webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
155 Chs

152. Merindukanmu...

" tapi hati gue cuma buat dia. "

" basi Lo. ayolah temenin gue. ga asyik gue Dateng ke seminar gituan sendirian. come on man, cuma 2 hari. sapa tau bidadari pujaan Lo nyasar di Bandung.heheh..."

" ok deh cuma 2 hari ya. "

" nah...gitu dong. "

Arul dan Irvan berangkat juga ke Bandung. Sebenarnya Arul malas, tapi bener juga kata Irvan sapa tau Dia bisa refresh otaknya dan bisa sedikit melupakan Risya. Arul dan Irvan menginap di Hotel Ibis Bandung. sekaligus acara seminar besok juga disana.

Sampai di Hotel, Arul langsung membersihkan diri, dan istirahat. tapi otaknya selalu saja memikirkan Risya. terlintas saat bulan madu di Pantai Carita.

" kamu sedang apa Sya? apa kamu nggak merindukanku? aku kangen banget sama kamu. " Arul mencoba untuk memejamkan mata, namun bayangan wajah Risya selalu menari-nari di pelupuk matanya.

" Bunda....bunda...bunda.." teriak Chaca dalam tidurnya. Risya langsung berlari ke kamar Chaca dan membangunkan putrinya.

"ada apa Ca, kamu mimpi buruk ya Ca?" tanya Risya sambil mendekap Chaca agar tenang.

"I-Iya Bun..Bun..hiks..bunda..hiks..." Chaca masih menangis dipelukan Risya.

"Sudah jangan nangis. kan itu cuma mimpi sayang. udah ya. bunda disini nemenin Chaca. ayok Bobo lagi sayang. "

"Iya bunda. "

Risya menemani Chaca dikamarnya.

"Bunda jangan tinggalin Chaca ya. Chaca takut sendirian. "

"Iya sayang. bunda akan nemenin Chaca disini. Chaca bobo ya." jawab Risya sambil mengusap-usap punggung Chaca.

"Bunda...Chaca tadi mimpiin Om Arul bunda. Chaca kangen sama Om Arul, kapan Chaca bisa ketemu lagi sama Om Arul ya Bunda?"

"Deg"

Jantung Risya tiba-tiba berdegup kencang ketika nama Arul disebut. Risya bahkan susah payah memendam kerinduannya pada Arul, berusaha sekuat tenaga Risya mencari kesibukan dalam pekerjaannya agar bisa melupakan nama itu dari pikiran dan hatinya. kini malah anaknya yang mengingatkannya.

" Sayang...Om Arul pasti baik-baik saja. kamu doain aja ya. Om Arul pasti bahagia sama Dio dan mamanya. "

" Tapi tadi Chaca mimpi Om Arul dan Bunda berpelukan tapi tiba-tiba ada yang mukul kepala Om Arul pake batu sampe Om Arul jatuh di pelukan Bunda. trus berlumuran darah. bunda nangis keras banget. aku nggak bisa nolongin Om Arul. "

"Deg.."

Hati Risya jadi ikutan cemas dengar cerita mimpi Chaca. tapi Risya nggak mau menunjukannya pada anaknya.

"Sayang...itukan cuma mimpi nak. mimpi itu bunganya tidur. mungkin tadi Chaca lupa berdoa ya? jadi mimpi buruk. sekarang Chaca berdoa ya. Semoga Om Arul dan keluarganya baik-baik aja dimanapun mereka berada. Ok ??"

" iya bunda, Chaca akan selalu berdoa buat om Arul dan Kaka Dio. "

" pinter cantiknya bunda. sekarang bobo ya. jangan lupa berdoa. "

Setelah Chaca tidur, giliran Risya yang gelisah memikirkan mimpinya Chaca. Risya lalu bangkit dan mengambil air wudhu. Risya Sholat 2 rakaat untuk mengatasi hatinya yang terus gelisah memikirkan mimpi Chaca tentang Arul

" Ya Allah, mungkin tidak pantas hamba

berdoa untuk mantan suami hamba, Arul. tapi hati ini sangat gelisah ya Allah. seharusnya hamba tidak boleh memikirkan suami orang. ampuni hamba ya Allah. tapi hamba mohon, semoga kak Arul dan keluarganya selalu sehat dan selalu dalam lindunganMu ya Robb. Hanya padamu hamba memohon dan berserah diri, Aamiin...ya Robb.

wahai Robb pembolak balik hati, hamba memohon bantulah hamba melupakan sosok kak Arul dalam hidup hamba. kuburlah cinta dalam hati hamba untuknya. hamba tidak ingin menjadi perusak rumah tangga orang lain ya Allah. tolong bantu hamba melupakannya, dan jagalah selalu dia ya Allah dalmam setiap lnangkah hidupnya, Aamiin...Aamiin...ya Robbal'allamin."

