" Ya Allah andai aku bisa menghentikan waktu. aku ingin saat ini waktu berhenti. agar aku dan mas Arul bisa terus bersama seperti ini. saling mencintai satu sama lain, Aamiin."
Risya begitu kagum dengan kasih sayang suaminya. Dia lalu mencium pipi suaminya itu dengan lembut yang membuat Arul kaget.
" muach.....ini sebagai tanda terima kasihku padamu mas. makasih ya udah selalu menjagaku. " ucap Risya tulus.
" Cuma sini doang. nanti yang satu iri lo. " ucap Arul sambil menunjuk ke pipi yang satu lagi.
" ihh...kamu tuh ya mas dikasih hati minta jantung. " kata Risya tersenyum lalu mencium pipi Arul yang 1 lagi.
" nah itu baru Adil. " jawab Arul penuh kemenangan.
" udah mas. nanti kamu cape mijitin aku terus. udah gak sakit lagi kok. "
" Ya udah mas ganti baju dulu ya. "
" tunggu mas."
" kenapa? "
" Mas duduk aja disini. biar aku ambilin bajunya. "
Arul kembali duduk di sofa. dia ingin tau apa yang ingin dilakukan istrinya.
" kok lama sayang Ambil bajunya? "
" Iya sebentar mas...sabar dikit kenapa sih. " ucap Risya. Memang dikamar hotel yang super mewah dengan ukuran hampir 100m itu terdiri dari ruang tamu, kamar, dapur, ruang keluarga. bisa dibilang seperti apartemen atau perumahan deh.
Arul merebahkan dirinya di Sofabed yang nyaman itu. Dia sangat lelah, seharian beraktivitas dan menyenangkan hati istrinya. Dia sangat bahagia dan bersemangat sehingga tidak merasa cape dari tadi. baru saat ini dia merasa cape. Dia memejamkan matanya sebentar sambil duduk bersandar di sofa. Tiba-tiba Dia merasakan ada yang membuka kancing bajunya satu per satu. Arul membuka matanya dengan malas.
" Mas ganti baju dulu kalo mau tidur. " bisik Risya dengan lembut.
" Maaf sayang aku ca..." belum selesai ucapannya terhenti karena bibirnya sudah disambar oleh bibir Risya yang langsung menciumnya.
" Mas...ijinkan aku melayanimu malam ini. aku ingin membuatmu bahagia malam ini Mas. " kata Risya dengan nafas terengah-engah sehabis mencium Arul tadi, mukanya memerah menahan gairah yang mulai terasa. Dia ingin membuat suaminya bahagia sampai dia berpenampilan layaknya seorang wanita penggoda. Dia memakai lengrie yang dibelikan suaminya lagi. tangannya masih berada di baju suaminya. melepas kancingnya dengan sangat lambat. dadanya bergemuruh. Dia sebenarnya malu sekali. tapi tujuannya hanya ingin membahagiakan suaminya. dan itu ibadah. Dia ingat kata pak Ustad.
Arul sangat terkejut dengan tingkah nakal istrinya itu. Dia tidak menyangka istrinya berinisiatif menggodanya seperti itu.
" sayang...kamu menggodaku. " Arul lalu mencium bibir Risya dengan kasar dan tidak sabar. Gelora hati yang ditahannya sejak tadi kini bangkit kembali. apalagi melihat penampilan Risya yang begitu menggoda. Cuma Gay saja mungkin yang tidak akan tergoda dengan penampilan istrinya itu. Dan Arul adalah lelaki normal.
Arul terus melumat bibir Risya dengan kasar, mengulumnya, menjelajahi setiap rongga mulut Risya dengan lidahnya hingga menimbulkan suara decakan yang panas ketika bibir mereka beradu.
" Mas...oh..." Risya terus mendesah ketika Arul mulai mejelajahi lehernya dengan lidahnya. merasakan kenikmatan yang tiada tara.
" aku akan membawamu ke langit ke 7 sayang. " bisik Arul disela-sela ciumannya.
" bawa aku kemanapun kau mau Mas. " balas Risya yang sudah terbuai dengan hasrat birahinya.
Arul mulai membuka outer lengrie Risya dan melemparnya ke lantai. Arul melihat tubuh Risya sesaat. membuat wajah Risya memerah. Arul lalu menggeser tali lengrie Risya dan mengecup pundak Risya lembut. membuat Risya terbuai dalam kenikmatan. Tangan Arul lembut mulai menyentuh daerah sensitif Risya. membuat Risya menggelinjang. Arul sengaja membiarkan Risya menikmati setiap permainannya. Dia begitu sabar dan lembut. Arul mulai menyentuh payudara Risya yang sudah membusung. Diciumnya puting payudara Risya dengan lembut dan memainkannya. membuat Risya terus meracau nikmat.
