Risya mendekatkan dirinya pada Arul. Dia menyentuh pipi Arul yang putih dengan sangat lembut, lalu punggung tangan Risya menyentuh leher dan dada Arul. Arul menggeliat sesaat. Risya lalu memberikan ciuman kecil di bibir Arul. "selamat pagi sayang. " ucap Risya lalu bangun dari ranjang tapi dia merasakan sakit diarea kemaluannya.
" Aduh....sakit banget. " pekik Risya yang langsung membuat Arul meloncat bangun
" Kamu kenapa sayang ? apanya yang sakit ? tanya Arul sambil mengucek matanya.
" Ini mas aku measa sakit di sekitar bawah perutku. " ucap Risya malu.
Arul jadi merasa bersalah karena perbuatannya semalam membuat Risya jadi kesakitan sekarang.
" Maaf ya sayang. aku jadi buat kamu kesakitan. " kata Arul penuh penyesalan.
" Nggak papa mas. "
" Kamu mau apa biar aku bantu. " Arul ingin membantu istrinya karena merasa sangat bersalah.
" Aku mau mandi mas mau Sholat tahajud." kata Risya
" ya Udah mas gendong kamu ya. sekalian kita mandi bersama. " ledek Arul
" Ihh...mas..." Risya memukul dada Arul
Arul lalu menggendong Risya ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Dia menempatkan Risya di bath tube dan menyalakan shower air hangat agar bisa mengurangi rasa sakit yang di derita istrinya.
" kamu benar-benar sangat menggoda sayang. adikku mulai bangkit kembali nih. " bisik Arul yang membuat Risya tersenyum.
" Mas mau lagi? " tanya Risya sambil tersipu malu.
" Mau tapi mas ga tega melihat kamu kesakitan lagi nanti. " kata Arul jujur.
Risya tersenyum. ternyata Arul benar-benar mencintainya sehingga sangat peduli pada keinginannya dan nggak mau menyakitinya.
" Kita sholat dulu ya mas, habis sholat nanti kita lanjutkan lagi. " balas Risya sambil tersipu malu.
" Tapi apa kamu nggak sakit nanti. Mas ga mau nyakitin kamu sayang. mas akan nunggu sampe kamu siap. "kata Arul sambil mengecup kening Risya.
" Kan tadi malem baru pertama mas makannya sakit banget. kalo udah kedua dan ketiga katanya udah nggak sakit lagi. "
" kata siapa sayang ?"
" kata bu ustadzah kemarin waktu kita konsultasi. " jawab Risya jujur.
" Benar begitu? " mata Arul lalu berbinar penuh semangat.
Arul menggendong Risya keluar dari kamar mandi. mengambilkan baju ganti untuk Risya dan mengeringkan rambut Risya seperti seorang ibu yang habis memandikan anak balitanya.
" Apa masih sakit sayang?" tanya Arul khawatir
" udah enakan kok mas. apalagi waktu kamu kasih minum aku teh jahe hangat. udah mendingan. "
" yuk kita sholat. "
Arul dan Risya melaksanakan sholat tahajud. disambung dengan dzikir. Risya memilih membaca Al-Quran yang diberikan Arul sebagai mahar.
Arul terpesona dengan suara Risya yang begitu indah membacakan ayat-ayat suci Al -Quran. hingga adzan subuh tiba Risya baru menghentikan bacaannya. lalu melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan Arul. Arulpun tak kalah bagus bacaannya dari Risya. hingga Risya menitikkan airmata ketika Arul membacakan surat Ar-Rahman yang begitu indah. Risya jadi semakin jatuh cinta pada Arul.
Selesai sholat Risya mencium tangan Arul dan Arul mengecup kening Risya. lalu Risya seperti biasa menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.
" suara kamu sangat indah Mas. aku sampai menitikkan airmata mendengarnya. "
" suara kamu juga indah sayang. aku sangat beruntung mendapatkan istri sholehah sepertimu yang pandai membaca Quran. "
" aku masih belajar mas. belum begitu pandai. aku juga sering salah baca. tajwid ku juga masih salah kadang. "
" aku juga sama sayang. nanti kita belajar sama-sama ya. " kata Arul.
