya Sphinxi sambil berkacak pinggang.

Elaksi dan Hidra hanya menyengir karna mereka berdua emang tidak di perbolehkan keluar malam oleh orang tua nya dengan alasan mereka masih ceroboh.

"Hehe yaudah deh gak jadi" Ucap Hidra.

Setelah itu mereka bertiga pulang kerumah masing-masing.

Skip...

Disini lah sphinxi di depan gerbang rumah yang sangat megah, setelah beberapa menit menunggu pak satpam membukakan pintu, akhirnya sphinxi masuk kedalam rumah nya. Sphinxi hanya tinggal bersama satpam dan pembantu yang suda ia anggap sebagai orang tua nya. Sphinxi langsung berjalan ke arah kamar nya yang ada di lantai dua.saat di dalam kamar mata nya melihat bingkai foto yang berisi kedua orang tua nya.

"Mama,papa sphinxi janji akan membalas mereka" Ucap sphinxi

"Kalo bukan karna manusia rendahan seperti mereka mama sama papa masih ada di sini kan" Ucap sphinxi.

Flashback on

Pada malam itu sphinxi sedang berkumpul di ruang keluarga lebih tepat nya melihat sphinxi bergoyang sambil bernyanyi, bahkan ketika masih kecil jiwa biduan sphinxi sudah ada, tak heran mengapa ia sangat susah meninggalkan tingkah absurd nya. Tak lama terdengar suara tembakan dari luar rumah. Sphinxi yang masih berusia sepuluh tahun langsung memeluk mama nya, sedangkan papa sphinxi berjalan ingin melihat keadaan di luar, tapi baru tiga langkah pintu langsung dibuka secara paksa oleh empat orang bertopeng. Salah satu orang tersebut membekap sphinxi dan tak lama sphinxi pingsan.

Saat sphinxi sadar ia sudah terikat di kursi dan tak bisa kemana-mana. Tapi bukan itu masalah nya, karna saat ini ia sedang melihat salah satu orang bertopeng itu memotong jari tangan sang mama, tak sampai disitu saja sekarang ia menusuk jantung mama nya sphinxi terdengar suara erangan di ruangan tersebut, setelah mama sphinxi tak bernyawa, orang tersebut mendekati papa sphinxi dan langsung mencongkel mata nya. Sphinxi yang masih kecil hanya bisa diam sambil melawan rasa takut nya. Setelah membunuh kedua orang tua sphinxi pembunuh tersebut mendekati sphinxi sambil membawa pisau yang di pakai untuk membunuh orang tua sphinxi.

"Hai gadis manis, bagaiamana kejutan nya, kau lihat ini darah yang sangat indah bukan" Ucap orang tersebut.

"Jangan bunuh aku" Ucap sphinxi

"Tidak akan, kau hanya gadis kecil yang tidak bersalah" Ucap orang itu. Lalu orang tersebut menjilati darah yang ada di pisau itu.

"Selamat malam cantik" Ucap orang tersebut lalu pergi meninggalkan sphinxi yang menangis karna kejadian barusan.

Yang Sphinxi ingat dari mereka adalah, mereka semua memiliki tatto mahkota di jari tengah nya.

Flashback off...

Ah kejadian itu teringat lagi oleh sphinxi. Itu yang menyebabkan sphinxi seperti sekarang. Sphinxi masih terus mencari siapa pembunuh orang tua nya, keinginan tersebut membuat sphinxi menjadi seorang psikopat karna obsesi membunuh orang yang sudah mengambil orang tua nya.

Masalah kenapa sphinxi bisa menjadi pembunuh bayaran itu karena sphinxi tidak sengaja melihat Eska dan Gemi sedang membunuh seseorang, bukan nya takut sphinxi malah minta bergabung dan di setujui oleh Eska dan Gemi. Setelah beberapa waktu sekarang sphinxi sudah menjadi pembunuh bayaran yang handal di bantu oleh Eska.

Lamunan nya buyar ketika Bi Irna memanggilnya.

"Non makan dulu yuk ini udah malem" Ucap Bisa Irna, bisa Irna adalah pembantu di rumah sphinxi.

"Ah, oh iya Bisa nanti sphinxi nyusul mau beres-beres dulu" Ucap sphinxi.

Sphinxi melihat ke arah jam ternyata sekarang sudah jam delapan malam.

"Harusnya gue dapet rekor orang ngelamun paling lama, fix gue harus lapor sama pak presiden" Ucap sphinxi lalu bergegas untuk mandi.

Setelah selesai mandi Sphinxi langsung turun ke bawah dan makan bersama Bi Irna.

Setelah selesai makan Sphinxi membantu Bi Irna mencuci piring.

"Sini Bi Sphinxi bantuin" Ucap Sphinxi.

"EhEh, gausah non biar bibi aja, non tidur aja udah malem" Ucap Bi Irna.

"Gak mau bi, Sphinxi mau bantuin bibi dulu dan bibi gak boleh nolak, okey" Ucap Sphinxi.

"Yaudah non, sini deket bibi" Ucap Bi Irna.

Sphinxi yang mendengar pun langsung melompat kegirangan.

"Makasih bibi yang imut" Ucap Sphinxi.

Lalu Sphinxi membantu bi Irna mencuci piring.

Setelah selesai Sphinxi langsung masuk ke kamar nya. Lalu ia pergi ke balkon dan melihat bintang.

"Mama, papa, Sphinxi kangen banget, mama sama papa baik-baik ya di sana. Sphinxi janji bakalan jaga diri disini, Sphinxi juga janji bakalan bales perbuatan mereka" Ucap Sphinxi.

Setelah itu Sphinxi masuk dan menutup pembatas balkon dengan kamar nya, lalu naik ke kasur nya dan tidur.

Semua ucapan Sphinxi tadi di dengar oleh Bi Irna. Bi Irna merasa kasihan pada majikan nya.

"Kasihan non Sphinxi, kenapa anak sebaik dia harus menanggung beban yang berat di umur nya yang sekarang" Ucap Bi Irna.

Banyak yang peduli kepada Sphinxi. Hidup nya sangat menyedihkan, ia kehilangan orang tua nya di umur nya yang masih sangat muda.

Ia menutupi luka yang ia simpan dengan sifat ceria nya. Menurutnya biarkan ia yang menyimpan luka nya sendiri, ia tidak mau ada orang yang mengetahui masalah nya, karna menurut ketika orang lain tau masalah nya maka orang itu akan memberi tau orang lain juga.