webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
155 Chs

119. Tak Lagi bersama ( bagian 3 )

" Tapi semua sudah terjadi pah. tidak ada gunanya lagi disesali. Papah tau walaupun mereka sudah menikah mereka masih menjaga jarak agar tidak sampai hamil. hingga mereka mendapat restu dari kedua orang tua mereka pah. jangan siksa mereka lagi pah. "

" hiks...hiks....pak Harso tiba-tiba terisak, karena merasa lelah memendam emosi yang tertahan. hatinya seperti ditusuk dengan belati. perih didadanya sudah tidak tertahankan lagi. Dia merasa menjadi orang tua yang gagal mendidik anaknya. anak yang dibesarkan dengan kedisiplinan agar menjadi orang yang sukses, kini menusuknya dari belakang. Risya tidak tau apa impian terbesar seorang ayah. yaitu menjadi wali nikahnya, disaat dia telah sukses dalam karirnya. Dia akan dengan bangga menyerahkan tangan Risya kepada suaminya. Dia ingin menjadi orang yang menjabat tangan suami Risya saat mengucapkan ijab qobul dan janji setia pernikahan. Dia ingin menyelenggarakan pesta pernikahan anak perempuan satu-satunya dengan sangat meriah. mengantarkannya duduk di pelaminan. dengan laki-laki mapan pilihannya. Namun impian dan harapannya kini telah hancur berkeping-keping. Risya memilih menikah diam-diam dengan Arul yang lebih rendah gajinya dari Risya. Arul yang seorang playboy seperti dirinya. hal yang ditakutkan adalah jika nanti Arul bosan dengan Risya dan dia akan mencari wanita lain. Risya pasti akan tersakiti hatinya. apakah anaknya tidak mengerti. Playboys tetaplah Playboys. itu menurut pandangannya. apalagi dunia rumah tangga tidak semudah saat pacaran. Pak Harso begitu takut anak gadisnya akan tersakiti. Tangis pak harso semakin keras ketika dia dan semua anggannya terpatri dihati. itulah kenapa pak Harso meminta Arul untuk menunggu hingga 5th. agar dia bisa menilai seberapa seriusnya Arul mencintai Risya. Semua dilakukannya hanya demi melindungi Risya anak gadisnya agar tidak jatuh kepada orang yang salah. Namun semua usahanya sekarang menjadi sia-sia. Anak gadisnya sendiri yang menikamnya dari belakang. anak gadis yang selalu di lindunginya dari setiap laki-laki yang ingin mendekat padanya, kini justru menikah diam-diam tanpa memperdulikannya apalagi meminta restu darinya. dan bahkan anak laki-lakinya ikut membantu mendukungnya dan menjadi wali adiknya. haknya menjadi wali telah di rebut oleh anak lelakinya. Dan saat ini pak Harso merasa hancur sehancur-hancurnya. dikhianati dan merasa tidak berarti lagi untuk kedua buah hatinya. Risya dan Darma seolah menganggapnya tidak ada, menganggapnya sudah mati. rasa yang sungguh menyakitkan baginya. selain mempertahankan egonya apa lagi yang dimilikinya saat ini.

Baru kali ini Darma melihat papahnya begitu terpukul dan tidak berdaya sampai menitikan airmata. dimana papahnya yang selalu di segani selama ini. dimana papahnya yang galak dan berwibawa. yang dilihatnya adalah laki-laki tidak berdaya yang sedang meratapi nasibnya.

" Pah...maafkan Darma sudah membuat papah terluka. Darma minta maaf pah. " Darma memeluk papahnya dan ikut menangis. Dia baru sadar ternyata papahnya begitu terluka. Bu Sari yang melihat itu hanya mampu menangis di sudut kamar. membiarkan suami dan putranya saling menyesali mengungkapkan perasaannya.

*******

Risya menggeliat mencoba bangun dari tidurnya. Dia merasakan ada tangan kekar yang memeluk pinggangnya. Dilihatnya Arul sedang tidur lelap. Risya melihat wajah Arul yang begitu tenang saat tidur. menyentuh wajah suaminya yang lebam-lebam karena perlakuan papahnya. hati Risya terusik perih. Risya begitu sangat berdosa melihat wajah suaminya babak belur. Dia mendekatkan bibirnya ke wajah lebam suaminya, mengecupnya lembut di setiap wajah suaminya yang terluka.

" Hm..." desah Arul dalam tidurnya menikmati ciuman lembut istrinya. dan perlahan membuka matanya dan tersenyum bahagia. Namun dilihatnya dang istri menciumnya dengan menitikkan airmata.

" hey...mutiara siapa ini?" Arul mengambil genangan putih bening di pipi sang istri.

" apa kamu terpaksa menciumku sayang ?" tanya Arul cemberut berusaha menggoda istrinya.

Risya tersenyum dan memukul lengan suaminya. " aku mencintaimu mas." Risya mengecup singkat bibir Arul membuat Arul menjadi ingin lebih.

