webnovel

MKC 172 Kegiatan yang positif 

MKC 172

...

Sekarang gue jadi tahu, kalau Jono tidak sebaik yang gue kira sebelumnya. Sekarang Jono jadi lebih perhitungan dari sebelumnya. Gue enggak tahu kenapa dan kenapa Jono seakan sedang menguji kesabaran gue. Padahal Jono tahu kesabaran gue itu setipis kulit telur yang terkoyak!

Atau karena sudah dua kali gue menolak pernyataan cinta dia?

Tapi, apa Jono sedangkal itu pemikirannya? Kok bisa sih? Atau Jono sudah menemukan belahan jiwa lain sehingga gue dicampakkan gitu ajah?

"Mana brosurnya?" tanya gue mencoba bersikap biasa.

Orang kalau sedang menahan marah gimana sih rasanya, itu yang gue rasakan.

Anehnya, tanpa menunggu lama Jono menyerahkan setumpuk brosur ke gue tanpa bicara. Dan tanpa bicara juga gue keluar warung sate.

"Ibu, ini Anggi nitip brosur. Kalau ada pembeli yang pakai mobil tolong dikasih ya, Bu."