webnovel

SPHINXI RUSALKA

Apa yang kalian pikirkan tentang psikopat? pembunuh yang kejam, berwajah dingin dan datar. kebanyakan mungkin akan berfikir seperti itu. tapi bagaimana mana jika psikopat yang satu ini memiliki wajah yang cantik dan sifat bobrok nya. gadis yang terkenal dengan kecerdasan juga tingkah absurd yang membuat guru naik darah. gadis psikopat yang saat membunuh pun masih mengeluarkan tingkah absurd nya. mungkin dia gila? ya mungkin saja. gadis ini adalah psikopat yang kejam dan tidak akan membiarkan korban nya mati begitu saja. entah bagaimana dia menyembunyikan semua kehidupan nya pada teman dan juga sahabat nya. kalo penasaran baca terus ya

Mayang_268 · Fantasy
Not enough ratings
13 Chs

SR|Gratis Ongkir

Setelah selesai mandi sphinxi langsung turun ke bawah untuk makan malam.

"Malam Bi Irna yang cantik jelita manjah" Ucap sphinxi.

"Malam juga non sphinxi" Ucap Bi Irna.

"Mang Ruli mana Bi" Tanya Sphinxi. Mang Ruli adalah satpam di rumah Sphinxi.

"Mang Ruli lagi nongkrong sama satpam sebelah" Jawab Bi Irna.

Sphinxi hanya mengangguk. Lalu Sphinxi dan Bi Irna makan malam bersama. Setelah selesai sphinxi pamit kepada Bi Irna.

"Bi, sphinxi mau main dulu ya pulang nya malam jadi Bibi gausah nunggu" Ucap sphinxi.

"Yaudah non hati-hati ya" Ucap Bi Irna.

"Oke Bi" Jawab Sphinxi. Setelah itu Sphinxi naik ke lantai dua lebih tepat nya ke kamar nya. Setelah memakai outfit hitam ditambah dengan topi, Sphinxi mengambil tas kecil yang di isi sebuah besi kecil yang tidak terlalu panjang, belati yang selalu menemani Sphinxi saat Bermain dan sebuah pistol.

Setelah merasa cukup sphinxi berjalan keluar tapi langkah nya terhenti saat melihat foto kedua orang tua nya.

"Ma, pa Sphinxi mau main dulu ya, sekalian belajar buat menghadapi mereka" Ucap sphinxi. Setelah itu sphinxi ke garasi untuk mengambil mobil kesayangan nya.

Skip...

Saat di perjalanan Sphinxi melihat seorang pria yang seperti nya akan bunuh diri, karna ia mengikat leher nya dengan tali yang tersambung di batang pohon. Sphinxi yang melihat itu turun dari mobil nya dan menghampiri pria itu.

"Mas mau bunuh diri ya" Tanya sphinxi.

"Gausah ikut campur kamu, kalo iya ini juga ga ada urusan nya sama kamu" Ucap pria tersebut.

Sphinxi yang mendengar pun tersenyum sangat manis, lalu mengeluarkan pistol dari tas nya.

DORR...

"Tuh kan kena Kepala nya, mas nya sih ga ada otak kalo ngomong" Ucap sphinxi setelah menembak kepala pria tersebut.

Sphinxi mengeluarkan belati nya dan memotong tali yang masih menggantung pria itu. Setelah selesai sphinxi mengambil besi kecil yang ia bawa.

"Mas mata nya, Sphinxi ambil ya. Lagian mas nya juga udah Sphinxi anter ke Akhirat gak pake ongkir" Ucap sphinxi. Lalu sphinxi mencongkel mata pria tersebut dan memasukan nya ke dalam tas.

"Ntar mau gue priksa ni mata ada masalah atau enggak" Ucap sphinxi bermonolog.

Setelah kejadian tadi di sini lah sphinxi sekarang di depan hotel Melati yang akan menjadi tempat kerja nya. Setelah menghubungi Eska dan Gemi sphinxi menunggu di mobil. Tak lama kaca mobil di ketuk dan sang pelaku adalah Eska.

"Ayo langsung aja" Ucap Eska

"Ayo kak" Ajak Gemi.

"Yaudah kuy" Ucap Sphinxi.

Mereka bertiga berhasil masuk dengan membohongi resepsionis yang ada di sana.

Dsini lah mereka bertiga di depan sebuah kamar yang akan menjadi ruangan kerja mereka. Sphinxi mengetuk pintu.

Tokk tokk tokk...

"Assalamu'alaikum" Ucap sphinxi.