" Oh..mas...akh...sayang...oh...mas. ini nikmat...oh..tidak...mas..oh..." Risya terus meracau penuh kenikmatan membuat Arul semakin bergairah menyentuhnya.
" sayang mas tidak tahan lagi. apa mas boleh masuk?" tanya Arul dengan nafas terengah-engah.
" Iya mas. masukin aja. kita udah halal kan mas. " jawab Risya pasrah.
Arul tersenyum mendengar kata-kata Risya dan langsung menghujankan kejantanannya yang sudah siap tempur ke tubuh Risya..
" aaakh....sakit Mas...pe..lan...pe...lan. " teriak Risya menggelinjang sambil menjambak rambut Arul.
" Iya maaf..mas tadi benar-benar nggak tahan. mas akan pelan kok. gimana sekarang ? " Arul memacu kejantanannya dengan pelan-pelan. membuat Risya merasakan kenikmatan kembali.
" udah enak ma..s ini. auuu..."
" ini baru sedikit sayang yang masuk kamu udah keenakan. " ledek Arul.
" iya dikit aja mas. nanti kalo masuk semua sakit.. "
Arul mencabut kejantanannya dan memasukan lagi berulang-ulang hingga Risya siap menerima miliknya. arul menekannya dengan lebih kuat.
" Aaaakh....Massss.." Risya berteriak sangat keras dibarengi suara sobek di daerah kemaluannya. darah segar keluar dari sana.membuat Risya menitikkan Airmata sementara Arul justru merasakan kenikmatan yang tiada tara.Arul terus memacu kejantannannya. mencari kenikmatan ditubuh istrinya. " sayang...oh.. ini nikmat sekali sayang...oh..." Arul terus meracau sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
" Cintaku.. aku sangat mencintaimu....oh...enaknya...oh..ayo terus...sayang...jepit terus...oh.." Arul lalu mencium bibir Risya dan tangannya terus meremas payudara Risya. Risya yang tadi merasa kesakitan malah jadi merasakan kenikmatan. Sampai akhirnya Arul mencapai klimaksnya namun segera. mencabut kejantanannya dari tubuh Risya dan mengeluarkannya di luar.
" maafin aku sayang. aku tak bisa menahan diri. " kata Arul sambil Ambruk diatas tubuh Risya.
Risya membelai rambut Arul mesra. " nggak papa sayang aku juga nggak bisa menahan diri. yang penting kamu bahagikan malam ini?. " tanya Risya mengecup kening Arul.
Arul tersenyum
" sangat...aku sangat bahagia. I love you. Arul memeluk tubuh Riaya erat.
" I love you too Mas. "jawab Risya membalas pelukan Arul.
Risya dan Arul sangat bahagia. mereka merasa sudah memiliki satu sama lain. tapi mereka masih harus menjaga supaya Risya tidak hamil dulu. karena pernikahan mereka masih belum direstui kedua orang tua mereka. Jiwa muda mereka akhirnya tidak mampu untuk mengikuti komitmen mereka untuk tidak saling bersentuhan sebagai suami istri.
Akhirnya mereka tertidur karena kelelahan. sambil berpelukan. Risya dan Arul merasa sangat bahagia. jadi beginikah indahnya berjima secara halal.
*******Keesokan harinya Risya terbangun. Dia merasa kaget karena berada dipelukan seseorang. Dia langsung bangun dan melihat Arul yang tidur terlelap disampingnya. Dia mengingat kejadian kemarin. lalu menepuk jidatnya sendiri
" Ya Allah aku lupa kalo aku sudah menikah. "
Risya lalu memandang Arul yang masih tertidur lelap. mengingat kejadian tadi malam. Risya jadi merona, apalagi ketika dia melihat ke arah suaminya yang bertelanjang dada dan banyak sekali kissmark di leher, dada dan di bagian lain. Risya jadi tambah tersipu malu.
Dia lalu melihat disekeliling kamarnya. bajunya dan baju Arul bertebaran dimana-mana. Risya melihat dirinya sendiripun tidak memakai sehelai benangpun. Risya memandang Arul dengan lembut. " ternyata dia seperti pangeran tampan saat tidur." batin Risya.