webnovel

Masa Mudaku Kisah Cintaku

Author: Ningsih_Nh
Urban
Completed · 141.5K Views
  • 314 Chs
    Content
  • 4.8
    10 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Aku jatuh cinta. Cinta terlarang dengan teman sekelas. Seseorang dengan semua perbedaan yang banyak dan sulit. Bisakah aku mempertahankan cinta ini? Tidak banyak angsa pelangi di kelas buaya karena ada satu dua rubah betina dari planet lain yang suka merundung junior mereka. Bukankah itu hal biasa dalam sekolah? Atau masalah utamanya ada pada Anggi sendiri? Bagaimana rasanya setiap tahun berpindah sekolah? Itu adalah yang selalu dirasakan Anggi, ngenes kata orang. Lalu, ketika kamu sudah merasa telah menemukan kehidupan baru dan memiliki beberapa teman yang mengerti dan nyaman akan hal itu. Tiba-tiba kamu harus pindah sekolah lagi? - cover is mine

Tags
7 tags
Chapter 1MKC 1 Suatu Hari yang Begitu

Panggil gue Anggi. Yang nama lengkapnya Anggi Sekar Arum. Yang anaknya sekarang kelas sepuluh di SMK Pertanian dan Peternakan Prembun.

Kamu tahu kan Prembun ada dimana ? Masih wilayah Indonesia kok, di Jawa Tengah pastinya.

Kenapa gue bisa ada di Prembun, daerah entah berantah yang gue sendiri baru denger beberapa hari yang lalu. Saat itu ayah ngumumin ke kita, maksudnya gue sama ibu akan pindah tugas ke Prembun.

Pekerjaan ayah ialah sebagai kepala stasiun yang selalu pindah-pindah tugas. Dan gue sebagai anaknya sudah bosen mendengarnya dan bosen harus ngepak-ngepak atribut gue yang gak seberapa.

Pas SMP aja, gue udah pindah tiga kali. Jadi tiap tingkatan kelas gue beda sekolah dan beda daerah. Kelas tujuh di Tegal. Kelas delapan di Mojokerto. Kelas sembilan gue pindah ke Cirebon. Pas SD jangan tanya lagi lah, males banget cerita. Tujuh kali pindah dalam enam tahun gaes. Entah kota mana aja gue dah lupa. Miris pokoknya.

Jadi lo bisa bayangin kan gimana keadaan gue yang masih remaja harus pindah-pindah sekolah. Capek. Ngejar pelajaran mulu kerjanya dan gak punya temen deket. Temen asyik gue paling tukang parkir di stasiun karena rumah kontrakan deket banget sama stasiun tempat bokap melaksanakan tugas negara. Kadang juga ikut bantu ibu-ibu penjaga kios jualan. Itung-itung cari uang saku sambil nunggu bokap pulang ngantor.

Hari-hari gue gak ada yang special. Impian terbesar gue ialah bisa balik kampung ke Ujung Berung tempat kelahiran ibu. Tau kan tempatnya, masih deket sama Jatinangor Unpad. Gue juga pengen nanti kuliah disana. Tempatnya adem, deket pengajian Aam Gym. Nenek seneng banget tuh dateng ke pengajian beliau.

Adik gue Anggoro Saputra tinggal bertiga sama nenek kakek. Sedang gue diumbar harus mengikuti kemana ayah bertugas. Jahat kan orang tua. Adik cowok gue satu-satunya dapet perhatian seribu persen dari nenek kakek. Nah gue, boro-boro perhatian, udah dibuatin sarapan pagi sama uang saku tiap berangkat sekolah aja udah untung besar.

Yang lebih mengenaskan saat ayah bilang ke orang lain kalau gak bisa melepas gue di desa bareng nenek kakek karena gue ini anak cewek kesayangan yang notabene musti harus dalam jangkauan pengawasan orang tua. Terus adik gue gak perlu gitu?

Dan dimana letak kasih sayangnya kalau gue aja diperlakukan sedemikian hingga tiada terkira sama ayah ibu seenak udel mereka?

Iya sih, gue jadi bisa mandiri. Maksudnya apa-apa sendiri. Subuh ayah udah berangkat ke stasiun. Ibu sudah siap - siap berangkat kerja di bank BRI kecamatan di Purworejo, pulang sudah malem dan biasanya gue juga sudah tidur.

Yah, itulah hidup gue yang datar-datar aja. Gak ada asyiknya. Tiap hari cuman nunggu orang tua pulang kerja sampe ketiduran. Males berteman, jika nantinya pas sudah akrab-akrabnya ditinggal pindah lagi. Kan nyesek banget rasanya.

Kejadian itu gue alamin pas di kelas tujuh, SMP di Tegal lumayan asyik loh. Namanya Tiwi, anaknya baek banget. Rambutnya panjang, kulitnya putih kayak cinderella pokoknya. Kita sudah sahabatan, dan terpaksa pisah ketika ayah pindah ke Mojokerto di Jawa Timur.

