webnovel

Rebirth Of The Queen

"Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku. Kita adalah jiwa yang sama" -Fu Xie Lan- . . . Dikhianati oleh organisasinya, jiwa Clara terlempar ke tubuh putri dari wanita yang dituduh berkhianat. Berada pada dunia yang sama sekali tak pernah ia duga. Semua hal yang pernah dianggapnya hanya mitos benar-benar menjadi nyata. Sihir? Demon? Peri? dan segala jenis makhluk immortal berkeliaran di sana. Dipertemukan dengan pemuda yang selalu mengikuti dan memanggilnya ibu. Dan sebuah jiwa lain yang ikut tersegel di dalam tubuhnya, serta misteri tentang kejadian 700 tahun lalu yang selalu membayanginya. Bagaimana Clara menghadapi semuanya? Bagaimana cara ia terbebas dari segel yang ada di tubuhnya dan membalaskan dendamnya? Siapa pemuda yang selalu memanggilnya ibu? Mampukah ia membalaskan dendamnya? Jawabannya ada di dalam cerita ini.

Gloryglory96 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
473 Chs

Bab 18 Tanda Misterius

Seseorang kemudian mengumpulkan energi kehidupan ditelapak tangannya untuk menjadi penerang. Seketika apa yang mereka saksikan membuat mereka terkejut, tidak ingin percaya dengan apa yang mereka lihat.

Kosong. Tidak ada siapapun disana.

Aroma manusia yang sebelumnya mereka rasakan tiba tiba menghilang, seperti memang tidak pernah ada sebelumnya.

Mereka kemudian mencari dengan hati hati, menelisik tiap sudut gubuk namun hasilnya nihil, tetap tidak menemukan apa apa.

Tak ingin berlama lama dalam gubuk, mereka kemudian keluar dengan ekspresi penuh kebingungan.

Tatua You yang melihat mereka segera menghampiri.

"Apa yang terjadi? apa yang kalian temukan?" tanya tetua You.

Yang ditanya hanya menjawab dengan gelengan kepala, tak tahu harus memberi jawaban apa. Sangat jelas bahwa aroma manusia itu berasal dari gubuk itu, tapi kenapa itu tiba tiba tidak ada??

"Apa maksudmu? hey kamu, coba katakan!" tanya tetua You dengan alis berkerut dalam, seraya mengarahkan telunjuknya pada pria yang sepertinya berasal dari bangsa Vampire yang juga ikut memeriksa gubuk.

"Tetua You, didalam tidak ada apa apa, gubuk itu kosong."

Bai Xue yang mendengar itu, sedikit menghela napas lega.

Sangat berbeda dengan Tetua You yang semakin tenggelam dalam kebingungan. Pasalnya mereka memasuki hutan ini karena energi besar yang dirasakannya sebelumnya, dan sekarang mereka menemukan manusia di hutan ini dan bahkan sekarang manusia itu menghilang tanpa jejak.. benar benar deretan peristiwa yang membuat kepala tetua You pusing.

Melirik pengawal Bai Xue seakan menunggu perintah selanjutnya.

Bai Xue yang melihat tatapan tetua You segera berucap.

"Mari kita melanjutkan penelusuran hutan ini dulu sampai tuntas, hanya tinggal disini benar benar tidak akan membuahkan hasil, mungkin saja manusia itu masih ada disekitar hutan ini."

Meskipun Bai Xue tidak yakin dengan apa yang diucapkannya, karena aroma itu tiba tiba menghilang begitu saja seperti tertelan bumi.

Jika boleh jujur, sebelumnya ia samar samar merasakan aura seseorang yang mendekat, namun ia kesampingkan karena dari auranya itu tidak berbahaya. Melihat apa yang terjadi sekarang, sepertinya sosok itu menyelamatkan gadis manusia itu, entah bagaimana caranya. Namun, siapapun itu ia sangat berterima kasih

Mereka yang mendengar perintah pengawal Bai Xue ikut membenarkan, kemudian kembali pada kelompok masing masing dan melanjutkan penelusuran hutan hingga pagi menjelang.

***

Disebuah ruangan yang tampak tidak begitu luas, terlihat seorang pria tua sedang bergelut dengan tumpukan buku buku. Ia terkadang menggunakan jubah abu abunya untuk menyapu sampul beberapa buku yang sudah berdebu. Rak rak berderet rapi, dengan susunan buku buku yang sudah tidak beraturan.

Jendela yang dibiarkan terbuka, membuat sinar matahari berlomba memasuki ruangan.

Entah itu sudah berapa lama, hampir seluruh buku telah diperiksanya, namun belum juga  menemukan apa yang dicarinya.

Badannya yang mulai lengket karena  keringat tidak  menyurutkan niatnya untuk terus membuka lembar demi lembar.

"Tanda apa sebenarnya itu? Ah, buku-buku ini sama sekali tidak ada yang bisa membantu." Gerutu pria tua itu sambil menutup kembali buku yang entah sudah kesekian kalinya.

