webnovel

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
220 Chs

Bab 141: Lagu Cinta

"Hm, itu juga," kata Renji. "Aku lebih tertarik hidup sehat dan banyak tidur kalau sudah selesai bekerja."

"Dan karena mesum juga, jadi membutuhkan seks beberapa kali dalam seminggu," tukas Ginnan sebal.

"Haha... Ya, itu benar."

"Aku harus tahan banting jadi pasanganmu," kata Ginnan. Lalu sengaja menenggelamkan wajahnya di perut bersekal Renji. "Aku mencintaimu, Ren. Sangat-sangat mencintaimu dan tidak takut mengatakannya."

"Bagus, setidaknya sekarang padaku," kata Renji. "Nanti katakan juga kepada orang lain. Semuanya. Aku penasaran kapan akan terjadi."

"Bodoh... Kau saja tidak pernah melakukannya," kata Ginnan. Kesal. Tapi kemudian tertawa. "Ya ampun... Aku menangisi apa sih. Bagaimana jika kau mendengarkan sedikit permainan gitarku? Bukan lagu sih... Tapi aku bisa membawakan instrumen."

"Hm, boleh..." kata Renji lalu duduk ambal balkon dengan menuliskan beberapa kata juga di sana. "Tapi aku juga tidak menolak kalau ada lirik yang kau nyanyikan juga."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com