Terlelap

Aya menatap keluar jendela. Dunia yang sangat cerah, sangat berbeda dengan dunia yang dilihatnya sebelum mengalami kecelakaan. Hari itu terasa sangat dingin dan menakutkan. Namun hebatnya Tian membuat harinya terasa sangat hangat.

Jika Aya disuruh memilih, Aya tidak ingin kembali lagi di hari itu. Hari dingin itu adalah salah satu hari yang menakutkan bagi Aya.

Aya cukup menyukai harinya yang sekarang. Harinya yang sekarang terasa sangat hangat dan normal. Itu sangat cukup bagi Aya. Namun otak Aya kembali berjalan, pada mimpi yang di dapatkannya saat Aya koma cukup panjang kemarin.

Aya memegang syal yang melingkar indah di lehernya. Meskipun tidak lagi dingin, syal ini Aya kenakan karena Aya merasa ada Tian di sini saat ini. Dengan begitu, Aya merasa berani untuk memutar kembali ingatan mimpinya kemarin.

*