Lama-lama kita lost contact gitu, dan hal tersebut membuat gue gak doyan makan tujuh hari. Bagaimana tidak, jaman dulu hape masih jadul. Cuman bisa SMSan, dan jatah uang jajan gue kan gak banyak. Jadi faktor utama gue jauhan sama Tiwi tidak lain karena uang. Kejam banget kan dunia ini?

Maka dari itu, sekarang gue gak mau punya temen deket. Seperlunya aja kalo kenal sama seumuran. Gak usah ngarep, apalagi baper. Cuih, gue cewek miskin yang hapenya masih blackperry kw.

Heloow... ini udah 2019 akhir, mau 2020 bentar lagi. Ayah sama ibu memang pelit banget soal teknologi buat anak cewek satu-satunya ini. Gue kan malu banget kalo pas ada telpon dari bokap apa nyokap, pasalnya hapenya gitu banget. Gue ini anak muda, pengen juga gaul kaya anak - anak lain. Boleh lah ngajarin sederhana, kalo kata orang Solo itu priyatin. Tapi kan, apa gak bisa kasih gue android made in china-an gitu?

Dan mana mau ayah atau ibu gue nurutin keinginan absurd gue ini. Jawabnya selalu buat tabungan biaya kuliah gue nanti. Seriusan, gue juga bukan kategori anak jenius ato pinter yang selalu rangking ato murid teladan. Yah, gimana ya, mau gimana lagi tiap tahun gue pindah sekolah mulu. Nasib jadi anak pegawai kereta api itu semenyakitkan ini loh, gak enak sama sekali. Jangan coba - coba pengin nyobain. Dijamin nyesel seumur hidup lo.

"Anggi Sekar Arum ?" Panggil wali kelas sedang mengabsen. Namanya ibu Meriska Suryani, cantik orangnya kaya artis India. Plus kulit sawo busuknya.

"Hadir." Sahut gue males.

"Budiman?"

"Hadir." Sahut cowok berambut keriting. Serius namanya kaya bus antar kota ? Apa dia anaknya yang punya ?

"Jonathan Marthies Hyedt?" suara bu Meriska agak terbata-bata mengeja nama panjang bin susah itu.

"I'm here." Jawab cowok blesteran jangkung kulit putih rambut cokelat di pojokan.

Gue sekilas lirik orangnya. Cakep kaya orang bule beneran. Tapi mesti belum sunat tuh anak.

Heheheh. Maaf gaes, maaf banget.

Kalo liat ato denger ada orang bule kaya si Jono itu pikirian bawah sadar gue udah otomatis ngejudge kaya gitu.

Mungkin keseringan denger cerita nenek pas habis dari pengajian ya? Tapi kok, gue jadi nyalahin pengajian?

Emang dasar otak gue yang katrok kali ya ?

Sudahlah masa bodo. Cuman sekelas ini, paling tahun depan gue udah gak ada disini.

"Stefie Laraswati ?" seru bu Meris untuk yang terakhir.

"Hadir." Sahut cewek berambut bondingan nan panjang. Pasti orang kaya nih, jelas banget dari tampilan dia yang super keren.

Sebagai cewek tulen pasti gue ngiri sama dia dong. Buat gue, boro-boro bonding ke salon mau potong rambut gue yang udah panjang banget aja gak boleh sama ibunda tercinta.

"Anak perempuan itu rambutnya musti panjang. Biar anggun kaya nama kamu." Tuh kah, perintahnya dari jaman dulu sudah tertanam jelas di otak gue.

Awal pelajaran baru belum banyak kegitan belajar mengajar, kelas ribut banget. Berisik. Apalagi muridnya yang cuman dua puluh dua. Dan kebanyakan cowok.

Persentasenya 20 persen buat cewek berbanding 80 persen cowok. Ada lima cewek dan tujuh belas cowok. Dan parahnya gue baru sadar, kayaknya gue salah masuk jurusan deh.

Ini jurusan apa sih ? Siapa yang masukin gue di sekolah kayak gini ?

Tentu saja tersangka utama ialah ayah gue. Beliau memasukan hamba dalam kandang buaya, ke sekolah pertanian ini?

Mampus gue.

Bakalan ribet urusan kalo gue harus latihan tanem padi di sawah sama cangkul-cangkul di kebun.

OMG, dosa apa yang hamba-Mu perbuat hingga masuk lubang derita nasib nan sadis ini?!

-TBC-

cerita Masa Mudaku Kisah Cintaku versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/masa-mudaku-kisah-cintaku_19160430606630705

Terima kasih telah membaca. Bagaimana perasaanmu setelah membaca bab ini?

Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu: Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu, Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT, Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini, Semoga harimu menyenangkan.

Yuk follow akun IG Anggi di @anggisekararum atau di sini https://www.instagram.com/anggisekararum/

You May Also Like

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · Urban
4.6
1998 Chs
Table of Contents
Volume 1 :Prembun
Volume 2 :Gubeng
Volume 3 :Prembun Lagi
Volume 4 :Backstreet

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
ikunaku
ikunakuLv10
FreeFire10
FreeFire10Lv2

SUPPORT