Dan yang lebih membuat geleng-geleng kepala adalah Eska dan Gemi menjawab salam itu.

"Waalaikumsalam" Jawab Eska dan Gemi.

Gemi yang sadar dengan kelakuan nya itu langsung berkata.

"Kak jangan bego dulu deh kita mau ngebunuh bukan bertamu" Ucap Gemi.

"Ya kan kita harus sopan " Jawab Sphinxi.

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan seseorang yang akan menjadi korban.

"Ada apa ya ribut-ribut" Ucap pria tua itu.

"Kami disini ingin membicarakan soal kerja sama pak saya orang suruhan K'group" Ucap sphinxi.

"Oh baiklah masuk" Ucap pria itu.

Lalu mereka berjalan masuk ke dalam ruang tamu. Setelah cukup lama berdiam sekarang Eska dan Gemi langsung mengikat pria tersebut.

"Apa maksud kalian ini, lepaskan saya" Ucap pria itu.

"Udah lah om koruptor tuh diam aja" Ucap sphinxi

"Anjirr parah, om-om simpanan lo ini" Tanya Eska.

"Bukan ogeb, kan dia udah tua ya gue panggil om lah gak mungkin gue panggil tante

"Jaga ucapan kamu" Marah pria itu.

Sphinxi tidak memperdulikan itu ia langsung mengambil sebuah belati dan mendekati pria itu.

"Jangan dekati saya " Ucap pria itu, yang tidak di dengarkan oleh sphinxi.

"Kita mulai dari mana" Tanya sphinxi.

"Terserah lo aja, cepat lakukan karna gue udah gak sabar liat drama ini" Ucap Eska.

Sphinxi mengarahkan belati itu ke wajah pria tersebut.

"Wajah om sudah keriput" Ucap Sphinxi sambil menggores belati itu di pipi sebelah kanan, darah langsung mengalir di wajah pria itu.

"Tangan om kosong, aku buatin gambar ya" Ucap sphinxi seperti anak kecil, lalu membuat gambar bunga di lengan pria itu.

"Perut om gendut banget kebanyakan makan uang haram ni pasti" Ucap sphinxi sambil menekan belati itu ke perut pria itu.

"Stop, udah bunuh saya saja langsung, saya tidak kuat" Ucap pria itu.

"Gak asik om saya nya gak mau" Ucap sphinxi. Lalu sphinxi membuat goresan di wajah pria tersebut.

"Gemi coba lu liat di dapur ada bubuk cabai gak, kalo ada bawa ke sini" Ucap sphinxi. Gemi yang di perintah langsung menuju ke dapur, tak lama Gemi kembali dengan bubuk cabai di tangan nya.

"Buat apa kak" Tanya Gemi

"Buat om ini wajah nya sudah keriput jadi harus pakai masker" Jawab Sphinxi.

"Om siap-siap ya" Ucap sphinxi. Lalu ia menuangkan  bubuk cabai itu ke wajah pria tersebut. Langsung saja ruangan itu di penuhi dengan suara erangan.

"Oke sebagai penutup aku mau ngambil mata om aja karna itu gak digunain dengan baik" Ucap sphinxi

"Ampuni saya, tolong jangan lakukan itu" Ucap pria tersebut.

Sphinxi mengeluarkan besi kecil yang ia gunakan tadi dan langsung mencongkel mata pria itu.

"Ish masa baju sphinxi kena darah sih" Ucap sphinxi.

"Ntar gue cuci baju lo" Ucap Eska

"Gak ah males kalo kena darah koruptor" Ucap sphinxi.

"Eh om udah mati ya? Duh si om gak bayar ongkir lagi ni" Ucap sphinxi sedih.

"Udah lah kak ayo kita keluar daripada ada yang tau" Ucap Gemi

"Yaudah ayo, lo pake jaket gue biar gak keliatan noda di baju lo itu, baju lo warna hitam tapi keliatan darah nya" Ucap Eska.

Lalu mereka keluar dari hotel tersebut.

"Ini bayaran buat lo karna tadi cuma lo yang kerja" Ucap Eska memberi uang untuk sphinxi. Tapi sphinxi selalu menolak uang tersebut.

"Gue ngelakuin itu cuma buat senang-senang, mending buat lo aja kan tadi lo bantuin gue juga, lo juga tau alesannya kenapa gue jadi kayak gini" Ucap sphinxi. Ya sphinxi melakukan itu semua hanya untuk ber senang-senang.

"Yaudah gue pulang dulu, sampai ketemu besok" Ucap sphinxi.

"Hati-hati kak" Ucap Gemi.