"Tidak apa."
Tatapan Hiro meredup melihat kegigihan di wajah Ginnan. Hatinya sakit—yah walaupun mereka sering bertengkar juga kalau bertemu—tapi dia tak pernah bercanda dengan niat ingin membantu Ginnan di dalam pekerjaannya.
Ginnan bukannya tak pernah tahu tentang ekspresi di wajah Hiro. Dia hanya mencoba mengabaikan. Dan semua kenangan itu kini terkubur dalam bersama dengan rencana pernikahannya dengan Renji.
Cincin indah ini. Menjadi saksi. Bahwa mereka akan menjadi satu secara sempurna suatu hari nanti Bukan hanya tubuh atau hati. Tapi juga pengakuan dari dunia ini.
"Kau sedang apa di sana," tanya suara familiar itu.
Ginnan, yang saat itu masih duduk dengan memeluk gitarnya pun menoleh. "Ren, kau bangun..." katanya. Lalu menatap pria yang tetap tampan dengan rambut yang agak berantakan itu. "Apa aku membuat tidurmu terganggu?" tanyanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com