Seorang pria tua bertubuh tinggi tampak seperti seorang pustakawan duduk tak jauh dari pria tua berjubah abu abu itu, ia sudah tidak tahan melihat pria tua itu terus saja menggerutu, mengubur dirinya pada tumpukan buku buku entah apa yang dicarinya. Ia memutuskan untuk beranjak dan menghampiri pria tua itu.

"Tetua Bao, apa yang sebenarnya kamu cari? tidakkah kamu pikir memberitahuku mungkin saja akan sangat membantumu?"

Yang ditanya hanya melirik sekilas, kemudian kembali melihat halaman baru pada buku yang sedang dibacanya, tak merespon.

Entah itu sudah pertanyaan keberapa, ia terus saja diabaikan.

"Si tua Bao ini, apakah pendengaranmu sudah rusak?" Teriaknya sudah tidak tahan karena terus diabaikan.

"Hmmm, hanya sesuatu yang tidak penting,"   ucap tetua Bao setengah berbisik seolah tidak mendengar teriakan orang yang sudah berdiri didepannya.

"Ck.. aku tidak mengenalmu hanya hari ini saja, aku tahu apa dan bagaimana kamu. Jangan menyembunyikan sesuatu padaku," ucapnya pada Huang Bao yang juga sebenarnya adalah sahabatnya sedari kecil.

"Sedari tadi aku menunggumu untuk mengatakannya padaku, tapi sepertinya itu tidak akan terjadi membuat kesabaranku hampir habis. Katakan padaku, apa itu?" Tambahnya lagi.

"Mmmm...." Tetua Bao berpikir apakah ia akan memberi tahu atau tidak.

"Lain waktu.. aku akan memberitahumu," ucap tetua Bao tersenyum.

"Apa gadis kecil itu sudah sadar?" Tetua Bao kembali bertanya

"Siapa gadis itu? dimana kamu menemukannya? dan kenapa kamu membawanya kemari bukan kerumahmu sendiri?"

"Nanti, aku akan memberitahumu semuanya setelah aku sudah yakin, aku hanya ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu, apakah dia sudah sadar?"

"Belum, sejak kamu membawanya kemari, ia belum sadarkan diri."

"Aku ingin melihatnya," ucap Huang Bao beranjak meninggalkan tumpukan buku buku yang sudah menggunung, berjalan menuju kamar tempat gadis itu berada.

Langkah demi langkah yang diambilnya mengingatkannya tentang kejadian kemarin.

flashback on

Saat ia baru saja kembali dari hutan terlarang, berita tentang pengawal Bai Xue, tetua You dan beberapa orang lainnya yang sedang menuju hutan terlarang memasuki telinganya. Panik dan khawatir, untung saja ia masih memiliki kertas teleportasi, jadi setelah mengambil ramuan yang dibutuhkan ia segera merobek kertas itu untuk membawanya ketempat yang ingin dituju. Tempat itu merupakan lokasi yang tak jauh dari gubuk tua disebelah utara hutan terlarang yang tampaknya sekarang sudah dikepung oleh beberapa orang. Tetua You dan pengawal Bai Xue juga berdiri disana. Mendarat agak jauh dari gubuk bukan tanpa alasan.... Semua hal yang diprediksikan sebelumnya benar benar terjadi didepannya, untungnya ia sudah mempersiapkan segalanya.. mengangkat tangannya menaburkan beberapa bubuk sihir sambil mengucapkan beberapa mantra, ketika mantra selesai semua menjadi beku, dedaunan berhenti membuat suara gemerisik, angin berhenti berhembus, tak ada makhluk yang bisa bergerak seolah waktu berhenti saat itu juga.  Walau hanya sepersekian detik namun itu sudah sangat membantunya, menyelinap kedalam gubuk tanpa ada yang tahu, memaksa gadis manusia itu menelan ramuan yang dibawanya, namun hal yang tak terduga terjadi, gadis manusia itu masih memiliki kesadarannya, terbukti dengan tatapan dingin yang terpatri dimatanya seolah berkata "apa yang kamu lakukan padaku", meskipun tak bisa bergerak namun tatapan itu membuktikan bahwa bubuk sihirnya tidak berfingsi secara sempurna pada gadis manusia itu.

Huang bao kemudian memukul tengkuk gadis itu agar kehilangan kesadaran dan tidak mengganggu hal yang akan dilakukannya.

Namun bahkan sebelum gadis itu kehilangan kesadaran sebuah tanda samar muncul dikeningnya tepatnya diantara alisnya, tanda dengan cahaya samar kemudian segera menghilang bersamaan dengan kesadaran gadis itu yang juga ikut menghilang.

Tanpa berpikir panjang, kertas teleportasi yang tersisa ditangannya segera ia robek dan membawanya keruangan yang sekarang ada dihadapannya.

Flashback off

Ia benar benar tidak tahu apa yang akan terjadi pada gadis itu, jika ia terlambat sedetik saja.