" aku juga mencintaimu sayang...sangat mencintaimu. " Arul bangun dan menindih tubuh istrinya dan mulai mencium lembut bibir istrinya yang merah merona. bibir yang bagai candu baginya.

" sayang..." Risya mendesah saat Arul mulai memasuki rongga mulutnya dan membelit lidahnya penuh kenikmatan.

" Rul...ceritakan sama mba. ups." mba Mamik yang sudah kepo daritadi ingin bertanya apa yang terjadi pada adiknya. langsung masuk kamar adiknya tanpa permisi. dia lupa kalo adiknya sekarang sudah menikah dan dia harus melihat pemandangan orang dewasa.

" sepertinya...mba salah masuk. maaf...maaf...silahkan lanjutkan lagi. "

Arul tampak kesal dengan kelakuan kakak perempuannya yang kebiasaan tidak ketuk pintu langsung masuk aja. Arul yang tengah dilanda gairah jadi cemberut memandang wajah istrinya yang justru tersenyum.

" hahahah...." Arul jadi ikut tertawa melihat wajah istrinya yang merona.

" kita seperti pasangan mesum yang digrebeg hansip ya dek.hahaha..." Arul tertawa lepas.

" iya ...ya mas..." Akhirnya mereka memilih mandi dan membersihkan diri. gagal sudah ena...ena...nya karena gangguan hansip wanita.

Arul selesai mandi melihat istrinya sudah rapi dan wangi.

" wanginya istri mas.." sambil memeluk Risya dari belakang.

"mas pake baju dulu."

" kenapa? kamu tergoda ya kalo liat mas ga pake baju begini? " Arul malah mencium belakang telinga Risya.

" bukan gitu mas. kita harus pulang. kita harus kerjakan ! tadi bu Yuli telpon dia minta aku segera menghadap karena Mr. Tang udah cari-cari aku sejak kemarin.masalah promosiku ke Jepang mas. "

" Jadi kita kembali siang ini juga sayang?"

" Iya mas. kita harus pulang. "

" ya udah demi masa depan. " Arul lalu melepaskan Risya. bukannya memakai baju, dia malah menarik tubuh Risya ke dalam dekapannya.

" mass..."

" sebelum pulang kita buat memory indah dikamar mas dulu ya sayang. "

" tapi mas aku udah mandi. "

" mas juga udah mandi sayang. nanti kita mandi bersama lagi. " Arul lalu mulai mencium mesra bibir Risya, menyesap, sementara tangan Risya sudah Menggelantung manja di leher Arul dan tangan Arul sudah mulai melepas kancing baju Risya satu persatu. mereka akhirnya sama-sama merasakan kebahagiaan dan kenikmatan di kamar Arul.

" mas sih...jadi mandi lagi deh. "

" gapapa sayang. apa mau mas mandiin? mas masih pengin nih. " goda Arul.

yang langsung di tolak istrinya. " nggak ah mas. nanti kita nggak jadi pulang trus dipecat deh. lanjutin di kontrakan aja ya. " tolak Risya. Arul hanya mampu tersenyum melihat tingkah istrinya yang begitu menggemaskan.

Selesai mandi mereka susah berada di ruang keluarga dan hendak berpamitan dengan mbak mamik dan pak safei.

" Pah, mbak, kami pamit ya. "

" lo kok mau pamit aja. kamu belum cerita ke mbak lo masalah semalam?"

" lain kali aku cerita. ini udah da panggilan tugas mba. Risya harus segera berangkat ke Jepang. dan aku juga akan menyusul kemudian. " jawab Arul

" hebat kamu Risya, di promosiin ke Jepang. " mba Mamik mengacungkan jempotnya pada Risya.

" Sebenernya masih 6 bulan lagi mba. tapi tadi mendadak di telpon harus berangkat dalam bulan ini. " balas Risya.

" kamu juga berangkat Rul?"

" aku setelah Risya mba. karena memang nggak bisa bareng. kebutuhan disana untuk bagianku tidak semendesak bagian Risya. " jawab Arul. sementara pak safei hanya mendengarkan tanpa memperdulikan percakapan mereka

" kapan kamu pulang Ris?"

" 6 bulan kok mba. "

" ok setelah 6 bulan kita persiapkan pernikahan kalian, ya kan Pah. " mba Mamik berusaha bertanya pada pak Safei namun tidak dijawab oleh pak Safei dan malah melangkah pergi.

" Pah, maafkan Risya. Risya pamit ya pah. " Risya memegang tangan pak safei dan mengecupnya.

Pak safei hanya mengangguk tanpa bicara sepatah katapun. diikuti Arul yang berpamitan pada pak Safei dan mba Mamik.

" mba aku pamit ya. " Risya memeluk mba Mamik

" hati-hati ya di jalan. telpon mba kalo ada apa-apa. "

" iya mba makasih."

" aku pamit ya mba. "

" iya. jangan lupa jaga Risya baik-baik ya. kamu nggak usah khawatir. mba yang akan urus pernikahan kalian nanti. "

" iya mba makasih. "