" ajari aku ya mas. " pinta Risya manja.
" ya nanti kita belajar sama-sama. "
" iya terima kasih ya mas."
" sama-sama sayang. "
" Mas mau minum kopi atau teh? biar aku bikinin. trus mas mau sarapan apa?"tanya Risya lembut sambil bergelayut manja dipangkuan Arul.
" Duh ini istri mas manja banget si. mau bikinin kopi apa mau minta jatah nih? " tanya Arul sambil mencubit pipi Risya yang cubby.
" habis mas ga jawab si." Risya manyun
" ya udah kopi aja deh sayang mas masih agak ngantuk sebenernya. kepala mas sedikit pusing. "
" Mas kalo ngantuk tidur aja mas. mumpung kita masih cuti. mas puas-puasin istirahat. udah tidur sana. "
" Gimana mas bisa tidur kalo deket kamu terus begini. " ucap Arul sambil mengedipkan mata.
" Ya udah aku janji nggak ganggu mas. mas istirahat aja aku keluar dulu mau belanja mau masak sarapan buat mas ya. " ucap Risya lembut sambil mengusap pipi Risya.
" Mas Anter aja kalo kamu mau belanja. "
" Ga usah mas. aku bukan anak kecil lagi kok. "
" tetep mas khawatir. istri mas kan cantik, nanti digodain lagi. "
" ih...mas gombal banget deh. pagi-pagi udah gombal. " seru Risya tapi tetep aja wajahnya jadi merah.
" emang ga boleh gombalin istri sendiri. daripada mas gombalin istri orang lain gimnaa hayooo ? Ini bukan gombal tapi memuji istri. bukankah Rosulullah juga mengajarkan kita untuk sering-sering memuji pasangan untuk memupuk rasa cinta kita. Dan sebaik-baik suami adalah yang berlaku baik pada istrinya. Mas sayang banget sama kamu. "
" Iya aku tau mas. aku juga sayang banget sama Mas. "
" Mas kita sarapan roti aja ya. ada di kulkas aku bakarin sama aku bikinin kopi panas ya. aku khawatir kalo mas mau ikut berbelanja. nanti mas tambah pusing kepalanya. nanti habis sarapan aku temenin mas istirahat. kalo mas mau makan lagi kita pesen restorasi aja. biar kita nggak kemana-mana. "
" Ya udah terserah kamu aja sayang. yang penting harus selalu ingat. kamu nggak boleh kemana-mana tanpa seijin mas, ok. "
" Siap Bos. "
Risya beranjak ke dapur hotel membuatkan Arul sarapan pagi dan kopi hangat llu mengantarkan sarapan ke sofa.
" Mas sarapan dulu. mumpung anget nih. "
Arul lalu bangun dan menyeruput kopi buatan Risya. " enak banget nih kopi buatan kamu sayang. roti bakarnya juga enak nih. " kata Arul sambil mengunyah makanannya.
Arul memakan 3 potong roti bakar dan segelas kopi. " mas habisin rotinya tinggal 1 sayang kalo nggak dihabisin. " kata Risya
" buat kamu sayang."
" aku dah kenyang mas. aku dah makan 2 tadi. aku nggak mau gendut. " kata Risya
" Ya udah mas habisin nih. beneran kamu dah kenyang. "
" iya habisin aja mas. "
Arul lalu memghabiskan roti bakarnya. mereka lalu melihat televisi. kebetulan acara pagi siraman rohani. Arul duduk dibelakang Risya sambil memeluk Risya. sementara dia bersandar pada sofa. Risya bersandar di dada Arul.
" Sayang 2 hari lagi kita mulai masuk kerja. kita ngontrak aja ya di kota. atau kita ambil perumahan aja gimana?" tanya Arul
" Tapi kita belum habis kontrak 2 th kan mas. apa boleh kita tinggal di luar. lagipula apa teman-teman ga curiga. kalo mereka sampe tau dan lapor ke papah gimana?"