MKC 171
...
Gue ingin banget mendelik kejam ke Jono. Tapi karena gue baru saja pulang dari kajian islami maka gue tidak bisa marah begitu saja di tempat umum.
Karena jujur, dari dalam lubuk hati yang paling dalam gue baru pertama kali melihat sisi lain Jono yang serba perhitungan. Sejak dulu gue enggak pernah melihat Jono bisa sangat perhitungan dengan sesuatu hal. Tapi hari ini gue dibukakan mata kalau kenyataan tidak selama indah seperti di dalam mimpi.
Dan itu juga membuat gue tersadar, kalau suatu hari Jono bisa saja meminta ponsel yang dia berikan ke gue kembali. Sayangnya gue belum siap untuk itu. Tabungan gue belum cukup untuk membeli ponsel baru yang bisa mengakomodasi semua kegiatan sekolah yang saat ini serba online.
"Berapa bu, total pesenan Jono?" tanya gue kepada ibunya Purnomo dengan suara pelan. Tidak lupa gue memberi bonus senyum terbaik gue kepada ibu Purnomo.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com