Risya berdoa sambil menitikkan air mata, entah mengapa setelah mendengar mimpi Chaca, Risya jadi semakin merindukan Arul. tapi Risya sadar, Arul sudah memiliki kehidupannya sendiri. Dia sudah bahagia dengan keluarganya, salah jika dia masih merindukan Arul. apalagi Arul adalah suami orang sekarang. sampai akhirnya Risya terlelap.

Pagi harinya Risya sudah bangun pagi, Dia harus menyiapkan Presentasi untuk Seminar nanti siang. dan juga menyiapkan sarapan buat Chaca, mengantarkan sekolah Putri kecilnya ke Sekolah Full Day School. ya Chaca memang di sekolahkan Risya di TK Harapan Bunda dan mengambil kelas Full Day School yang pulangnya sampe sore bersamaan dengan Jam kerja Risya. Jadi Risya tenang karena Chaca ada yg menemani di Sekolah sekalian Chaca juga diajarkan mengaji dan B.Inggris. Walaupun Risya harus membayar mahal sekolah Chaca tapi Risya sangat bersyukur selain Chaca diberikan pelajaran sekolah, Chaca juga dididik mandiri dan disiplin. di Sekolah Chaca juga wajib tidur siang dan belajar. Setiap hari Chaca selalu membawa baju ganti, peralatan mandi, susu dll di dalam tasnya. juga bekal makan atau cemilan. Karena itu Risya selalu bangun sebelum subuh, biar dia bisa sholat tahajud dan menyiapkan semua kebutuhan putri cantiknya. Risya akan mengantar Chaca ke sekolah sebelum dia berangkat ke kantor.

Di Hotel..

Arul masih melihat pemandangan kota Bandung dadi balkon kamarnya. sambil menyesap kopi dan roti bakar khas Bandung.

Sya...apa kamu ada disini??

kenapa hatiku berdebar sejak pagi, seakan mampu merasakan keberadaanmu. Apa serindu itu aku padamu. sampe jantungku berdebar-debar sejak pagi. bathin Arul sambil menyesap kopi buatannya. berharap bisa mengurangi sedikit kegelisahan hatinya.

tok...tok...tok

"Rul...kamu sudah bangun?" tanya Irvan dari balik pintu.

" sudah Van, masuklah.." Arul membukakan pintu untuk Irvan

" kok kamu belum siap2 sih rul ? " tanya Irvan kembali ketika melihat Arul masih menggenakan baju Koko dan Sarungnya.

" Tenang Van, aku cuma tinggal ganti baju aja kok. lagian Semangat amat kamu baru juga jam berapa?"

" Iya Rul, soalnya dari yang aku dengar. nanti yang bawain Seminar itu Bu Adlina, Dia seorang Eksekutif Marketing di bidang IT, dan nilai Plusnya dia sangat cantik Rul. "

" Dasar lo Van, baru juga kabar burung. ya kalo beneran cantik dia juga belum tentu mau sama lo. hahahaha" goda Arul

" Sial lo Rul. bukannya dukung gue biar ga jomblo lagi. malah doain jelek. dasar teman nggak ada akhlak Lo. "

" Hahaha...makannya jangan jomblo kelamaan nanti kamu nggak bisa ngerasain surga dunia Lo. "

" Kaya yang ngomong gandengan aja. yang ngomong juga jomblo akut kalie."

" tapi minimal gue dah pernah nikah, dah merasakan surga dunia. nggak kaya Lo. ntar senjata Lo karatan lagi.hahahah..."

"sialan Lo Rul emang besi bisa karatan." Irvan mengerucutkan bibirnya."

Arul hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya itu. Irvan bukannya nggak laku, tapi hampir 11 12 dengan Arul. Dia pernah disakiti oleh mantan tunangannya yang selingkuh di depan matanya. bahkan sampai berhubungan badan di Apartemen tunangannya itu dan Irvan melihatnya sendiri, tunangannya begitu menikmati percintaannya dengan lelaki lain. padahal Irvan berusaha menjaga kesucian tunangannya yang sangat dicintainya itu. tapi ternyata usahanya sia-sia saja. karena di depan matanya tunangannya malah asyik bercinta dengan pria lain. Hancur sudah harapan dan impiannya. padahal dia akan menikah 2 bulan lagi dengan tunangannya.